~Panggilan~

438 26 0
                                    

"Genah!!!Genah!!bangun ntar kita telat ke tempat pelatihan".

Marvel memukul Genah dengan menggunakan bantal guling,namun Genah tidak membalas ucapan Marvel dan malah pura-pura tidur.Marvel yang sudah sangat kesal berniat mengunci pintu kamar tetapi ia sama sekali tidak menemukan kuncinya.

"Lu cari ini ubi ungu?".

Marvel terkejut karena melihat Genah sudah bangun dan berdiri di belakang nya sambil memegang kunci.Marvel reflek meninju ke arah Genah tetapi tinju tersebut ditahan oleh tangan kiri Genah.

"Masih pagi udah mukul aja,udah sono mandi!,lu tuh paling lama mandinya".

"Lah terus lu gimana?".

"Ya gua mandi abis elu lah nanya segala!!".

"Eh...iye maaf,yaudah dadah gua mau mandi".

Marvel langsung mengambil handuk di kamarnya, setelah itu menyapa Genah dan langsung pergi.Genah membuka jendela kamarnya,dia menatap orang-orang beraktivitas seperti biasa dengan teknologi dan tidak ada yang beraktivitas ke dunia atas selain para anggota militer.

"Huhft...Wilayah Minerva kapan coba menyentuh daratan atas...,kenapa mau aja terkurung di tanah begini, walaupun teknologi maju tapi udara disini kan minim,dah lah kenapa tiba-tiba kepikiran begini dah".

Genah dan Marvel tinggal di sebuah negara bernama Minerva yang dimana letak negara ini berada di bawah tanah.Alasan negara Minerva hidup di bawah tanah agar tidak ada korban jiwa maupun kerusakan jika terjadi perang hebat walaupun resiko mereka tinggal dibawah tanah sama saja seperti di atas tapi karena di bantu teknologi canggih mereka bisa mengatasi hal tersebut.

Genah menutup kembali jendela kamarnya dan mengambil handuk serta langsung bergegas ke kamar mandi tetapi sampai disana ternyata Marvel belum selesai mandi.

"WOI UBI CEPETAN INI UDAH TINGGAL 25 MENIT LAGI!!".

Genah menggedor pintu kamar mandi.Marvel pun langsung keluar dari kamar mandi dan menunjukkan jari tengah ke Genah.

"Sabar Weko,gua tau kali".

Genah yang tidak memperdulikan Marvel langsung masuk kekamar mandi.Setelah 5 menit kemudian Genah akhirnya selesai mandi lalu masuk kekamar nya dan mengunci pintu.Saat Genah sedang mencari baju tiba-tiba sebuah buku terjatuh dari selipan bajunya.Ia mengambil buku tersebut lalu menaruhnya di kasur.Setelah selesai memakai pakaian ia tidak langsung keluar,namun ia memandangi buku yang tadi ia taruh di kasur.

"Buku apaan ini yak, kelihatan nya sudah lama sekali??".

Genah membuka buku tersebut dan membaca isi buku tersebut.Awalnya ia bingung membacanya namun saat ia lihat di judulnya ternyata yang menulis buku tersebut adalah dirinya saat masih kecil.

_Hari ini aku senang sekali bisa bertemu dengan ubi ungu,dia ngeselin tapi dia baik.Ouh iya alasan aku memanggilnya ubi ungu karena rambut dia berwarna ungu,jadi saat aku melihat nya pasti selalu teringat dengan ubi ungu.Dia juga memanggil ku dengan sebutan Weko katanya dia menyebut ku begitu karena aku pemarah dan katanya weko itu artinya sih pemarah._

"Astaga ini kan buku tentang pertama kali gua ketemu si Ubi,tapi kenapa ada yang ilang nih di halaman awal??".


Genah bingung dan berniat mencari halaman yang hilang tersebut,namun tiba-tiba ada seseorang yang mendobrak pintu nya.

"Genah lu budek apa gimana sih!!".

Ternyata yang mendobrak pintu nya adalah Marvel.Dia menarik Genah keluar kamar serta mengambil kunci kamar Genah, membuat buku tersebut terjatuh.

"Bisa gak lu pelan-pelan aja vel!!".

Marvel tidak mendengar ucapan Genah.Dia langsung mengunci kamar Genah dan memberikan kunci tersebut kembali ke Genah lalu menarik tangan Genah serta berlari.Genah terdiam karena bingung.Ia melihat Marvel sedang kepanikan akan suatu hal.

"Lu kenapa ubi?,kok panik gitu?".

Marvel tidak menjawab hingga akhirnya mereka sampai di lapangan dan langsung berdiri di barisan paling depan karena suasana masih sepi dan hanya ada seorang yang berpangkat jenderal yang sepertinya sedang menunggu seseorang.

"Maaf Jendral Nevin kami telat".Marvel membungkuk kan badannya diikuti juga oleh Genah.

"Baiklah tidak apa-apa kok".

Seorang jendral yang selalu memakai topeng dan tidak pernah menunjukkan wajah aslinya ke siapapun serta dipanggil dengan nama Nevin.Genah masih bingung sebenarnya kenapa mereka dipanggil oleh Jendral Nevin seperti ada masalah yang genting.

"Maaf saya berdua harus memanggil kalian lebih awal karena kalian berdua telah di tunggu oleh pak presiden".

"Hah!?,pak presiden untuk apa?".

Genah bingung dan menatap tajam jendral bertopeng tersebut.Marvel yang menyadari nya langsung berisik.

"Udah Gen, ikuti saja dulu kali kita lagi di butuhin".

Genah menganggukkan kepalanya lalu mereka mengikuti sang jendral.Mereka menaiki sebuah kereta kapsul transparan lalu kereta tersebut melesat ke ujung tembok lalu setelah itu naik keatas.Marvel sedang asik menikmati kereta sedangkan Genah terus memperhatikan sang jendral.

𝘿𝙤𝙣'𝙩 𝙩𝙧𝙪𝙨𝙩 𝙖𝙣𝙮𝙤𝙣𝙚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang