Setelah sekian lama berkutak atik di dapur, Asterea langsung memerintahkan para pelayan disana untuk menjadi dua tim agar pekerjaan mereka dapat di permuda. Dimana rencananya gadis itu ingin mengajak mereka melakukan piknik dadakan.
Dimana di tim pertama, mereka bertugas untuk menyiapkan keperluan mereka untuk piknik ditaman belakang. Sedangkan dibagian tim dua, Asterea menyuruh sebagiannya lagi untuk menyiapkan sarapan untuk Duke mereka yang memang saat ini akan tiba di mansion kebesaran mereka. Setelah itu, mereka bisa menyusul jika pekerjaan mereka semua sudah kelar, atau bisa bergantian.
Sedangakan Asterea, gadis itu sudah bersiap dengan gaun sederhananya dan menuju ketaman belakang yang membawa satu keranjang cemilan yang sudah mereka siapkan serta beberapa buah yang ia pilih sendiri, tinggal disajikan dan dimakan bersama di sana nanti. Wajah Asterea sudah terlihat nampak sangat bahagia.
Bryan, sang Duke yang baru saja tiba itu pun langsung memujuh keruang makan, karena seperti kebiasaannya, ia harus mengisi perutnya sebelum beristirahat ataupun ingin kembali beraktifitas.
Dimana dengan jelas saat ia tiba dan menyadari sesuatu, pria itu langsung mengerutkan keningnya perihal ia menyadari mansion yang biasanya ramai dengan para pelayan yang berlalu-lalang menjadi sepi, hanya beberapa yang Bryan lihat ada disana.
"Dimana yang lainnya?"
Kepala pelayan, Rosie yang ada di sana pun langsung menghentikan sebentar aktivitas nya saat mendengar pertanyaan dari sang Duke.
"Mereka sedang berada di taman belakang, Duke."
"Sedang apa?"
"Nyonya Asterea yang mengajak mereka untuk piknik, Duke-,"
Sejak kapan Asterea dekat dengan yang lainnya? Karena setahu Bryan Asterea sangat di musuhi oleh para pelayan serta ksatria yang ada di mansion ini.
Pasti ada yang gadis itu lakukan sehingga mereka semua tiba-tiba akrab dengan Asterea.
"Kau tidak berniat menghampirinya?" Piter menghampiri Bryan yang memang menyusul pria itu.
Bryan dengan otomatis mendengus kesal mendengarkan penuturan Piter barusan. Untuk apa ia juga menghampiri piknik tak penting itu?
Berbeda dengan Piter, Gegiano malah lebih fokus dengan hidangan yang saat ini ada di meja makan.
"Bibi Rosie, siapa yang membuat ini? Terlihat berbeda dari biasanya."
Geiano terlihat ingin sekali mencicipinya, tapi ia tidak gila melupakan peraturan tatakrama.
Bryan yang paham akan tingkah laku Gegiano tersebut pun mendekat kan diri kemeja makan dan melihat semua menu makanan yang ada disana.
"Nyonya Asterea, Tuan. Beliau yang membuat ini bersama yang lainnya."
Bryan menyentuh salah satu masakan yang ada disana, lalu mencicipinya seujung sendok. Membuat Gegiano yang sedari tadi tergiur pun ikut menyicipi.
Bryan merasakan rasa yang luar biasa dimasakan itu, ada rasa yang sangat lezat yang tidak bisa diungkap kan dengan kata. Bagaimana bisa Asterea membuat semua ini? Ia tidak tahu bahwa gadis itu bisa menggunakan dapur dengan baik.
"Wow! Ini sungguh luar biasa. Duke, sepertinya aku akan ikut makan bersama mu."
Diantara mereka bertiga, Piter mengakui bahwa Gegiano lebih kurang ajar dibandingkan Pangeran Louis.
Gegiano kadang tidak tahu malu, selalu suka menerobos jika melihat sesuatu yang ia suka.
"Kau juga ikut makan," Piter menoleh kearah Bryan yang ternyata juga mengajaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Duchess
Viễn tưởngIni kisah tentang seorang gadis bernama Inara Lengkira, yang jiwanya berhasil ditarik ke masa lalu, dimana Inara menempati jiwa seorang Duchess of Aunaragoz yang bernama Asterea Gergianna. Yang Inara ketahui setelah beberapa hari berada di tubuh Ast...