menunggu sampai larut malam

176 2 0
                                    

"aduh ibuuuu,kenapa sih bisa berbuat nekat" ujar mas Alif sambil berkipas kipas dengan kertas buku itu

Aku hanya menahan tawa melihat ekspresi nya yang seperti itu

"Hee kenapa tertawa" ujar nya kesal

Aku hanya menggeleng sambil menahan tawa yang tertahan

Sedang di luar pintu aku juga mendengar suara orang yang tertawa

Aku tahu itu pasti ibu ,tapi apa daya ku aku harus pura pura tidak tahu agar ibu tetap tertawa

"Kenapa kau tersenyum" pekik mas Alif lagi

"Aku tersenyum pasti beralasan mas" ujar ku

"Dan alasan ku tersenyum adalah kau,kau sangat lucu saat kepanasan,tingkah mu seperti anak kecil di bawah 3 tahun saja" jelas ku kembali tertawa

"Iya tertawa,tawakan saja" ujar nya semakin kesal padaku

Namun aku tak mau menyia-nyiakan kesempatan ini,aku berusaha merekam wajah lucu nya dengan ponsel ku

"Heh Fina jangan bercanda" mas Alif melihat aku yang sedang merekam nya dengan cepat aku menyembunyikan ponsel ku

Mas Alif berdiri dan berjalan kearah ku

"Hapus itu" ujar nya

"Tidak" ujar ku masih duduk dan dia sekarang berdiri

"Hapus atau " kata katanya terhenti

Aku tahu dia akan merebut ponsel ku dariku

Aku berlari agar ia tak bisa menggapai ku

Kami bermain kejaran kejaran di dalam kamar ini,rasanya panas ku sudah tak kurasakan lagi

Namun aku harus segera menyimpan ponsel ku dari mas Alif

Aku berhalangan dengan nya pada sofa

"Hapus atau kau akan menerima hukuman nya" ujar mas Alif

"Oh ya,hukuman apa yang akan kau berikan" aku semakin membuat nya kesal

Dia kembali ingin menangkap ku dan aku berlari kembali

Sampai akhirnya mas Alif berhasil menangkap ku di depan kasur dan berusaha merebut  ponsel ku namun aku dengan sekuat tenaga ku mempertahan kan pendirian ku

"Aggghhh" teriak kami bersamaan saat mas Alif dan aku roboh ke kasur

Mas Alif menatap ku dengan polosnya jantung ku rasa nya ingin terlonjak,apa ini yang di sebut jatuh cinta

Mata ku dan matanya bertemu,sunyi sekarang menghampiri kami rasanya aku mendengar suara musik India

Ah apa lah aku ini

Tring...suara pesan masuk dari ponsel ku

Membuat aku dan mas Alif mengalihkan perhatian kami,dan dia langsung bangun

"Mmm hapus itu" ujar mas Alif

"Tidak" aku menahan tawaku

Mas Alif menatap ku tak terkira

"Iya mas tenang saja,ini tidak akan aku sebarkan kok" jelas ku kembali menahan tawa

"Aku,aku akan pergi ke kamar mandi" mas Alif berdiri dan berlalu ke kamar mandi

Ntah perasaan apa ini,tapi aku begitu bahagia hari ini, Mungkin Hari ini aku akan tidur sangat nyenyak.

Mas Alif keluar dari kamar mandi dan menatap ku,aku pun ikut menatap nya

"Mas apa kau tetap akan tidur di sofa" tanya ku padanya

"Yah" jawab nya singkat

"Tapi aku ingin kau tidur disini" jelas ku yang mendapat tatapan lekat darinya

Aku mengambil beberapa bantal dan meletakan nya di tengah tengah kasur ini

"Sekarang ini adalah perbatasan kita,kita tidak boleh melanggar perbatasan ini, setuju" aku membuat sebuah kesempakatan dengan nya

Dia pun berdiri dan mengarah pada tempat yang telah ku sediakan

"Baiklah" ujar nya

Aku pun tersenyum dan akhirnya kami pun tertidur.

....

Pagi telah tiba,aku membuka mata ku dan aku sangat terkejut

"Aggghhhhhh" aku berteriak saat melihat tangan telah berada di perut ku

Teriakan itu membuat mas Alif dengan cepat terbangun

"Ada apa" tanya nya panik

"Ttta,,tangan mu melanggar perbatasan ini" jelas ku gugup

"Maaf " lalu mas Alif beralih ke kamar mandi

Aku hanya tersenyum,lucu sekali rasanya saat Melihat ekspresi wajah nya itu saat keget akan teriakan ku itu.

....

Aku pergi ke dapur dan melihat ibu sudah berada di sana

"Ibu" aku memanggilnya dan dia pun menatap ke arah ku

"Fina,bagaimana semalam" ibu menaik naikan alis nya padaku

"Apa sih Bu" aku seolah tersipu malu di buat nya

Aku hanya berpura pura untuk itu karena aku tak mau ibu bersedih

"Ibu,aku akan segera pergi ada urusan penting di luar" jelas mas Alif pada ibu

"Oh yah,hari ini aku akan kembali larut malam" ujar mas Alif padaku

Aku hanya tersenyum

"Yasudah ibu akan membangun kan Anisa" ujar ibu berlalu pergi

"Istriku jika kau terus tersenyum tanpa alasan maka kau harus pergi ke dokter Arozi,dia adalah skiater terkenal" ujar mas Alif kesal karena aku tersenyum

"Dasar kau,bukan nya senang istrinya tersenyum" ujar ku pura pura marah

"Aku akan senang jika kau tersenyum beralasan ,tapi jika kau tersenyum tanpa alasan itu di sebut g i l a" dia mengeja bacaan gila

"Sudah aku sangat sibuk hari ini" ujar nya

"Aku pergi" ujar nya dengan terburu buru

Aku hanya tersenyum melihat tingkah nya itu

Aku bahkan tak menyangka sekarang aku dan dia cukup dekat karena semalam

Obat jamu dari ibu bukan nya Manjur untuk suami dan istri tapi manjur untuk mendekatkan hati yang belum menyatu

"Ekhem,cie cie ada yang barusan ngelakuin adegan nih" sisir kak Anisa yang baru selesai mandi

"Apa sih kak" aku tersipu malu

"Udah nis jangan di goda terus dong adik ipar nya" ujar kak lili yang menahan tawa nya

"Hmm kayanya suara yang aku dengar semalam itu pasti suara tawa kalian kan" tebak ku

Uhuk uhuk uhuk...kak suci dan kak lili yang sedang melahap Makanan pun tersedak akibat ucapan ku

"Ada apa kak kenapa" tanya ku merasa tak bersalah

"Hhehee" mereka berdua hanya nyengir saja

"Ada apa " tanya ibu bingung

"Ngx Bu,aku cuman nanya aja" ujar ku

"Nanya apa" ekspresi wajah ibu nampak serius

"Itu lho buk,semalam aku dengar suara orang tertawa di balik pintu,jadi aku nanya siapa yah di balik pintu semalam" ujar ku merasa tak tahu

Wajah ibu sudah sangat terlihat

Senyum muncul dari wajah nya

"Siapa yah Bu" tanya kak suci pura pura tak tahu

"Mana ibu tahu ci,yaudah ayo makan" ujar ibu duduk tanpa menjwab ku

Iya pasti mereka lah ,mereka semua tak mau menatap dan menjawab pertanyaan ku

Ibu ibu..

Kak suci dan kak Anisa kini sedang menonton televisi di ruang tengah,sedang aku di jam  10 malam ini apalagi kalau sedang menunggu mas alif

Mas Alif bilang ia akan pulang larut malam

Jadi hari ini aku akan menunggunya sampai dia pulang
.
.
.
.
Bersambung....

Aku anak ibu mertua Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang