10. Tertangkap?

56 7 0
                                    

Hallo
.
.
.
Jangan lupa vote sama komen yaa

Sore pun tiba dimana Karina dan Jason kembali datang ke ruang rawat sang putri kecilnya yang kembali diberi kesempatan untuk kembali oleh Tuhan, Karina pun menangis dan segera memeluk Nara ia sangat berterima kasih kepada Tuhan sudah mengembalikan putri kecilnya, Tak bisa dipungkiri kebahagiaan itu kembali bersama dirasakan dan membuat Jason menetes kan air matanya melihat putri kecilnya yang ada di pelukan sang Istri.

''Kamu nggak kenapa-kenapa sayang," ucap Karina kepada Nara sembari memeluk erat sang putri kecil.

''Dede ndaa papa Mama," sahut Nara sembari tersenyum tipis.

''Nad, lo ikut gua" Ucap Arez kepada sang kembaran sembari melirik ke arah Nada.

Nada pun melirik kearah Arez dan menjawab, ''Mau kemana Rez?'' Tanya Nada.

''Ada urusan diluar, dan lo ikut gua,'' sahut Arez dengan singkat.

Nada pun mengerutkan kening ia merasa bingung kepada Arez yang tiba-tiba saja mengajak nya untuk pergi bersamanya, tidak seperti biasa Arez mengajaknya pergi keluar sebab mereka selalu sibuk dengan dunia mereka masing-masing. ''Tumben si Arez, ada apa emang?" Batin Nada.

''Ayolah cepet, gua bawa Nada pake mobil gausah khawatir lo Bang," ucap Arez kepada Sagara ia sedari tadi memperhatikan jika Sagara melirik kearah nya dan memberikan tatapan tajam kepada Arez.

''Mau kemana?" Tanya Dion kepada Arez.

''Ada urusan gua diluar, gausah khawatir gua jagain dia, dia Adek gua dia kembaran gua gak mungkin gua sakitin dia," sahut Arez sembari mengambil kunci mobil yang ada disakunya dan berpamitan kepada orang tua serta sang kembaran.

''Ma Pa, Arez bawa Nada keluar dulu gak bakal balik malam-malam," ucap Arez berpamitan kepada orang tua nya.

''Jaga dia jangan sampai lecet," ucap Jason kepada Arez.

Arez pun mengangguk dan berjalan mendekati bankar sang Adek kecilnya untuk berpamitan, ''Abang mau keluar dulu sama Kakak, kamu istirahat yang banyak ya cantik, kamu mau nitip sesuatu hm?" Ucap Arez kepada Nara sembari menggenggam tangan mungil sang kembaran.

Nara merasa sangat terkejut dengan perubahan drastis dari sang kembaran nya, ia pun terkejut saat Arez berpamitan dan menggenggam tangannya, ia pun menjawab ucapan dari Arez, '' Iyaa Abang, hati-hati yaa, Dede mau nitip batagor bole?" Ucap Nara kepada sang kembaran sembari tersenyum tipis.

Langit yang mendengar permintaan Nara pun segera membantah ucapan sang Adek kecil nya, ''Engga ada kamu masih sakit Dek, jangan makan yang aneh-aneh dulu," ucap Langit.

Arez pun melirik kearah Langit dan menjawab ucapan dari Langit, '' Sekali ini aja Bang dia pengen makan batagor kesukaan dia,".

''Sedikit aja ya?" Ucap Dion dengan lembut kepada Nara.

''Hu'um iyaa nda papa," sahut Nara sembari tersenyum manis kearah Dion.

Arez pun tersenyum tipis melihat senyuman sang Adek kecil sekaligus sang kembarannya, ia pun segera mengandeng tangan Nada untuk keluar dari ruangan rawat dan berjalan menuju lift ke arah parkiran mobil.

''Kita mau kemana Rez?'' Tanya Nada dengan ketus kepada sang kembaran.

''Kepo lo kayak dora, diem aja ntar lo juga tau kita kemana," sahut Arez.

OMO OMOOO APA MUNGKIN AREZ MAU NGAJAK NADA NGE DATE!??? ATAU KEMANA YAA?

''Mau kemana si anjing sebenernya," gerutu Nada didalam hati.

Arez pun membawa mobil sport kesayangan nya dengan kecepatan sedang menuju suatu tempat di pinggiran kota yang sepi, mereka pun menempuh perjalanan selama 30 menit tanpa adanya pembicaraan sedikit pun didalam mobil, tak berselang lama akhirnya mereka pun sampai di sebuah gedung tua yang sudah lama tidak terurus, Arez pun segera turun saat sudah sampai disana ia pun berjalan membukakan pintu mobil untuk sang kembaran turun.

Triplets  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang