BAB 28

776 42 2
                                    

4 hari berlalu...

"Olla udah sadar niel?"
"Udah kak"
"Kalau lo do, gimana adli?"
"Koma kak, belum siuman"
"Kita turut bersedih ya akibat kecerdikan deyon" ucapnya "Gue gak nyangka ya kita bertiga kena musibah bersama-sama dengan kesalahan satu orang aja" lanjutnya  "Lo dan lo satu rumah sakit sama gue"

"Sama-sama adik kita lagi yang disini"

"Hahahah,emang nasib" tawa mereka serempak

Oniel, aran dan aldo duduk bertiga di kantin rumah sakit dan merasakan kehilangan separuh diri nya akibat perbuatan deyon yang menyalakai adik mereka masing-masing.

Seketika keadaan mereka hening! mereka menyibukkan diri nya sendiri dengan hp dan makanan sendiri-sendiri! Akan tetapi aldo mengangkat suara ingin menuntaskan masalah ini dengan deyon

"Gaes!! Gue ada misi, lo berdua mau bantu gak?"
"Emang misi apa do?"
"Gue dikasih misi kali ini jebloskan deyon ke penjara, gue gak mau bunuh deyon. Ntar gue sama lo semua yang masuk penjara lagi"
"Tapi do kita gak tau nih strategi nya!"
"Udah lo tenang aja niel, kali ini strategi gue aja dipake jangan nunggu kak cio ngasih strategi"
"Oke deh, gue ikut aja"
"Kalau boleh tau apa strategi lo do?"
"Hmmm, sepertinya kita pakai cara yang pintar, gue mau lo kak tumbalin adek lo raisha ke deyon"

Uhukkkk.... uhukk....

Aran terbatuk mendengar aldo memberitahukan strategi nya.

"Gila ya lo! Gimana kalau raisha sama seperti freya!? Gak ! Gak ! Gue gak mau!"
"Ide bagus itu do"
"Heh!! Ide bagus matamu! Do tolong jangan raisha yang harus jadi tumbal yang lain kek"
"Flora gitu?!" Tanya aldo menyelidiki maksud aran
"Heheh, iya flora gitu kek"
"Lo gila ya kak, baru juga flora aman dari genggaman deyon, terus lo nyuruh flora?! Enggak! gue gak mau"
"Nah lo sendiri aja gak mau, gimana gue?! Ya gue juga gak mau!" Ucap aran juga

Mereka semua diam berfikir atas strategi yang akan mereka lakukan dan kala itu aldo serta aran mempunyai ide yang sama, ntah apa yang mereka fikirkan sehingga melihat oniel yang tengah menyeruput minuman nya.

Oniel yang sadar akan mereka kini heran dan menaikkan alisnya bingung.

"Apa lo berdua nengok-nengok gue?! Naksir?"
"Dihhh lo Kate gue homo gitu? Enak aje lu kalau ngemeng"
"Ngomong kak ngomong bukan ngemeng" ralat aldo
"Sama aja itu"
"Do bilang gih"
"Bilang apa?" Tanya oniel
"Oke, gue bilang!" Ucap aldo "ehem, niel jadi gini gue sama kak aran ada ide, tapi mohon maaf banget deh, gue minta lo yang turun tangan bisa?" Tanya aldo
"Emang selama ini gue gak turun tangan?"
"Maksud gue lo harus turun tangan dan...."
"Dan apa? Lo harus ngomong itu tuntas jangan setengah-setengah"
"Dan lo harus nyamar jadi cewek" ujar aran membantu aldo
"Ha???!!!" Teriak oniel

Semua mata tertuju ke oniel yang berteriak di kantin itu

"Woiii lu kaga tau apa ni rumah sakit? Teriak-teriak bae lu" teriak seorang pria
"Maaf pak teman saya kelepasan" Jawab aldo
"Yaudah gak usah diulangi lagi, inget tempat kalau mau Teriak"
"Iya pak"

Mereka tertunduk malu atas perbuatan oniel, baru kali ini mereka di tegur atas perbuatan absurd mereka.

"Elo sih gak tau tempat niel! Jadi malu gue!"
"Ya lagian elo ngasih ide absurd banget aldo aldo"
"Ya gapapa loh niel lo yang nyamar lo kan jago ngehack, dan lo pasti pandai nyamar"
"Emang gue jago ngehack tapi gak nyamar juga kak!!!"
"Udah lah gak ada penolakan, lo harus nyamar minggu depan kita gerak! Setuju?"
"Gas!!! Setuju!!"
"Hadehhh yaudah gue ikut!"

Disisi lain raisha menjaga sang kakak di ruang rawat VVIP yang dimana keadaan freya masih sangat dibilang kurang menyenangkan.

"Kak fre lo kapan sih bangun!?? Gue sendiri sekarang, gak ada teman buat kesana kemari! Gue sedih lo harus tidur mulu di sini! Gue sekarang sekolah gak ada elo yang jagain gue, gue harus apa kak sekarang?! Gue bing-" Ucap raisha yang terpotong dan tanpa sadar ia menitikkan air mata nya

Tapi Freya masih mengalami koma, raisha Dan aran berbagi waktu menjaga Freya. Akan tetapi disaat raisha duduk memegang tangan Freya yang begitu dingin dan mengajak nya bicara.

Alat pacu jantung Freya berubah dan membuat alat itu berbunyi, raisha yang mendengar itu pun bangkit akibat terkejut dengan apa yang ia tau saat ini.

Raisha segera menekan tombol darurat dibawah ranjang milik freya, dan ia juga menelepon aran yang berada di kantin. Saat itu juga dokter pun datang dengan membawa alat kejut jantung dan beberapa suster dibelakang dokter tersebut.

"Dokter, tolong kakak saya!"
"Baik! saya akan usahakan. Silahkan anda menunggu diluar!"
"Baik dok"

Setelah raisha begitu khawatir dengan keadaan freya, aran sudah berlari datang mendekat ke arah raisha dengan diikuti aldo dan oniel.

"Sha?! Gimana keadaan freya?"
"Kak!! Kak freya kak! Hiks.... hiks...."
"Loh... loh..kok nangis? Kakak Tanya gimana keadaan freya raisha?!"
"Raisha gak tau kak. Hiks.... tadi raisha ngajak bicara kak freya tapi disaat raisha bicara alat itu bunyi kak menandakan garis satu... hiks...."
"Udah ya sha jangan nangis kita doakan saja freya baik-baik saja"
"Iya kak aldo makasih banyak ya kak!"
"Lo buat yang terbaik untuk kakak mu ya sha"
"Iya kak aran"
"Yang sabar ya kak ran, raisha"
"Iya niel, makasih ya"

Semua duduk bersama di kursi tunggu depan kamar freya, tapi disaat mereka menunggu aldo mendapatkan telfon dari flora.

"Loh tumben flora nelfon"
"Siapa do?"
"Flora niel"
"Angkat gih mana tau penting"
"Iya"

Kemudian aldo mengangkat telepon dari flora adiknya, lalu aldo terkejut dan berlari ke ruang rawat milik kembarannya.

Disaat aldo memasuki ruangan rawat adli, terlihat adli sudah tersungkur lemah terjatuh dari ranjang dengan wajah yang sudah membiru dan infus yang terputus.

Ia melihat flora yang menangis tapi flora menggeleng tanda tak tau apa yang terjadi sama adli.

"Flo kenapa bisa gini?!"
"Flora gak tau kak! Disaat flora masuk keruangan kak adli kak adli sudah begini"
"Arghhhhhh ini salah gua"
"Salah apa kak?... hiks..... hiks..."
"Gue ninggalin adli ke kantin tadi dan disaat itu juga kakak gak tau kalau adli bakalan seperti ini"
"Kak panggil dokter kak!"
"Oke kakak akan panggil dokter!"

Disaat aldo memanggil dokter oniel sudah datang dan bersama beberapa dokter dan suster yang melewati oniel di ruangan milik freya tadi, oniel menduga ada yang tidak beres ke aldo yang berlari tanpa memberitahukan keadaan nya, dan betul dugaan oniel dengan keadaan adli yang memburuk.

Oniel terduduk lemas di ambang pintu ia terkejut dengan peristiwa di hari ini.

Aran yang mendapatkan kabar tentang freya,  aldo mendapatkan kabar tentang adli yang jatuh dan tak berdaya dari ranjang.

"Dok tolong bantu adik saya dok!"

Disaat dokter menekan urat nadi di leher adli dan melihat beberapa infus yang di suntikan ke tangan adli dokter menduga adli hendak bangun dan berusaha buat keluar tapi karena tenaga nya kurang dan tidak ada yang tau akhirnya adli berakhir tragis di lantai dengan keadaan yang dingin.

Dokter menggeleng sambil melihat ke arah aldo, aldo terduduk dilantai! Kaki - kaki nya lemas dengan pernyataan dokter tersebut.

"Dok!!! Dokter gak bohong kan?! Kembaran aku baik-baik aja kan?"
"Maaf tuan muda kembaran tuan muda sudah tidak ada"
"Enggak! Gak! Pasti dokter bohong kan?! Adli masih ada kan dok?!"
"Maaf tuan saya sudah mengerahkan segenap tenaga saya, dari dugaan saya pasien tersadar dan dia hendak keluar dari ruangan ini tapi tenaganya belum benar-benar pulih dan terjatuh lalu disaat ia terjatuh tidak ada seorang pun yang tau"

"Apa?!" Teriak cindy yang mendengar pernyataan dokter tersebut.
"Mama?!"
"Dokter tidak salah kan memprediksi anak saya?"
"Tidak bu, maaf ini sudah jalan pasien dalam melawan rasa sakitnya"

Disaat itu juga adli dibereskan oleh para pasien dan dibawa kerumah duka pasien.

Plakkkkkk......

"Mama?!" Ucap aldo mengelus pipi mulus nya akibat tamparan dari cindy nya
"Ini salah kamu do, kamu kemana aja?!! Sampai adli seperti ini kamu tidak tau!"
"Maaf kan aldo ma, aldo tadi kekantin aldo gak tau adli bakalan siuman mah"
"Mama kecewa sama kamu aldo!!!"
"Mahh...... maafkan aldo mahh!!!!" Teriak aldo

Cindy sudah meninggalkan aldo dan flora diruangan rawat itu, aldo menangis sejadi - jadinya akibat kesalahan yang ia Buat.

Sedangkan aran mengharap baik akan keadaan freya, sudah 1 jam dokter tak kunjung keluar semua sudah menunggu fareksa dan jinan juga sudah bersama aran dan raisha diruang tunggu.

Dan....

GOODBOY IN JMW [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang