Bab 3

16 2 3
                                    



"hei! latihan dengan serius!! jangan terus melamun!"

"baik pak,saya mengerti. saya minta maaf" kuambil kembali tongkat yang berupa pedang itu setelah menjatuhkannya dan melanjutkan penyiksa- pelatihan ini.


Seperti biasa, aku latihan dengan perut kosong setiap pagi hingga sore,barulah diberi makan nasi dengan lauk yang biasa2 saja,namun dengan gizi seimbang. okelah.

Dan asal latihan, entah aku yang terlalu pd, sepertnya aku selalu diperhatikan oleh 'dia' yang aku sangat kenal.

Memang, aku tau bahwa banyak netra yang selalu tertatap padaku. Entah apa maksudnya, namun tampak seperti tatapan benci, iri,dan kagum padaku.

Tapi hanya ada satu yang benar kutahu bermaksud kagum padaku. Dia Fian. Aku tak pernah tahu bahwa ia tak pernah punya nama belakang karena katanya ia sudah disini sejak umurnya 4 tahun.

Padahal selisih 1 tahun diatasku,namun sifatnya seperti bukan laki laki yang berumur 18 saja. Tapi terserahlah. Fian adalah laki laki yang hampir tak tau malu, bar bar, dan naif. dan rumornya, dia menyukaiku. Masa bodoh dengan percintaan. Aku hidup hingga sekarang bukan untuk cinta, namun balas dendam.


Untungnya itu tak menggangguku.

kami sering terlibat dalam misi yang sama.

Dan di saat itulah dia selalu mendekatiku untuk menjadi lebih akrab.

Tapi masalahnya aku tak ingin dekat dengannya. Tujuanku hidup hanya untuk balas dendam, lalu aku akan menyusul orang tuaku.

Dia juga tipe orang yang suka beropini tanpa diminta,walaupun ucapannya tidak salah.
Namun dia.. uh aku sebenarnya tak ingin jujur, tapi harus ku akui dia orang yang selalu berpikir jernih dan selalu memiliki ide yang cerdas. Entah bagaimana cara ia melakukannya, dia selalu tampak lebih tenang ketika ada masalah yang serius. Dan dia selalu berpikir positif terhadap apapun.

Yahh dia hanya cerdas, perhatian, pinter, tinggi, pangkat tinggi, jago masak, tenang, dan berparas tampan saja. Tak menarikku kok.

sepertinya di bab ini,kita akan membahas cukup banyak soal fian. ya walaupun aku merasa enggan,tapi baiklah.

Pas sama Ichihara :

Pas sama orang lain apalagi perempuan :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pas sama orang lain apalagi perempuan :

btw sayah ga terlalu niat gambar soalnya pegal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

btw sayah ga terlalu niat gambar soalnya pegal. tapi yang penting kalian tau mukak fian itu kekmana

dan kalo mao tanya2 soal fian,pencet komen ya ges,pasti kujawab>:D👍

-tirameh


Lanjut.

Jika ingin tahu kami latihan apa, kami disini latihan bela diri kuno, seperti Anggar Eropa, Jeet-Kune-Do, dan Judo. Walaupun kalian mungkin tak ingin mengetahuinya, kalian akan tetap tahu kok.

Tapi selama melatih beladiri ini, kurasa aku masih belum cukup, dan aku juga masih sering melakukan kesalahan karena kurang fokus yang membuatku ceroboh.

Tapi aku sudah benar benar serius.

Dan Fian jauh lebih baik dariku. Aku benci mengakuinya, dan ia juga selalu mencoba mengajari dan memperbaiki kesalahanku. Padahal dia tak seserius aku, saat kutanya apa tujuannya ikut latihan, ia tak menjawab.

Karena aku yang arogan, aku selalu menolaknya untuk membantuku. Aku pun tak tahu kenapa. Aku tahu itu niat baiknya.

Di gedung pelatihan ini, ada banyak bidang yang bisa diambil. Seperti ilmu pedang, penyerang  jarak dekat/medis dan pelatihan militer (yang menggunakan senjata api dll)

 Aku dan fian mengambil pelajaran ilmu pedang, dan masih banyak orang orang yang mengambil pelajaran lainnya.

 dalam menjalankan misi,kami menjalankannya dalam bentuk grup. Dan setiap grup membutuhkan masing masing bidang 2 orang. 

Biasanya misi yang kami lakukan adalah menjatuhkan beberapa orang yang ditunjuk, dan tentu saja dari negara musuh,dan kami mendapat bayaran.

Jadi bisa dibilang 'mirip' pembunuh bayaran tapi bukan.

 Hasil dari misi, kami menggunakannya untuk membeli keperluan di negara lain selagi menjalankan misi, normalnya anggota kami membeli pakaian, suplai makanan, senjata pegangan (karambit, combat knife>pisau laga, dll), dan obat obatan untuk penyembuhan.

Saat masuk ke wilayah negara lawan,kami menyelinap atau menyamar sebagai penduduk sana dan melumpuhkan satu persatu orang yang ada disana, kecuali penduduk sipil biasa. 

apapun akan kami lakukan untuk bertahan hidup biarpun membunuh orang. itulah perang, memutus kontrak hidup orang lain demi bertahan.

'Tengg,..teng...teng..' lonceng  besar berbunyi menandakan akan ada perkumpulan anggota organisasi.

"Yuna,Fian, kalian terlibat misi" -Axell

Baru saja menjelaskan, terpanggil misi. Baiklah.

.

.

dah cukop sampe sini ajach yach, ntar lanjoed,pegal soalnya

-tiramehsw





The Light Of Our WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang