Happy reading guys sorry klo banyak typo Yas
---------------------________----------------______Tok
Tok
Tok
"Assalamualaikum bunda" ucap seseorang mengetuk pintu perempuan yang sudah berumur 54 tahun
"Waalaikum salam masuk nak bunda di dalam!" Ucap nya sedikit berteriak karena meja nya sedikit jauh dari pintu masuk
"Iya bund kita masuk yah, ayo nan" ucap cinhap, ya yang mengetuk pintu tadi adalah cinhap yang datang bersama adik nya Jinan.
"Bund ada apa kok manggil kita? Ci Shani,ci gre, Chika, Gita juga di panggil" ucap Jinan yang langsung duduk di depan meja ibunda nya di situ sudah di sediakan dua tempat duduk
"Ya Allah nak, kamu itu main Nyamber aja bunda belum ngomong loh sayang" ucap Ara,ternyata perempuan yang sudah berumur 54 tahun itu adalah Ara ibunda cinhap dan Jinan
"Tau nih inang dengerin dulu dek" ucap cinhap lembut
"Yaudah maaf deh bund cin,jadi kenapa bund?" tanya Jinan lagi yang sangat penasaran,bunda nya hanya bisa menggeleng geleng kan kepalanya melihat anak bungsu nya yang begitu absurd
"Kita tunggu cici² dan adik adik kalian dulu yah biar bunda gk jelasin dua kali,jadi nanti ci chani tinggal ngejelasin secara baik baik sama Dede Zizi biar dia ngerti" ucap Ara tersenyum
"Loh Dede Zizi juga di panggil bund?" Tanya cinhap yang ikut penasaran
"Engg-" baru saja ia ingin mengatakan sesuatu tapi pintu ruang kerja nya sudah di ketuk
Tok
Tok
Tok
"Assalamualaikum Nana Ara! Kita boleh masuk gk yah?" Ucap Chika sedikit berteriak di luar ruangan itu
"Waalaikum salam masuk aja dek bunda di dalam sama kak cinhap sama kak Jinan!" Ucap Ara berteriak kembali
Ceklek.....
"Ayo kita masuk ruang sebelah yah biar lebih nyaman duduk nya" ucap Ara mengajak mereka sembari tersenyum
"Ada apa ya bund kok sampe manggil kita gini?" Tanya Shani yang kini berubah memanggil Ara menjadi bunda
"Gini sayang sayang nya bunda semua~, bunda bakal kasih tanggung jawab besar pada kalian semua terutama Shani dan cinhap yang sudah dewasa, hal ini berkaitan dengan pembagian nya warisan dari meoni kara. karena dia tidak ingin kalian bertengkar nanti nya hanya karena sebuah harta lebih baik ia membagi hartanya untuk kalian bersama sama, setelah kegiatan kalian di luar negeri selesai, kalian akan tinggal bersama di mansion yang Shani dan Adik adik biasa tempati mommy,bunda,Buna,mami,dan imo sudah sepakat untuk ini" ucap Ara panjang lebar
"Tanggung jawab besar yang bunda kasih ke Shani,cinhap dan kakak² yang lainnya.yaitu untuk mengurus adik adik dengan sepenuh hati terutama Zizi yang masih kecil, tidak hanya mengurus tapi juga menjaga keselamatan adik adik kalian dari apapun jika perlu korbankan nyawa kalian demi adik kalian, utamakan kesehatan adik kecil kalian jangan sampai adik kalian lecet" ucap Ara serius
"Dan tolong jelas kan pada zizi-" ucap Ara terpotong karena mendengar ada suara anak perempuan yang sedang menangis meneriaki nama nya di depan pintu
"Bunda Ara hiksss!" Teriak anak itu
"Lho kok kayak suara Zizi!" Ucap Ara buru buru mengecek keluar ruangan itu, dan benar saja itu Zee yang sedang meraung raung di lantai karena kepanasan menunggu Ara yang tak kunjung membuka kan pintunya, ternyata Zee sudah berdiri di depan pintu dari awal Ara mengobrol dengan yang lain,Zee bangun karena tak mendapat kan Shani dan yang lainnya di sebelah ia tidur tapi malah ada teman teman nya
"Lho dek kok tidur tiduran gitu di lantai ayo bangun!" Ucap Ara kaget lalu menarik Zee berdiri
"Hikss bunda mah aku dari tadi di luar kepanasan juga hikss" ucap zee yang masih terisak
"Ya Allah maaf ya dek bunda gk denger tadi sampai merah muka kamu, yaudah masuk yuk bunda gendong" ucap Ara tanpa menunggu jawaban lagi Ara segera menggendong Zee yang masih menangis ke dalam ruangan nya, Ara khawatir sekali melihat muka Zee yang sangat merah saat di luar tadi
"Udah dong de jangan nangis terus nanti tenggerokan nya sakit tadi juga udah nangis" sambung cinhap mengusap lembut punggung Zee
"Udah ya dek nanti kita main ya" bujuk Shani sembari mengecup kening Zee lama
"Zizi mau hiks sama kak Cindy hiks" ucap Zee sembari terisak
"Yaudah yu sama kak Cindy, ci kamu duluan aja ke kamar yang lain aku ke kamar aku aja ngajak Zee main" ucap cinhap di iyakan yang lain, kini Zee sudah berada di kamar cinhap
"Ka Cindy Zizi mau susu" ucap Zee meletak kan dagunya pada bahu cinhap
"Kita ke taman luar aja gimana dek? Susunya masih di beli kata bibi" ucap cinhap yang memang tau kalau susu Zee sedang di beli
"Yaudah deh, kita main bola ya kak Cindy" ucap Zee antusias sembari meloncat loncat di atas kasur melihat itu cinhap tersenyum lalu menggandeng tangan Zee.
"Dek kamu tendang yah kak Cindy tangkep okeh" ucap cinhap agak berteriak, tapi saat cinhap menendang bola,bola itu tak tertangkap oleh Zee dan bola itu sudah berada di tengah tengah jalan yang sangat banyak lalu lalang mobil dan motor, Zee yang bingung karena ia tak bisa menyebrang pun hanya melihat kanan dan kiri saja tanpa memperhatikan adanya mobil atau tidak, lalu ia berlari ke tengah jalan itu cinhap yang melihat truk sangat dekat dengan Zee yang sedang mengambil bola pun langsung berteriak kencang pada Zee
"ZIZI!!!! AWASSSSSSS!!!!" Teriak cinhap keras langsung berlari sekencang mungkin tapi saat ia akan berlari ke tengah, truk lebih dulu menabrak tubuh Zee yang kecil itu, seketika tubuh cinhap luruh ke tanah nan sembab itu karena hujan turun sesaat setelah Zee tertabrak
"DEDEK ZI-!!!!" Teriak cinhap terhenti
Hayok kenapa yah.......
Sedih banget hiksss...
"Kak Cindy iiiih kak Cindy jangan bengong Mulu aku mau susu putih yang biasa bibi buatin aku haus kak cindyyy" ucap Zee menepuk nepuk pipi cinhap
"Eh eh loh Zizi, iya iya bentar ya kak Cindy suruh bibi dulu yah" ucap cinhap segera berjalan keluar
"Kok aku bisa mimpi kayak gitu yah apa suatu saat nanti Zizi bakal gitu juga, tapi apaan sih cinhap kamu gk boleh gitu kamu harus jaga zizi" ucap cinhap ngebatin sembari terus berjalan
Sorry ya guys klo berlebihan tapi ini cuman mimpi kok dan tidak akan pernah terjadi lagi kedepannya karena ini cuman pikiran cinhap doang gk di bawa ke dunia asli nya....
KAMU SEDANG MEMBACA
Zoya adalah Venus• {END}
Fanfiction"ci ge,Cici"-zee "ada apa cantik" - Gracia dan Shani menoleh secara bersamaan "aku boleh capek dan nangis gk sih ci,jujur aku capek banget tapi mommy bilang gak boleh capek harus kuat anak cewek kok sering capek dan nangis gk boleh lemah, terus hab...