Page Three

50 12 0
                                    

Leona berlari kecil menyusuri jembatan yang dilaluinya bersama Toto. Matanya menyusuri ke segala arah. Namun ia sama sekali tidak mendapati naga kecil yang terbang. Tiba-tiba perutnya berbunyi. Ia memutuskan untuk duduk sebentar di pinggir sungai di dekat hutan.

"Kira-kira air ini beracun atau tidak ya?" tanya Leona lirih.

Leona mencoba menyentuh air sungai dengan tangannya. "Dingin," desisnya.

"Aku sangat lapar dan haus, tidak ada salahnya untuk mencoba," ucap Leona monolog.

"Leona," panggil Toto yang sudah ada di belakang Leona yang hampir meneguk setetes air sungai.

"Toto, dari mana saja kau? Aku mencarimu, tapi karena lelah aku memutuskan untuk beristirahat di sini," ucap Leona.

"Aku tadi melihat ada Hustle. Hustle adalah mahluk jahat berkaki empat yang berbadan setengah manusia sepertimu. Sebaiknya kau lebih waspada, karena Hustle dapat mengejar dengan cepat," tutur Toto.

"Baiklah. Sekarang bakarlah ranting ini, Toto. Meskipun jalan ke hutan itu tidak gelap, ini untuk berjaga-jaga saja."

Toto menghembuskan napas kasar hingga muncul api yang berwarna maroon. Leona terpukau melihat keajaiban di matanya itu.

"Sekarang lebih aman, Toto."

Mereka pun melanjutkan perjalanan masuk ke dalam hutan.

Banyak sekali tanaman hidup yang indah, dari rerumputan hingga pohon. Rata-rata berwarna biru muda dan biru tosca. Ada beberapa yang merah atau warna lain, tetapi tidak sebanyak warna biru yang beragam. Ditambah indahnya langit di dunia ini yang hanya terbuat dari gumpalan warna biru navy yang memanjakan mata.

Tiba-tiba tangan Leona ditarik oleh seseorang.

"Aaaa!!!" teriak Leona.

Seekor Hustle membawa Leona pergi dari Toto. Hustle itu berbentuk manusia kuda berwarna perak. Bisa dibilang manusia yang pinggang ke bawah berbentuk kuda. Leona dibawa pergi ke dalam hutan yang semakin lama semakin gelap, sedangkan tongkatnya tadi terjatuh di tempat Toto berada.

Leona menutup mata karena penglihatannya terhalang oleh dedaunan yang ditabraknya. Hustle berlari sangat kencang hingga akhirnya berhasil menjauh dari Toto. Akhirnya Hustle itu berhenti ketika sampai di sebuah tempat yang tak kalah indah dari jalan utama hutan tadi.

Sebuah tempat luas bak lapangan golf yang di tengahnya terdapat sebuah pohon besar yang menjulang tinggi. Pohon itu sangat besar dan berwarna biru. Pohon itu bercahaya dan mengeluarkan serbuk biru yang terbang dibawa angin. Terdapat sebuah lubang yang melingkari pohon. Lubang itu gelap dan terlihat menakutkan.

"Maaf jika aku menculikmu," ucap Hustle itu.

"Apa yang salah denganku?" tanya Leona.

"Ini semua adalah salah paham. Aku tidak bermaksud menyakitimu." Hustle itu membungkuk pada Leona.

"Jelaskan, cepat!"

"Naga tadi sebenarnya ...,"

Belum selesai Hustle itu berbicara, Toto sudah menemukan mereka.

"Leona, jangan percaya dengan Hustle! Mereka adalah pembohong di dunia ini!" teriak Toto.

Leona jadi kebingungan. Kepada siapa ia harus percaya. Bahkan ia juga baru diculik Hustle, bagaimana caranya ia mempercayai Hustle itu.

"Jaga mulutmu Naga sialan!" pekik Hustle.

"Berani-beraninya kau menculik manusia ini!" tuduh Toto.

"Jangan menghinaku!"

"Diam!!!" teriak Leona yang frustasi. "Menjauh dariku, aku tidak mempercayai kalian berdua!" sambungnya.

Hustle itu terdiam dan beberapa saat kemudian mengambil ancang-ancang. Seakan-akan ingin menerkam Leona. Di saat yang sama, Toto juga mengambil ancang-ancang. Leona sendiri tidak sadar jika dirinya melangkah mundur dan mendekati lubang.

Tepat saat Leona menyadari jika kakinya hampir terperosok, Hustle mendorong Leona hingga jatuh dan langsung memukul Toto dengan tanaman di sebelahnya hingga terpental jauh. Hustle meloncat ke lubang menyusul Leona.

Di dalam lubang itu, Leona sudah jatuh ke dalam tempat yang amat indah. Seperti bangunan tua yang sudah tak berpenghuni. Jauh dari kata layak dihuni. Bangunan itu terlihat rapuh dan usang. Hanya ada bunyi kesunyian di sana. Seperti suara kesedihan tiada akhir. Tidak ada satu mahluk pun yang ditemui Leona sebelum Hustle itu datang.

"Maafkan aku sekali lagi, apa kau terluka?" tanya Hustle yang sudah sampai.

Leona mendaratkan tangan kanannya di pipi Hustle itu. Lalu ia memalingkan wajahnya dan menangis.

"Aku tidak perlu kekhawatiranmu, jelaskan padaku semuanya!" bentak Leona.

"Namaku Alban, aku adalah Hustle terakhir di negeri ini. Dan tempat ini adalah tempat suci dimana Svatya dan para iblisnya tidak akan bisa masuk," jelas Alban si Hustle.

"Maksudmu?"

"Svatya adalah ratu iblis yang mengubah negeri ini menjadi taman biru. Dahulu kala, tempat ini adalah negeri dongeng yang menjadi mimpi para anak manusia. Sayangnya, semenjak Svatya datang dan mengubah negeri ini, tempat ini dinamakan Taman Biru. Tidak ada yang menarik di sini," tutur Alban.

"Pantas saja hanya beberapa lembar," gumam Leona.

\\//
\/
.

\ Thanks for reading /
***************************************

~~~~~~~~~~~~~~~~

Ini adalah gambaran pohonnya yah

Ini adalah gambaran pohonnya yah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sumber: pinterest

Secret Blue Garden |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang