Bab 8

13 2 5
                                    


Setelah orang orang yang dibawa Arshaka keluar, mereka semua ada 5 orang. Mereka menawarkan untuk berpencar ke tempat orang orang yang punya informasi. Soalnya mereka juga dapat info tentang kami dari orang orang tersebut.

Kami pun setuju.

 Jadi hasilnya 12 : 6. masing masing 3x2 orang. Dibagi 2 grup. Mungkin kalian pusing? iya kalau dalam bentuk tulisan, kalau bentuk gambar kalian pasti mengerti. 

.

makanya ges, doain hp ku cepet balik! biar bisa aku buat di webtoon aja:'D 
-tirameh

.

Tapi harusnya kalian paham walau bentuk tulisan, iya kan ya?

Seperti biasa, Fian selalu bersamaku. Dan ditambah Ethan. Yang lain tak usah dipikirkan karena hanya akan membuang memori kalian.

Bercanda.

Yang bersama kami ada 2 orang, Arshaka dan 1 temannya.

.

Sampai. 

Disini sama saja seperti tempat nongkrong lainnya. Dan kata mereka hanya 1 orang yang tahu maklumat yang menjadi komplikasi sekarang. Tapi dia tak ingin memberitahu. Ditawari dengan uang yang banyak pun dia tetap menolak.

Dia tak mau ditawari apapun. 

"tapi apa kau sudah tahu bahwa negara presiden sudah tahu tentang ini?" kataku sambil menyerahkan uangku. kali ini berhasil, dia menerimanya.

"tidak, mereka tak tahu" jawabnya.

'BANG!

Suara sinyal?  ada apa ini?

"kurasa mereka sudah bergerak duluan daripada kita bos" kata teman Arshaka.

"HATI HATI! m̶u̶s̶u̶h̶ ̶m̶e̶n̶d̶e̶k̶a̶t̶,̶ ̶a̶k̶u̶ ̶b̶u̶t̶u̶h̶ ̶m̶e̶t̶k̶i̶t̶ ̶k̶e̶r̶j̶a̶ ̶b̶a̶g̶u̶s̶" -Fian 

'BOOOM

Mereka melempar bom. Mereka melarikan diri. Namun Fian sempat mengejar mereka.

Tapi aku tertimpa reruntuhan. Kakiku awalnya tak ada terasa apapun

Dan baru sekarang sakitnya mulai menggigit. Kurasa kakiku tertusuk kayu atau apa. Yang jelas rasanya sakit sekali.

Fian kembali begitu cepat. Arshaka dan temannya sudah tak sadar. Entah diapakan olehnya.

"Chika?!" dia benar benar kaget melihat ku ada dibawah.

Fian tak sadar ternyata aku ada dibawah dan tertimpa. Dia membantuku keluar.

Untung kedua orang itu sudah tumbang, kami bisa membawa mereka.

Aku benar benar kesulitan berjalan. Tapi kami harus cepat.

Kami mengurung 2 orang ini di satu tempat dan mengunci mereka. Dan memastikan mereka koma, jika tidak mereka akan kabur.

Jika kami tak kembali, terpaksa mereka harus mati terkurung disini.

Fian membantuku mengatasi lukaku dengan begitu cepat. Dan rasanya jauh lebih baik. Caranya mengambil serpihan kayupun telaten, hingga tak bersisa. Yah walaupun tak langsung sembuh setidaknya tidak akan infeksi yang membuatku makin kesusahan.

"kita harus benar benar cepat" kata Fian yang belum sempat kujawab, dia langsung menggendongku dan berlari ke arah sinyal tadi.


Sampai.

Terlihat banyak orang yang meggunakan seragam prajurit. Keane yang datang menghampiri, dia begitu panik. dan dia berjalan terpincang pincang. sepertinya kakinya patah.

The Light Of Our WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang