BAB 29

752 44 2
                                    

Dan dokter pun akhirnya keluar memberitahukan keadaan freya, lalu disusul oleh suster dan membawa peralatan mereka kembali.

Fareksa yang melihat itu pun bangkit dan menanyakan keadaan putri nya.

"Dok?! Gimana keadaan putri saya dok?"

Dokter menggeleng tanda ia tidak bisa menyelamatkan nyawa freya.

"Dokter bohong kan?! Pasti freya selamat kan?! Adik saya selamatkan dok?! Dokter jawab dong!!" Teriak aran
"Nakk kamu diam dulu ya, sabar! dengarkan dulu Dokter nya ya" ucap jinan menangis menenangkan aran.
"Pak, bu maafkan saya. Saya sudah berusaha semaksimal mungkin dan pasien tetap tak sadarkan diri, mungkin ini sudah jalan pasien melawan rasa sakitnya"

Jinan mendengar itu menangis sejadi-jadinya di kursi tunggu, ia memeluk raisha yang sudah menangis duluan ketimbang aran, fareksa dan jinan.

"Freya gak mungkin mati dok! Freya Kan kuat ya kan sha?"
"K-ka-kak udah kak, ikhlaskan kak freya kak"
"Gimana kakak mau ikhlas sha, freya sudah cukup banyak membantu kakak sha"
"Udah lah ran, kamu ikhslaskan adik kamu, biar dia tenang disurga"

Ditempat lain, oniel diam membisu menangis dalam diam, ia tak mau olla mendengar sahabat nya meninggal dan kakak dari sahabatnya juga meninggal.

Disaat olla tau oniel menangis ia menoleh dan menanyakan keadaan kakak nya yang duduk di sofa kamar itu.

"Kak?!"
"I-iya lla, ada apa?" Jawab oniel menghapus air matanya
"Kakak kenapa?"
"Kakak gak papa kok"
"Kakak nangis?"
"Kakak gak nangis kok sayang"
"Tadi kakak sesenggukkan kak, kenapa kak kakak nangis?"
"Gak papa kok sayang"
"Kak jangan bohong sama olla"
"Oke kakak gak bakalan bohong sama olla kalau olla tidak terkejut"
"Oke, olla janji gak terkejut"
"Olla! Maafkan kakak ya lla"
"Kakak minta maaf kenapa? Kakak gak salah sama olla"
"Kakak minta maaf gak bisa bantuin freya,hiks.... hiks...."
"Loh kakak? Kakak jangan nangis kak"
"Kakak gak bisa bantuin freya lla, freya meninggal akibat pelecehan dari arfan temen deyon"
"Apa?!!! Kakak pasti bohong kan kak?"

Oniel menggeleng tanda ia tak bohong.

"Kak jujur sama olla freya masih hidup kan kak? Olla mau sahabat olla ada kak! Biar olla aja yang seperti ini sahabat olla jangan sampai seperti olla"

"Tapi sayang emang sudah kenyataan nya seperti itu, freya juga dirawat di rumah sakit ini, ia diruangan 48C dan dia meninggal tepat jam 4.50 sehabis ashar tadi,dan ad-"
"Kenapa adli kak? Kak adli kan yang kakak maksud?"

Oniel mengangguk dengan pertanyaan olla.

"Adli meninggal juga akibat menolong freya, ia tertembak tepat di area paru-paru, perut dan lengan nya, dan ia meninggal akibat ia bangun dari tidur lalu terjatuh karena lemas dan tidak ada yang tau kalau adli bakalan seperti ini"
"Kak adli kembaran kak aldo kan kak? Kenapa juga harus meninggalkan olla dan kita semua kak?! Hiks...... hiks... freya.... kak adli...."
"Sudah lla kamu jangan menangis lagi, kakak juga sedih mengenai kabar mereka berdua dari teman kakak"

•••
Ip yang mendengar adli meninggal pun segera pulang menuju rumah sakit, tapi ip tak melihat adli melainkan melihat aldo dan flora menangis di kamar itu.

"Do?!"
"Papah? Pahhh maafkan aldo yang gak bisa jagain adli pah!" Ucap aldo yang memeluk ip
"Dimana kembaran kamu nak?"
"Sudah jalan pulang ke rumah pah"
"Mama sudah kesini?" Tanya ip ke flora

Flora yang ditanya pun mengangguk, dan memeluk papa nya tersebut lalu menangis di pelukan sang papa.

"Pahh, maafkan flora ya pah yang belum bisa jagain kak adli"
"Gapapa Flo kakak kamu pasti mengerti dengan kamu" ucap nya"Do, pipi kamu kenapa merah?"
"Abis di tampar mama, mama kecewa sama aldo yang tidak bisa jagain kembaran sendiri pah"
"Udah sayang gapapa, maafkan mama kamu ya nak, mama sedang kalut pikiran nya! Yaudah ayo kita pulang!"

Aldo menggeleng, ia gak mau pulang untuk saat ini ia sangat takut dengan cindy akibat kematian kembarannya akibat kecerobohan yang ia buat.

"Kenapa kamu gak mau?"
"Aldo takut sama mama, biarkan aldo pulang ke apartement ya pah!?"
"Yaudah kamu baik-baik ya disana, ini blackcard kamu yang papa sita dan ini kunci apartement kamu"
"Makasih pa, papa selalu mengerti aldo"
"Iya sama-sama sayang, yaudah papa pamit ya sama flora, ayo sayang kita pulang" Ajak nya ke flora
"Flora pulang ya kak" ucap nya
"Iya flo. Hati-hati ya pah"
"Iya!"

Awas aja kamu deyon, kamu sudah berani mengusik kehidupan gue dan kami semua, lo bakal Tau akibatnya

•••
Ceklek..

Aldo membuka kamar olla memperlihatkan oniel yang menangis dipelukan olla.

"Niel?"
"Aldo! Lo ngapain ke sini kan adli udah dibawa ke rumah elo"
"Gue gak pulang niel, gue mau ke apart tadi udah izin ke papa, gue takut buat pulang pasti mama makin benci kalau gue pulang kerumah"
"Benci kenapa?"
"Mama tau adli meninggal sebab kecerobohan gue"
"Do mau bagaimana pun itu kembaran lo, dan bagaimana pun itu juga itu rumah lo, lo berhak pulang untuk mengantarkan adli kerumah baru nya do"
"Tapi niel mama sudah gak mau gue niel"
"Yaudah lo lebih baik renungkan ini dulu selama lebih 2 bulan"
"Dihh lama amat, tapi sepertinya cocok saran lo kalau gue Ikutin"

Terus mereka hening dikamar itu, aldo yang sibuk dengan hp nya, dan oniel yang sibuk dengan inpus olla! Kemudian oniel menanyakan aldo mengenai aran teman se - geng nya

"Do, udah ke tempat kak aran?" Tanya oniel

Aldo menggeleng dan tetap dengan hp nya, seperti nya ia main game.

"Gue abis ini mau kerumah kak aran, sekalian mau ikut nganter olla pulang, malam ini dia udah boleh pulang"
"Gue ikut lo aja niel, lo bawak mobil bokap lo kan?"
"Iya, yaudah lo nginep aja dulu di rumah gue baru kalau hati lo enakan baru lo ke apartement."
"Makasih ya niel, kalau bukan bantuan lo, gue gak tau mau kemana selain ke apartement"
"Yaudah gih siap-siap bantuin gue beresin keperluan olla selama ini"
"Iya"

Lalu aldo membantu oniel membereskan barang dia di ruangan rawat olla selama olla sakit akibat tabrakan yang olla alami.

Cio yang tengah duduk bersama axsena sang papa yang akan membahas mengenai pernikahan dan lamaran nya bersama shani akibat perjodohan ini mendapatkan kabar mengenai meninggal nya freya, dan meninggal nya adli.

"Pahhh abis ini cio mau kerumah aran dan aldo"
"Mau ngapain?"
"Aldo dan aran telah kehilangan adik nya pah"
"Adli dan freya meninggal?!"
"Iya pah. Mereka meninggal barengan hari ini"
"Astaga, inalilahi wa inailahi rajiun" ucap nya "yaudah papa ikut kamu kerumah dirgantara dan fareksa ya"
"Iya pah"

GOODBOY IN JMW [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang