6-Halu atau mimpi?

775 57 16
                                    

Pagi-pagi sekali Gemini diajak Mamanya pergi ke pasar untuk mencari bahan makanan. Ini kali pertama cowok itu datang ke pasar tradisional, biasanya jika ia kehabisan bahan makanan ia 'kan membeli di supermarket.

"Ma, jalannya becek." protes Gemini.

Di sepanjang jalan ia berjalan pelan seraya memperhatikan langkah kaki, takutnya ia akan jatuh dan mengotori baju yang baru ia pakai.

"Gemi, Mama mau ke sana dulu. Gemi boleh jalan-jalan di sini tapi jangan jauh-jauh." tutur sang Mama berjalan ke arah gerobak ikan terparkir di salah satu sudut pasar.

Gemini mengangguk pelan ia menengok kanan kiri hingga ia memutuskan untuk melihat-lihat toko cinderamata. Namun langkah kaki terhenti saat ada yang menepuk pundaknya pelan, ia menoleh.

Gadis dengan kepang dua serta jepit rambut berbentuk love itu menyapa dirinya ramah. Tunggu sepertinya ia kenal dengan gadis ini, ia pernah melihatnya.

Dia Milk teman Fourth dari sekolah lama.

"Milk?"

"Lu ngapain di sini?" tanya Milk pelan.

"Ngga ada, gua cuma nemenin Mama gua belanja." jawab Gemini dengan singkat.

"Eh ngomong-ngomong lu tuh sekelas sama Fourth 'kan?"

Gemini mengangguk pelan ia sedikit bingung.

"Yaudah temenin gua, ya."

Belum juga mendapat persetujuan dari Gemini, Milk langsung menarik Gemini ke sisi lain pasar tepatnya area jajanan kaki lima.

Gemini beberapa kali menengok kebelakang takut Mama mengira jika dirinya telah hilang.

"Beli gula kapas? Beli dua satu gua satu lu." Milk langsung berlari ke arah pedagang gula kapas.

Entah mengapa sisi Introvert langsung hilang saat bertemu Gemini.

Setelahnya ia membayar gula kapas tersebut dan menghampiri Gemini yang sibuk dengan ponsel.

"Nah buat lu warna biru." menyodorkan gula kapas tersebut dan diterima baik oleh Gemini.

Gemini menatap datar Milk.

"Gua udah ngabarin Mama sekarang gua bisa lega." batin Gemini.

"Yok jalan lagi," ajak Milk di angguk lagi oleh Gemini.

Saat sedang asik-asiknya membeli martabak manis tak sengaja pandangan Gemini menangkap sosok Fourth dengan jalan dengan seorang cewek, ia ingat benar cewek itu adalah Shela.

Entah mengapa tiba-tiba saja ia menjadi panas sampai-sampai ia mengipasi diri sendiri menggunakan kipas yang baru saja ia beli.

"Lu napa?" tanya Milk keheranan.

"Gerah gua,"

Milk bingung ia menatap atas, langit nampak mulai mengelap sinar matahari perlahan mulai hilang.

"Mau hujan kek gini bilang gerah, masih pagi juga." kata Milk melihat arloji di pergelangan tangannya menunjukkan pukul 07.50 pagi.

"Tapi gua gerah."

"Yaudah beli es teh aja." usul cewe itu.

"Ide bagus." Gemini pergi meninggalkan Milk untuk membeli es teh. Walaupun udara dingin-dinginnya ia malah tetap membeli es teh.

"Bu, es teh satu."

"Tunggu ya."

Tak berselang lama Fourth dan Shela juga datang untuk membeli es teh, Shela hendak menggandeng tangan Fourth keburu Fourth mengambil ponselnya.

First Date! TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang