Happy reading guys
Maaf klo banyak typo nyahhh
.
.
.
.
.
."Ci tenang dulu yah" ucap Gracia mengusap lembut punggung Shani yang bergetar kuat
"Gimana aku bisa tenang ge hikss Dede masuk ke ruang dingin ini lagi hiks hiks" ucap Shani terisak kuat, Gracia memeluk Shani dari samping dengan erat dia menenangkan shani padahal dirinya sendiri pun tidak tenang.
"Ci kamu makan yahh aku beliin ke kantin kalian berempat juga makan emang nya kalian mau Zee bangun, dia malah ikut sedih bukannya happy" ucap Gracia membuat Gita,Chika,Ashel,dan Adel menggeleng
"Gita,Chika,Ashel,Adel ayo dong harus nurut yah sayang sayang nya ci gre" ucap Gracia tersenyum mengusap lembut pipi adik adik nya, akhirnya mereka mengangguk Menyetujui ucapan Gracia
"Ci kamu juga makan yah aku gk mau kamu sakit ci" ucap Gracia Menujukan muka sedih nya
"Iya gre aku makan kamu juga makan ya gre ayo sekalian aja" ucap Shani mengajak Gracia juga namun Gracia menolak
"Aku udah makan tadi ci perut aku laper banget akhirnya aku makan deh di kantin abis ke toilet tadi" ucap Gracia itu hanya alasan Gracia karena dia tidak mau meninggalkan Zee, Shani hanya mengangguk dia tak curiga karena memang Gracia suka sekali makan,Shani berlalu pergi bersama Gita,Chika,Ashel dan Adel.
TITTTTTTTTTTT!! Alaram ruang ICU berbunyi keras membuat semua dokter dan suster yang bertugas pada siang hari itu berlari cepat ke ruangan dingin itu, terlihat tubuh lemah yang bergerak cepat menggetarkan tubuhnya,dokter langsung menangani nya.
"Hikss zoy,Cici mohon jangan tinggalin Cici, Cici masih mau sama kamu Zoya hiksss"ucap Gracia sembari terisak memandangi Zee dengan penuh arti,tak lama dokter keluar tergesa gesa menyampaikan kabar pada Shani namun Gracia menahannya
"Dokter ngomong sama saya aja hikss gk usah sama Cici saya,saya gk mau Cici saya jadi sakit hikss" ucap Gracia dokter itu pun mengerti lalu menyampaikan suatu hal
"Pasien kejang karena panas yang begitu tinggi" ucap dokter itu pada Gracia
"Tapi dok saya gk ngerasain badan adek saya panas?" Tanya Gracia bingung
"Karena pasien mengalami panas tinggi di dalam sama seperti radang"ucap dokter lagi
"Jadi saya harus bagaimana dok" ucap Gracia bertanya lagi
"Selanjutnya oksigen akan di pasang untuk itu administrasi harus di lunasi"ucap dokter itu pada Gracia, Gracia dengan cepat mengambil dompetnya dan menelfon manager nya
"Berapa total nya dok?" Tanya Gracia pada dokter itu dengan santai
"30 juta sudah dengan biaya ICU" ucap dokter itu tersenyum
"Oky nanti tolong di cek ya sudah masuk atau belum, sekarang lakukan yang dokter ucapkan tadi" ucap Gracia dokter itu pun mengangguk sembari tersenyum,tak lama dokter keluar dari ruang ICU memberi kabar kalau oksigen sudah terpasang namun Zee masih belum boleh di temui.
"Zoy hikss,Cici kangen kamu yang suka nanya nanya gk jelas hikss tapi Cici suka kamu tanya gitu zoy hikss" ucap Gracia dari luar pantulan kaca,Gracia melihat Zee membuka matanya yang langsung mengeluarkan air mata nya lalu Zee tersenyum,meski terhalang oleh oksigen namun senyum manis dengan lesung pipinya masih terlihat oleh Gracia,Gracia menatap Zee dengan tulus dia ikut tersenyum sembari meneteskan air matanya, suster yang masuk ke ruang ICU pun menyuruh Gracia untuk masuk ke ruangan adik nya karena ia tak tega.
"Zoyaaaa hiksss"ucap Gracia memeluk Zee, zee pun membalas pelukan Gracia dia meneteskan air matanya untuk yang ke tiga kalinya pada hari ini
"Ci ge jangan nangis Zoya gk papa kok" ucap Zee menghapus jejak air mata yang masih ada di pipi Gracia
"Zoya kamu kenapa sih sayang kok bisa sampai kayak tadi" ucap Gracia menanyakan hal yang terjadi sebelum Shani membawanya ke rumah sakit
"Tadi aku mimpi ini ci......."
Flashback
"Mommy ini di mana?" Tanya bayi cantik yang berumur 4 tahun itu
"Ini di rumah nenek sama kakek sayang" ucap perempuan yang di panggil mommy oleh bayi umur 4 tahun itu (eh umur 4 tahun itu termasuk bayi atau batita sih?)
"Nenek,kakek?" Tanya nya lagi lalu mommy nya mengangguk
"Ci chani,ci ge,kak nia,Kaka sadel mana kok enggak ikut sama joya?" Tanya bayi mungil itu dengan muka polosnya
"Nanti kita ketemu Cici dan kakak² lagi ya sayang sekarang kita turun dulu dari mobil terus ketemu sama nenek dan kakek" ucap zean tersenyum menggendong Zee ke dalam dekapannya lalu ia letakkan di dalam stroller bayi yang ia bawa, ia dorong sampai di depan pintu rumah megah itu,ia ketuk rumah itu tiga kali lalu mengucapkan salam dan memencet bel rumah tak lama salah satu asisten rumah tangga membuka kan pintu rumah itu lalu mempersilahkan mereka berdua masuk dan mengantarkan mereka ke salah satu ruangan yang sudah ada dua orang yang menunggu nya.
"Buna,pa-" ucap zean terpotong ucapan nya itu tak terdengar oleh orang tuanya
"Kau anak haram! kenapa kau selalu menyusah kan ku zeannafha!!!!" Ucap perempuan paruh baya itu pada zean dia melempar gelas kaca besar dan itu hampir saja mengenai Zee kalau tidak cepat zean menutupi Zee,Zee menangis melihat sang mommy yang berdarah namun zean menenangkan Zee,Zee menutup telinga karena ia takut saat nenek dan kakek nya berteriak namun ia masih mendengar nya
"Hey kau di sana!! Buka telinga mu dengarkan apa yang aku katakan!!" Ucap laki laki tua itu pada Zee,zean yang melihat itu pun segera berhadapan dengan laki laki tua itu
"Jika ingin menyelesaikan masalah tolong jangan bawa anak ku dia masih kecil dan ini cucu kalian" ucap zean namun wanita yang di sebut nenek oleh Zee itu pun bersmirk
"Hah! Cucu?!! Mimpi kau aku punya cucu seperti nya cih! Ludah saja tak sebanding dengan nya" ucap wanita itu lagi kali ini ucapan wanita itu sudah membuat emosi zean meluap dia tak terima anak nya di cap begitu
PLAKKK!!!!
"MAKSUD ANDA APA HAH!!!!!" Teriak zean menampar keras pipi kanan wanita itu
"BERANI ANDA YAH!!!"ucap pria itu sudah ingin melayangkan tangan nya namun tertahan oleh perempuan yang tiba tiba datang tak tau arah nya dari mana
"Hey!! Siapa ini?! kau pasti kan anak pembunuh!, kau kan yang menyuruh orang ini!!!!" Tegas wanita paruh baya itu
"Aku gk tau kalian,kalian siapa"tanya zean pada seseorang yang menolongnya
"Ssst turuti saja perintah ku,jika ingin aku selamat kan dari iblis ini" bisik pria yang menolongnya,lalu zean hanya mengangguk Zee sudah membuka telinga dengan penuh keyakinan laki laki yang di sebut kakek oleh Zee itu berteriak
"MOMMY MU ANAK PEMBUNUH KAU ANAK HARAM SAMA SEPERTI MOMMY MU DASAR KAU ANAK PEMBUNUH AKU BERSUMPAH KA-!!!!!!!" Teriak laki laki paruh baya itu terpotong oleh teriakan zean
"DIAM KAU PRIA JALANG!!!, ZEE TUTUP TELINGA MU!!" Teriak zean pada pria itu dan juga Zee, Zee sudah menangis mendengar mommy nya berteriak kepada nya ini kali pertama zean berteriak keras pada Zee
"ARGHHHHHHHHHHGG HIKSSSS!!!" Teriakan keras dan Isakan keras itu memecahkan keheningan di antara dua perempuan yang sedang tertidur
"Zoya!! Kenapa sayang?"
Sekarang aku bikin banyak konflik tapi gk banyak banyak banget sih aku lama gk up karena mikirin alur hihi 🚀🦖
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zoya adalah Venus• {END}
Fanfiction"ci ge,Cici"-zee "ada apa cantik" - Gracia dan Shani menoleh secara bersamaan "aku boleh capek dan nangis gk sih ci,jujur aku capek banget tapi mommy bilang gak boleh capek harus kuat anak cewek kok sering capek dan nangis gk boleh lemah, terus hab...