Bab 1 (prolog)

28 5 4
                                    

gambar maupun sampul adalah asli milik saya sendiri.

1915.

Hari ini,hari terburuk sepanjang hidupku.

 Mereka datang kembali setelah membunuh ayahku. Entah apa salah kami. Setelah kematian ayahku, aksi mereka semakin menjadi jadi. 

Mereka semua adalah tentara negara Alpenia. negara ini sudah memegang kendali seluruh  negara, negara ini mau menguasai seluruh dunia dengan pemerintahan yang tak masuk akal. dan negara yang sedang kami singgahi juga mengabdi pada Alpenia.

Aku hampir tertangkap dan nyawaku hampir dicabut oleh mereka. Tapi ibuku menggantikanku. Ibuku disentuh sesuka mereka, dijambak, ditendang, dipukul dan dicambuk sambil ditertawakan oleh mereka. Pada akhirnya, para bajingan itu menusuk punggung ibuku. Darah merah segar pun bercucuran. Aku tak mampu berbuat apa apa hingga kekosongan telah menutupi pikiranku.

Mereka berkoar bahwa bangsa mereka harus membunuh semua penduduk bangsaku, bangsa Ephinoland yang telah mendurhakai mereka,dan bersoraklah para keparat itu.

'mendurhakai'? apa apaan? bukannya mereka yang sudah berjanji untuk berdamai puluhan tahun yang lalu, dan lihat siapa yang mencuri sumber daya alam disini? menculik penduduk disini untuk diperjual-belikan,dan dijadikan kambing congek? mengacaukan negara ini? mereka kan? jangan bercanda.

Mereka akan membantai siapapun yang menolak setia pada presiden Alpenia, dan negaraku sudah berjanji takkan berkhianat. Sebab itulah semua orang disini terbantai tanpa pandang bulu.  

Aku benar benar ingin menghentikan perang sialan ini, namun aku tak mampu. Tapi bukan berarti aku tak mau berusaha.

Setelah membunuh ibuku, tersadar mata pedang mereka tertuju padaku. Tubuhku mati rasa. Air mataku berasa sudah habis keluar. Namun tak terfikir di benakku bahwa masih ada manusia yang masih manusia.


Pria ini berlari dan menggendongku, lalu membawaku pergi dari tempat dimana mayat mayat berserakan. Ia masih punya hati membantu walaupun tubuh kekarnya juga sudah terlihat agak cacat karena luka.

Karena tadinya aku tertimpa oleh rerntuhan yang disebabkan oleh bom yang mereka luncurkan, aku terluka cukup parah. Dan itu membuatku tak sadar sekarang.

.

.

Semuanya gelap. Namun kucoba untuk membuat diriku benar benar sadar, ternyata cahaya mulai muncul sedikit demi sedikit perlahan. Dan jangan salah, itu cahaya dari sebatang lilin yang pendek, s̶e̶p̶e̶n̶d̶e̶k̶ ̶u̶m̶u̶r̶ ̶p̶a̶r̶a̶ ̶t̶e̶n̶t̶a̶r̶a̶ ̶b̶e̶r̶e̶n̶g̶s̶e̶k̶ ̶i̶t̶u̶. Kulihat lelaki yang terlihat sebaya denganku, berambut biru tua, dan bermata hijau zamrud tengah duduk disamping kasurku.

Tak sempat memikirkan ia siapa, pria yang menolongku membawaku ke neraka yang menyiksa, namun dengan janji hasil yang membuatku puas.

Mendapat makanan yang mewah,tempat tidur yang nyaman, waktu tidur yang cukup, makan tidur yang teratur, merasa kesenangan dan kedamaian setiap hari.

Wah pasti kalian mengira aku benar benar merasakan itu semua,jangan bodoh.



Itu semua adalah sebaliknya,sial.

Setiap hari tubuhku terasa dibuat hampir hancur remuk oleh pelatih disini. Namun siksaan inilah yang membuatku kuat.

Pelatihan ini diisi dengan tekadku untuk balas dendam dan amarah yang berapi api. Kupastikan mereka semua mendapat balasan dan kami mendapatkan hak kami kembali.

.

Sudah 5 tahun sejak aku tinggal disini. Dan aku 17 tahun sekarang.

Bayang bayang kematian ibuku terus membuat bunga tidurku setiap hari, tanpa akhir, hingga hari ini. Di alam tidurku, ibuku selalu mengatakan bahwa aku orang yang kuat, dan aku harus mendamaikan dunia.

Kiranya aku sehebat dan sekuat itu. Walaupun menurutku itu mustahil,tapi akan kucoba.

Setiap kali aku menangis,aku merasa tak berguna. Setiap syahdu malam yang tenang, dihiasi dengan rembulan yang ditemani gemintang yang menenangkan hati. Dan hanya itu yang kujadikan momen yang dapat kunikmati sebagai 'healing' disetiap pekatnya malam.



Aku Nayanika Ichikara, berusumpah akan membalaskan dendam dari keluargaku,maupun dari korban perang dunia. Akan kukirim mereka semua ke neraka. ku ikrarkan sumpah ku ini dihadapan pembaca tirameesoe di wattpad. Seberapa orang yang sudah membaca book ini, maka dihadapan demikianlah ku ikrarkan janji ini.
.

.
.

Okeh, sampe sini,gimana ceritanya? jadi udah ku putusin buat pake sebagian besar bahasa formal aja disini,biar apa? biarin>:v

maap kalo banyak kata kasar dan typo, dengan demikian saya tuliskan bab prolog ini ya ges dadah

-tiramesoe


The Light Of Our WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang