~Keberhasilan~

167 18 0
                                    

Setelah ubi keluar dari perpustakaan kuno,Ubi langsung di kejutkan oleh serangan dadakan dia dengan cepat menghindar dari serangan tersebut dan peperangan pun dimulai kembali.

Sementara itu,Weko sebenarnya melihat Ubi yang sedang melawan pasukan dari vermilion yang mempertahankan wilayah spadia,tetapi bukannya membantu Ubi.Weko malah meninggalkan ubi dan berlari dengan sangat cepat menuju ke tempat yang lain yang tidak jauh dari perpustaakn kuno tersebut dan tempat peperangan.

Ubi pun melawan semua pasukan serta panglima dari Vermilion yang terus saja berdatangan dan menyerang dirinya secara dadakan.

"Sialan...Weko kemana sih?!...."

Peperangan berlangsung selama seharian penuh,Dan setelah peperangan yang sangat sengit antar Vermilion dan Minerva yang memperebutkan wilayah spadia,Minerva pun menang dan mendapatkan kekuasaan penuh atas wilayah Spadia.

Semua anggota Minerva benar-benar lelah tetapi terlihat dari raut wajah mereka,mereka sangat bangga atas peperangan yang mereka menangkan.

"Akhirnya...Spadia jatuh sepenuhnya ke tangan negara kita...Minerva..."

Sang surai ungu berkata dengan nada yang sepertinya kelelahan,tetapi ada rasa bangga di dalam hatinya juga.

"Ya lu bener ubi...Gw juga kagum kepadalu yang bisa ngelawan banyak pasukan dan panglima sendirian"

Sang jendral pun memberi sebuah pujian kepada pemuda bersurai ungu tersebut,Sang jendral dengan topeng Fox mask yang menutupi wajahnya.

"Terimakasih jendral...atas pujiannya..."

Sang jendral hanya tersenyum di balik topengnya dan sang surai ungu itu pun juga ikut tersenyum tipis.

Akhirnya semua anggota Minerva pun kembali ke negara mereka,yaitu Minerva.Pada saat mereka telah sampai di Minerva,sang pemimpin a.k.a Urekan telah menunggu kedatangan mereka semua dan senyuman juga terlihat di raut wajahnya.

"Selamat datang kembali...."

Urekan menyambut kedatangan mereka dengan nada yang ramah dan lembut,Semua anggota menunduk hormat kepada Urekan.

"Lebih baik kalian mengobati luka-luka kalian terlebih dahulu...."

Semua anggota disitu pun mengangguk dan kemudian berdiri lalu mulai berjalan menuju ke ruang kesehatan.Lalu luka mereka juga di obati dan di balut dengan perban.

"Huh...lu tadi ilang kemana aja si Gen?!"

Sang Ubi bertanya dengan nada marah kepada kawannya yaitu Weko a.k.a Genah.

"Sorry...gw tadi ada urusan lain..."

Genah hanya menjawab dengan nada yang menyebalkan di telinga Ubi.

"Hadeh...serah lu dah gen...."

"Jangan marah vel..."

Ubi a.k.a Marvel hanya diam dan memutar bola matanya dengan malas lalu memalingkan wajahnya dari Genah.

Genah terkekeh pelan,lalu ia pun berbisik ke telinga Marvel dengan nada yang aneh.

"Ubii jangan marah dongg....."

PLAK....

Sebuah tamparan keras ke pipi Genah,membuat pipi Genah menjadi bewarna merah karena tamparan yang keras dari Marvel.

"Don't you dare to whisper in my ears with that voice you mf..."

Genah hanya diam dan memegangi pipinya yang merah karena tamparan tersebut,sementara Marvel menatap Genah dengan tatapan yang tajam.Sementara semua orang yang berada di ruangan hanya melihat ke arah Marvel & Genah dengan tatapan yang aneh.

"Genah...Marvel...can you guys just stop fighting each others?"

Salah satu pasukan bersurai hitam dengan mata merah ruby memarahi mereka berdua karena mereka selalu bertengkar satu sama lain.Nama dari salah satu pasukan tersebut adalah Asep.

"Ugh....dia membisikkan suatu kalimat dengan nada yang membuatku ingin menamparnya"

Marvel berbicara kepada Asep dengan nada yang sudah kesal dan lelah karena hal itu.Genah hanya diam dan memegangi pipinya yang masih merah karena tamparan tersebut.

𝘿𝙤𝙣'𝙩 𝙩𝙧𝙪𝙨𝙩 𝙖𝙣𝙮𝙤𝙣𝙚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang