BAB 20

1.1K 65 2
                                    

"Argghhhh kesel gue"
"Napa lo pagi-pagi udah kesel bae"
"Tau nih adli"
"Gue kesel, Tanya ae sama kembaran gue"
"Siapa?" Tanya aldo yang baru datang ke jelas "gue maksud lo?" Tanya nya memunjuk diri
"Iya iya lah lo kan kembaran adli peak" ucap aran
"Gajah gajah apa yang tak nampak peliknya?" Tanya oniel membuat mereka bingung
"Batu?"
"Boongnya?"
"Bayangannya?"

Oniel tetap menggeleng tanda mereka menjawab dengan jawaban yang tidak tepat.

"Jawabannya itu aldo, yang tak nampak kembarannya sendiri" ucap oniel
"Cio sepemikiran?" Tanya aran melihat ke cio
"Seperti nya" Jawab cio

Bugh!!!bugh!!!!

Cio dan aran memukul oniel secara tiba-tiba.

"Aduhhhh ampun bang ampun" ucap nya
"Lo sih orang lagi butuh klarifikasi lo malah ngelawak garing andalan lo" ucap cio
"Ye mangap ngab" ucap oniel
"Lanjut do kenapa tuh si adli kembaran lo" Seru aran
"Oh adli tuh pagi-pagi kesel tiap hari anak baru- anak baru mulu yang di sayang orang rumah"
"Siapa anak baru nya?" Tanya oniel bingung
"Flora" jawabnya santai

Cio, oniel dan aran yang mendengar perkataan aldo pun hanya tercengang kaget dan mustahil itu terjadi

"Napa lo semua? Kaget?" Tanya aldo

Semuanya pun mengangguk dengan pertanyaan aldo.

"Iya jadi flora di asuh sama ortu gue di rumah jadi kami serumah sekarang ber 5 udah lengkap kek dulu tapi noh si curut belum bisa nerima flora dirumah"
"Yaelah dli kek bocah lo" ucap aran
"Dihh sialan kalian semua" ucap nya Lalu pergi menjauh dari JMW.

"Lah pergi"
"Udah biarin aja dari tadi pengang telinga ku dia marah terus di mobil kek cewek" ucap aldo duduk dan membuka bukunya.
"Do lo kapan tanding basket? Basket tahun ini kan di undur ya terus katanya gak disekolah kita? Emang dimana?" Tanya oniel
"Di bandung" jelas aldo singkat
"Ohhh yaudah"

Lalu keheningan pun terjadi tak lama keheningan di antara mereka kemudian bel sekolah berbunyi

Tringgggggg!!!!! Tringggggg!!!!!

"Gue balek kelas dulu"
"Iya hati - hati ya kak aran"
"Gue luan do"

Aldo yang mendengar itu pun hanya mengangguk Kan kepala saja. Sedangkan oniel hanya melihat aldo yang begitu dingin tak ingin menanyakan nya.

Pukul 14.00

"Mah aku pulang" ucap adli memasuki rumah
"Kakak udah pulang?" sambut flora
"Hm lo gak liat?" Tanya adli

Apakah aku bisa meluluhkan hati nya? - batin flora

Lalu masuklah aldo kedalam rumah "aldo pulang" ucap aldo

"Kak aldo udah pulang, gimana sekolah nya?" Tanya flora
"Baik kok di sekolah kakak, adek gimana homeschoolingnya?" Tanya aldo lembut
"Masih terkejut sih kak tapi nanti flora biasain diri deh" ucap nya
"Iya, kakak masuk ke kamar dulu ya mau mandi gatel nih badan" ucap nya sambil mengacak-acak rambut flora
"Ntar sore duduk di pondok belakang ya kak mau ada yang flora sampein" teriak flora karena aldo sudah berdiri di tangga hendak menaiki lantai atas
"Iyaaaa" jawabnya
"Semoga kak aldo makin senang samaku" gumamnya

•••

"Cio" Panggil axsena sang papa
"Ya pa, ada apa?" Tanya nya yang masih fokus di meja belajarnya
"Masih siang padahal, kamu belajar aja papa tengok"
"Mau ujian pah makanya belajar biar dapat kampus impian cio" jelas nya
"Nanti sore datang ke ruang kerja papa ya, papa mau bicara sama kamu"
"Iya pa" ucap cio

Emang mau bicara apa ya? - batin cio

•••

"Kak aldo, sini" Panggil flora

Setelah flora memanggil aldo, aldo Lalu mendekati flora yang sudah duduk di pondok mini belakang rumahnya.

"Ada apa kamu manggil kakak ke belakang gini? Ada yang kau kamu curhatkan?" Tanya nya
"Gini kak, kakak tapi janji dulu jangan beritahu tante sama yang lainnya"

Aldo yang mendengar itu hanya mengerutkan keningnya heran, apa lagi yang akan dia berikan sebagai kejutan nya

"Emang apa yang mau kamu ceritakan? Sampai - sampai kakak gak boleh cerita ke mama sama papa?" Aldo menaikkan alisnya
"Janji dulu tapi biar aku kasih tau" ucap nya
"Oke kakak janji, buruan beri tau" jelas aldo penasaran
"Aku udah tau kejadian 3 tahun lalu semua ingatan 3 tahun lalu udah aku ingat semua nya kak" jelas flora

Aldo yang mendengar itu pun kaget dan langsung memeluk flora.

"Serius kamu flora?" Kaget aldo melepaskan pelukan nya
"Iya, kakak tau nama ku Flora D putri? tante dan kakak masih nyari tau latar belakang ku kan? D itu nama siapa dan aku ingat aku punya nama FLORA DIRGANTARI PUTRI yang dimana aku anak seorang dirgantara yang berarti aku adik dari kalian berdua"
"Iya nama kamu Flora D putri dan ternyata itu Digantari?"
"Iya kak, dan selama aku tinggal di kamar peninggalan adik kakak yang hilang ternyata itu semua kenangan yang aku punya kak" Jawab flora antusias
"Akhirnya ingatan kamu kembali Flo, kakak gak perlu capek-capek cari tau kamu"
"Iya kak"
"Tapi kakak mau nanya boleh?"
"Boleh"
"Siapa yang membuat kamu begini?" Tanya aldo
"Seingetku sih kak Deyon nama nya kak" ucap flora

Aldo yang mendengar nama deyon seketika emosi dengan mengeratkan antara gigi gigi nya.

"Kak kenapa?" Tanya flora
"Gapapa kok" Jawab aldo tersenyum manis menutup amarah nya
"Gapapa tapi kok seperti emosi gitu, jangan emosi sama kak deyon kak, kak deyon jahat nanti ada apa-apa sama kakak kak" Jelas flora
"Maaf ya kakak gak bisa, siapa yang mengganggu keluarga kakak dia berhak mendapatkan balasannya" jelas aldo
"Tapi kak itu bahaya" Seru flora khawatir
"Lebih bahaya kamu hilang lagi apa kakak harus bersedih karena kehilangan mu?" Tanya aldo
"Tidak keduanya" Jawab flora
"Yasudah, doakan saja kakak mu baik-baik ya" Seru aldo

Flora yang mendengar ucapan aldo pun mengganguk menyetujui atas ucapan aldo tersebut.

"Kakak masuk dulu ya" ucap aldo pamit ke flora

Flora mengganguk dan kemudian aldo pergi meninggalkan flora sendiri.

Deyon kurang vitamin lu dari gue hahah - batin aldo tertawa.

•••
"Pah mau ngomong apa?" Tanya cio
"Duduk dulu" ucap axsena
"Kamu udah berapa umur nya?" Tanya  axsena menutup laptop nya.
"17 pa" jelas cio
"Baiklah, gini kamu dengar baik - baik ya. Kamu kenal pak natio? CEO NATIO CORP dan sekaligus pemilik saham di perusahaan AXSENA CORP perusahaan kita?" Tanya axsena
"Tau pa bahkan pak Natio itu teman dari SMA ku" ucap nya
"Papa dan pak natio adalah sahabat sejak kecil, tapi semenjak kematian istri nya kami sepakat mengajukan kerja sama untuk menjodohkan kamu dengan anak nya SI Shani, kamu tau kan Shani?"
"Apa pah? Menjodohkan aku dengan Shani?" Tanya nya kaget
"Iya, kamu mau kan?" Tanya axsena
"Cio mau pah, tapi gak tau dengan Shani dia gimana"
"Nanti kita tanya lagi pak natio ya" ucap axsena tersenyum melihat antusias anak nya dengan perjodohan ini.

GOODBOY IN JMW [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang