~Pergerakan Kelam~

134 17 8
                                    

   Di suatu daerah terpencil yang memiliki musim dingin terdapat bangunan modern di tengah-tengah gunung bersalju.

"Huhft…meretas sistem beginian gampang sekali".
 
         Seorang remaja berambut cokelat serta memiliki mata berwarna hijau emerald tersebut telah selesai melakukan sesuatu dilayar hologram.Tiba-tiba terdengar suara tepuk tangan dari belakang.

"Gak salah Genah bawa lu kesini, ternyata lu berguna juga ya pey!".

          Seorang wanita yang memiliki rambut berwarna Rose pink dan di ikat tersebut tersenyum lebar.Mereka lalu tertawa bersama dan datang suara langkah kaki ke arah mereka.

"Yeah udah pada ketawa aja,lihat nih bawa apaan".

          Ternyata suara langkah kaki tersebut milik seorang lelaki berambut cokelat yang memiliki sedikit rambut putih yang memegang sebuah pedang dan orang tersebut adalah Genah.

"Wah Gilak Lo Gen!!,lu nyolong tuh pedang".

"Matamu nyolong,dari pada lu pura-pura jadi warga aslinya hacker handal".

"Udah berisik lu berdua ribut mulu".

          Perempuan tersebut mengambil pedang yang di pegang Genah lalu masuk ke dalam ruangan.

"Kita kurang berapa lagi Gen?".

"Kurang tiga lagi,tapi itu gampang karena kita masih ada anggota Lain,jadi tidak usah khawatir".

          Genah dan Peppey tertawa tetapi sifat mereka kembali menjadi dingin saat melihat layar hologram mendeteksi pergerakan dari surat yang mereka kirimkan.

"Sepertinya kelinci kita sudah mulai  bergerak".

           Mereka berdua menatap tajam layar hologram dan perempuan tersebut kembali lagi serta memanggil mereka untuk masuk ke dalam ruangan.Didalam ruangan terlihat benda-benda legendaris sudah tertata di pilar mereka masing-masing.

"Lihat Gen!!, AKHIRNYA SEBENTAR LAGI KITA AKAN MENDAMAIKAN DUNIA INI DAN MEMBANGKITKAN KEMBALI PARA DEWA-DEWI  HAHAHAHA".

          Perempuan itu tertawa nyaring dan berbicara dengan nada yang sangat penuh dengan hasrat serta ambisi.Genah dan Peppey hanya tersenyum.

"Ya kau benar Ratu…sebentar lagi tujuan kita akan terwujud dan akan membuat mereka tunduk serta meminta ampun atas dosa yang telah mereka lakukan".

           Tatapan Genah berubah menjadi sangat hampa namun bersatu dengan senyumannya yang penuh dengan ambisi membuat dirinya mengeluarkan aura sadis yang tajam.Peppey dan sang Ratu saling tatap-menatap mengisyaratkan bahwa sudah saatnya mereka menjalankan rencana utama.

𝘿𝙤𝙣'𝙩 𝙩𝙧𝙪𝙨𝙩 𝙖𝙣𝙮𝙤𝙣𝙚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang