16. maaf

21 5 0
                                    

Jam pun sudah menunjukan pukul sepuluh malam, sudah waktunya Claudia pulang dari kerjanya

"gue pulang duluan ya Clau," ucap Sella

"iya, hati hati ya Sell." jawabnya dengan tersenyum simpul

Sella hanya menggangguk kecil. "lo gapapa sendirian pulang nya? mau gue temenin aja nggak?" tawar Sella, tatapan nya begitu mencemaskan Claudia

mendengar itu Claudia dengan cepat menggeleng kuat. "gapapa Sella, gue bisa sendiri kok, lo pulang aja duluan." ujarnya tak enak hati

"kalau ada apa apa, minta bantuan orang sekitar lo ya. gue duluan, bye Claudia." ucap Sella setelah berjalan menjauh dari pandangan Claudia

Claudia hanya tersenyum tipis melihat teman kerjanya itu, ia pun berjalan menuju tempat parkir, namun ia melihat ditempat duduk motornya ada lelaki yang sedang berkaca dispion motornya

"maaf kak? ini motor saya." tegur Claudia sambil memegang bahu lelaki itu

Lelaki yang Claudia pegang bahunya pun tergelonjak kaget. "Buset, gue kira apaan, ternyata lo." ucapnya setelah mengusap usap dadanya

"eh? maaf kalo kagetin, tapi boleh minggir sebentar dari motor saya ngga kak? saya mau pulang." ucap Claudia yang berusaha membuat tutur katanya terdengar sopan

Claudia menyipitkan matanya menatap lelaki itu, ia baru menyadari jika lelaki yang ada dihadapan nya sekarang adalah lelaki yang menatapnya secara terang terangan ditempat kerjanya tadi

Ya, dia Delvin. Tiba tiba saja Delvin mengulurkan tangan nya. "kenalin, gue Delvin." ucap Delvin dengan tangan yang masih ia anjurkan didepan Claudia

Claudia mengerutkan keningnya, ia menatap sekilas tangan yang Delvin ulurkan didepan nya

"namanya kayak pernah dengar, tapi kapan?" batin Claudia

"kenapa? tangan gue kotor ya?" tanya Delvin menatap tangan nya sendiri lalu ia hendak menarik kembali tangan nya

"ah enggak kok, s - saya Claudia." ucap Claudia yang langsung menerima uluran tangan Delvin agar menghargai perasaan Delvin

"gausah kaku amat." ucap Delvin

"i - iya, gue Claudia." ulang Claudia

"lo baru mau pulang? mau gue anterin nggak?" tawar Delvin

"gak perlu kak, gue udah bawa motor." jawab Claudia dengan halus menolak tawaran Delvin

"jangan manggil kak, Panggil Delvin aja gapapa kok." ujar Delvin

"tapi keliatan nya lo lebih tua dari gue." ucap Claudia, Delvin sangat tinggi, bahkan Claudia hanya sampai dibawah dadanya

"ya gapapa sih, manggil Delvin aja apa salah nya?" tanya Delvin menaikkan sebelah alisnya

"ni orang maunya apa sih, dari tadi gangguin banget." batin Claudia kesal

"yaudah iya Delvin." ucap Claudia agar cepat selesai dengan ketidak jelasan lelaki yang berada didepan nya sekarang

"gue mau pulang, boleh minggir nggak?" ucap Claudia yang mulai kesal

"iya iya santai dong neng. lo masih sama kayak dulu ya, marah marah mulu." ucap Delvin setelah minggir dari motor Claudia

ia menatap Claudia dengan tatapan yang sangat sulit dijelaskan. "maksud lo?" bingung Claudia

"lo lupa?" bukannya menjawab kebingungan Claudia, Delvin malah balik bertanya kepada Claudia

"lo kenapa sih? gue dari tadi ga ngerti sama lo." kesal Claudia

Claudia's story (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang