tidak diizinkan ibunda

159 12 0
                                    

" Baik ayahanda " Ucap mereka bertiga kompak

" Ayahanda ingin kalian menyelesaikan masalah ini dengan cepat " Ucap siliwangi

" Baik lah ayahanda " Ucap mereka bertiga kompak

" Kalo begitu ayahanda pamit " Ucap siliwangi

Mereka bertiga hanya tersenyum

Mereka bertiga melanjutkan berkuda

Rara santang berbisik kepada sang kakak " Raka sehabis berkuda kita menyelidiki kasus ini di wisma ku " Ucap rara santang

" Baik lah " Ucap Walangsungsang

Walangsungsang mempercepat kudu nya

" Rayi tolong kau memperlambat kudu mu " Teriak Walangsungsang

" Kenapa Raka " Ucap Kian santang

Kian santang memperlambat kudu nya, dan Walangsungsang mempercepat kudu nya supaya kudu walang dan kian sejajar

Walangsungsang berbisik kepada sang Rayi " Rayi sehabis berkuda kita bertiga harus menyelidiki kasus ini di wisma Nimas Rara " Ucap Walangsungsang

" Baik lah Raka "ucap Kian santang

Selesai berkuda mereka bertiga, mereka berjalan menuju wisma Rara santang

Rara santang mengunci wisma nya itu dari dalam, di wisma Rara santang ada mejaa

" Kenapa Yunda mengunci wisma " Ucap kian santang

" Karena rencana kita sangat rahasia " Ucap Walangsungsang

" Duduk lah Raka, Rayi " Ucap Rara santang

" Baik lah " Ucap mereka berdua

Walang dan Kian menuju meja kecil dan tiga kursi, mereka berdua duduk berdampingan , rara santang ikut duduk di depan Raka dan rayi nya

" Kita mulai iya raka " Ucap rara santang

" Iya " Ucap mereka berdua

" Raka apakah kau menyadari ada kejanggalan " Ucap Rara Santang

" Maksudmu " Ucap Walangsungsang

" Kejanggalan pertama Prajurit itu mengatakan pelakunya adalah Ratu, kejanggalan kedua Prajurit ingin mengatakan yang sebenarnya tapi selalu terpanah " Ucap Rara Santang

" Kejanggalan ketiga pisau yang di gunakan untuk menusuk punggung Prajurit itu adalah pisau yang tidak sembarangan orang " Ucap Rara Santang

" Pisau itu cuman dipunyai oleh Ratu padjajaran " Ucap Rara Santang

" Di sini Raka, dan Rayi paham " Ucap Rara Santang

" Paham " Ucap Kian dan Walang

******
Seiring raja yang duduk di singasana nya dia yang lah gagah dan perkasa dia adalah siliwangi

" Hormat kami gusti prabu " Ucap prajurit

" Gusti prabu Raden Walangsungsang dan Raden Kian SantangSantang, Nimas Rara Santang ingin bertemu gusti prabu " Ucap prajurit

" Masuk lah " Ucap siliwangi

" Baik lah " Ucap prajurit

Prajurit itu pun memberi masuk mereka bertiga

" Hormat kami ayahanda " Ucap mereka bertiga dengan

" Bangun lah putra, putri ku " Ucap siliwangi dengan tegas

Mereka bertiga bangun

" Baik lah Ayahanda " Ucap mereka bertiga

" Ayahanda kami ingin menyelidiki kasus ini lebih dalam " Ucap Walangsungsang

TIGA BERSAUDARA YANG SALING MELINDUNGI { waraki }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang