Pagi pagi sekali Gemini terbangun dari tidur, pandangan buramnya menangkap sosok di samping. Melihat wajah tidur yang berantakan serta bibir tipis terangkat sedikit. Tangan Gemini tergerak membenahi anak rambut hingga turun ke mata Fourth yang tertutup rapat.
Cahaya matahari melewati sela sela lubang kecil di jendela lalu menembus ke tubuh Fourth membuatnya nampak bercahaya, menarik perhatian Gemini. Tapi sepertinya Fourth sama sekali tak terganggu ia masih anteng dengan posisi tidur yang sama, mendekap Gemini.
Setelah beberapa waktu puas melihat pemandangan Gemini berniat bangun memulai aktivitas. Dirinya enggan membangunkan pacarnya itu harus diam diam melepas tautan tangan dan turun dari ranjang.
Suara lantai berdecit saat dia mulai berjalan sebisa mungkin meringankan langkah kaki agar tak menimbulkan suara itu lagi. Memasuki kamar mandi dan membersihkan diri tak butuh waktu lama Gemini keluar dengan handuk menutupi bagian bawah pinggang serta ke bawah.
"Baju gua dimana, nih?" Mencari diantara tumpukan pakaian Fourth yang begitu banyaknya seakan mau kabur dari rumah.
Beberapa saat setelah memakai pakaian dia pergi keluar rumah menyirami tanaman di kebun, serta tak lupa menyapa tetangga yang lewat di depan rumah dengan ramah.
Sesekali mengobrol basa basi. "Nak, kok baru pulang?"
Gemini menoleh mendapati wanita paruh baya segera menghampiri dengan selang air masih setia di tangan.
"Iya, Bi sibuk banget." sahut Gemini ramah.
"Gimana kabar Rhe? Baik?"
"Mama baik, sekarang udah tinggal di rumah."
Wanita tua itu mengangguk pasti dan tak lama kemudian datang juga salah satu tetangga di rumah sebelahnya. Tadinya hanya melihat dari kejauhan, namun karena penasaran seseorang itu menghampiri.
Umurnya lebih muda sebaya dengan Gemini. "Mini, udah balik? Kukira siapa dari kejauhan kelihatan kek Mini ternyata bener." ucapnya heboh.
"Iya, baru kemarin."
"Ngomong kemarin sore aku ada lihat cowo berhenti depan rumah, pake motor." Memasang wajah Ibu-ibu komplek perumahan Gemini.
Cewe itu menoleh kiri kanan diikuti keduanya, pandangan tertuju pada motor matic yang terparkir di halaman.
Menunjukkan nunjuk motor itu dengan hebohnya. "Nah, itu motornya!"
"Ohh... Ini punya temen, dia nginap disini."
Santai Gemini pergi menjauh mematikan serta menjatuhkan selang air di salah satu sudut rumah.
"Mini ngga jenguk Daddy Mini?"
Gemini menggelengkan kepala pelan. "Belum," sahutnya.
"Dia baru pulang dari Singapura."
"Daddy dari Singapura?" Gemini memastikan dengan raut muka serius.
Mereka berdua nampak mengangguk yakin.
Setelah dengan penuh semangat menyirami tanaman-tanaman dengan air yang segar, Gemini berjalan dengan langkah ringan menuju pintu masuk rumah. Dalam setiap gerakan mengundang senyum malu serta tawa pelan untuk bertemu dengan Fourth, kekasihnya yang diam-diam sangat ia sayangi begitu dalam.
Gemini membuka pintu dengan lembut serta perlahan lahan, menghindari suara keras yang dapat mengganggu ketenangan di dalam rumah. Dian ingin memastikan bahwa saat membangunkan Fourth, itu akan dilakukan dengan penuh ketenangan tanpa merusak pagi pertama di desa. Memastikan jika pacarnya betah dan nyaman.
Dengan jantung yang berdebar-debar, Gemini berjalan menuju kamar Fourth. merasa gugup tetapi juga senang mendekati momen ini. Kedekatan dan keintiman antara mereka membuat Gemini selalu bersemangat untuk memulai hari bersama Fourth.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Date! Tamat
Fanfic••FourthGemini•• [TAMAT] ••••• Lu pada yang sekte Gemini fourth garis keras mending jauh-jauh deh, ngga usah protes! Ngga usah protes lu sendiri yang milih! PROTES GUA SANTET! ꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚૮꒰˵•ᵜ•˵꒱ა‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷ • 𝙱𝙻 𝚂𝚃𝙾𝚁𝚈 • 𝙱𝚇𝙱 • 𝙺𝙾𝙽𝙵𝙻𝙸𝙺...