merencanakan hal jahat

153 10 9
                                    

" Rayi " Ucap seorang pria

Kentring manik pun melihat ke belakang...

" Raka amuk marugul " Ucap kentring manik

Ternyata seorang pria itu adalah amuk marugul

" Raka apakah raka sudah sembuh "ucap Kentring manik

" Sudah rayi " Ucap amuk marugul

" Aku dengar² Kau bertarung dengan subang larang dan Rara santang "ucap amuk marugul

" Benar raka " Ucap kentring manik

" Anak² subang larang memang tidak di ajarkan sopan santun " Ucap amuk marugul dengan nada yang cukup tinggi

" Apakah kau ingat tinggal diam seperti ini rayi " Ucap amuk marugul

" maksud raka " Heran kentring manik

" Kau ingat seperti ini di tindas subang larang " Ucap amuk marugul

" kau rayi seorang prabu amuk marugul penguasaan kerajaan japura apakah kau pantas di tindas seperti ini " Ucap amuk marugul yang ingin pengaruhi rayi nya itu

" Apa yang harus aku lakukan raka " Ucap kentring manik

Berbisik ke telinga kentring manik

Rencana jahat apa yang mereka ingin lakukan

*******
Seorang wanita berpakaian seperti putri raja dia memakai mahkota yang sangat cantik, dia sedang duduk di jendela wisma nya

" Yunda.... " Ucap salah satu pria yang ada di luar pintu

Tersentak wanita itu berbalik badan

" Rayi... " Ucap wanita itu

Wanita itu mendekati pria yang ada di luar pintu

" Ada apakah rayi datang ke wisma ku " Tanya sang wanita

" Tidak Yunda pintu wisma mu tidak tertutup aku melihat Yunda sedang melamun di jendela jadi aku panggil Yunda " Ucap pria tersebut

" Oh begitu " Jawab wanita dengan datar

" Yunda Rara kita berkeliling desa bersama raka walang, kita sudah lama tidak berkeliling desa " Ucap pria tersebut

" Bukan kah minggu lalu kita sudah berkeliling desa rayi kian " Ucap rara santang

" Iya sudah kita ke taman istana aja, kita melihat bunga yang Yunda tanah waktu itu " Ucap kian santang

Ternyata wanita dan pria itu adalah rara santang dan kian santang

" Iya sudah kau ajak raka walang dulu " Ucap rara santang

" Siapa Yunda " Ucap kian santang

" Rayi kian santang tidak pernah berubah dari dulu tingkahnya seperti anak kecil " Batin rara santang

Rara santang kembali duduk di samping jendela wisma nya

" Apakah kita akan selamanya akan bersatu seperti ini Raka Walangsungsang dan Rayi Kian santang " Batin Rara santang

Air mata Rara santang sudah tak terbendung tanpa sadar air mata Rara santang jatuh ke pipi mulus nya itu

" Yunda Rara santang " Ucap Kian santang

Tersentak Rara santang menghapus air mata nya itu

" I-ya Rayi " Ucap Rara santang sambil terbata-bata

" Yunda kenapa " Ucap kian santang

" Tidak apa², Raka Walangsungsang kemana apakah dia tidak mau di ajak ke taman " Ucap Rara santang

TIGA BERSAUDARA YANG SALING MELINDUNGI { waraki }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang