~Rahasia Negara~

137 18 0
                                    

Di tengah malam yang sunyi.Genah terbangun dari tidurnya dan mencoba untuk berjalan-jalan sejenak serta menyapa beberapa temannya yang sedang berjaga.Saat dia sedang berjalan-jalan di luar,ia tidak sengaja melihat beberapa orang kumpul di sebuah api unggun.Orang-orang yang kumpul di api unggun tersebut adalah presiden Urekan,jendral Nevin dan para panglima yang sepertinya sedang membahas sesuatu yang sangat rahasia.

Genah dengan rasa penasarannya mencari tempat persembunyian untuk menguping pembicaraan mereka.

"Maaf saya harus mengganggu waktu tidur kalian".

"Tidak kok pak,kami akan selalu siap jika bakal memanggil".

"Aku ingin membahas rahasia yang sebelumnya pernah kita bahas juga".

Urekan melipat kedua tangannya dan menatap dengan keseriusan mendalam.Genah terus memperhatikan mereka dan mencoba mencerna apa yang sedang dibahas.

"Jadi,ini soal Beberapa benda legendaris yang tersebar di 3 negara termasuk negara kita,yang dimana sepertinya ini akan saling di perebutkan setelah saya selediki lebih dalam kegunaan benda-benda tersebut ".

"Memang apa kegunaannya pak?".

"Kegunaan dari benda legendaris ini ternyata sangat berbahaya,dimana didalam benda tersebut terdapat sihir dan jika sihir tersebut jatuh ketangan yang salah akan menjadi Mala petaka".

"Jadi maksud bapak kita akan fokus ke benda legendaris ke yang kita punya sekarang?".

"Yap betul tapi saya hanya mempercayai kalian saja soalnya untuk para anak-anak itu mereka masih terlalu mudah untuk terkecoh jika ada penyerangan nantinya ".

"Baiklah kami mengerti,boleh saya mengambil arahan pak". Jendral Nevin memberi hormat.

"Silahkan ".

Jenderal Nevin memberikan arahan kepada para panglima.Setelah selesai memberi arahan Urekan mempersilahkan untuk mereka pergi ke tempat masing-masing.Genah yang masih nyaman di tempat persembunyian menunggu keadaan aman lalu baru pergi kembali ke base namun saat di tengah perjalanan terdapat seseorang yang sedang menunggu nya.

"Jadi kau mendengarkan semuanya yak licik".

Ternyata orang tersebut adalah sang jendral bertopeng Nevin.Genah terkejut namun dia mencoba bersikap santai seakan tidak tau apa-apa.

"Kau tidak usah berpura-pura seperti itu Gen".

"Eh?apa maksud Jendral saya berpura-pura?".

Jendral Nevin mencoba menyudutkan Genah dengan mencecar berbagai pertanyaan namun Genah menjawabnya dengan santai dan jawabannya juga bisa masuk akal membuat Nevin tidak ada cara lain selain mengancam Genah.Nevin mengayunkan senjata api jenis Ak ke arah Genah.

"Jelaskan maksud mu sebenernya".

"Maksud??,apa sih jendral?".

Genah tersenyum tipis dan mengangkat kedua tangannya.Malam menegangkan tersebut berlalu, walaupun Genah masih terus mengingat kejadian tersebut tetapi ia tidak memberi tahukan ke siapapun dan hanya Genah serta sang jendral yang tau.

𝘿𝙤𝙣'𝙩 𝙩𝙧𝙪𝙨𝙩 𝙖𝙣𝙮𝙤𝙣𝙚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang