Vote dan komen 🙃Banyak silent reader yg singgah baca tapi gk vote, apa cerita ini jelek? Kalo jelek bilang aja gpp biar gue unpub jadi gk perlu capek² lanjutin nulis.😌
******
Author pov
Freen dan timnya kini kembali ke korea, heng dan sahabat freen lainnya juga ikut dengan mereka.
Freen kembali ke korea karna winter berhasil menemukan informasi tentang sopir truk yg mereka cari itu yg ternya berada di korea sekarang, sebenarnya freen dan timnya berencana untuk langsung kembali ke korea setelah berhasil melacak informasi orang itu, tapi karna visa dan paspor sahabat² freen belum ada jadinya mereka harus menunda rencana selama beberapa hari dan baru bisa kembali sekarang.
Saat freen dan lainnya tiba di bandara Incheon sebuah limousine berwarna putih sudah menunggu untuk menjemput mereka, karna sebelumnya freen menelpon daddynya dan meminta sang daddy mengirim sopir untuk menjemput freen dan lainnya.
Limousine itu tentunya menarik perhatian orang² di bandara, sahabat² freen juga terkejut dan bengong melihat mobil itu.
"Kalian kenapa diam di situ? Ayok naik" tegur freen menyadarkan sahabat²nya.
"Hah, ya? Naik kemana?" Tanya nam sedikit linglung.
"Ke odong², ya ke mobil lah bego'" ucap freen datar.
"Ah baiklah" angguk nam.
Ryujin dan lainnya hanya terkekeh melihat ekpresi sahabat² freen, mereka semua akhirnya masuk ke dalam mobil.
Saat sudah berada di dalam mobil lagi² para sahabat freen terkejut dan kagum melihat interior di dalam mobil itu.
"Wah, ini mobil lo freen?" Tanya noey kagum.
"Bukan, ini mobil daddyku" jawab freen
"Sama aja elah" ucap noey cemberut.
"Nona freen, saya harus mengantar nona dan lainnya ke mana?" Tanya sang sopir.
"Ke mension saya, tapi sebelum itu singgah di restoran halmoeni dulu" ucap freen
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious CEO with Sexy Nerd (Not a Nerd season 2)
Fanfiction⚠️GxG area⚠️ cerita dewasa 🔞, 'Homophobia' dan readers yg masih di bawah umur tidak di sarankan untuk membaca cerita ini.🙏 Tentang CEO muda yg angkuh dan sulit di dekati membuatnya menjadi sosok misterius bagi orang² yg melihatnya, suatu ketika di...