Suasana malam semakin larut saat hujan turun dengan derasnya. Di sebuah desa terpencil, terdapat sebuah rumah tua yang terkenal sebagai tempat yang angker dan berhantu. Sebut saja rumah itu sebagai Rumah Angker.
Seorang pemuda bernama Junkyu yang penasaran dengan cerita-cerita seram yang beredar di desa itu, memutuskan untuk menjelajahi Rumah Angker pada malam yang gelap dan hening. Ia merasa tak percaya dengan semua kisah horor yang selama ini beredar di antara penduduk desa. Dalam hatinya, ia merasa bahwa semua itu hanya dongeng belaka.
Maka, tanpa memberi tahu siapapun tentang rencananya, Junkyu berangkat menuju Rumah Angker. Ia berjalan menyusuri jalan desa yang sepi dan gelap. Hujan semakin deras dan angin semakin kencang, menciptakan atmosfer yang semakin menyeramkan. Namun, semangat petualang dalam dirinya terus membara.
Akhirnya, Junkyu tiba di depan Rumah Angker. Pintu depan yang tua dan lapuk terbuka lebar, mengundangnya untuk masuk. Tanpa ragu, Junkyu melangkah masuk ke dalam rumah yang kelam itu.
Di dalam rumah, suasana semakin suram. Suara gemuruh hujan di luar semakin menambah ketegangan. Junkyu berjalan perlahan melewati koridor gelap yang dipenuhi oleh debu dan sarang laba-laba. Seiring dengan langkahnya, ia merasa ada sesuatu yang tidak beres.
Tiba-tiba, Junkyu mendengar suara langkah kaki yang pelan dari lantai atas. Hati Rizky berdegup kencang. Ia berusaha menenangkan diri, menganggap bahwa itu hanya suara angin yang bermain-main dengan rumah yang kosong. Namun, langkah-langkah itu semakin dekat dan semakin jelas.
Dengan napas terengah-engah, Junkyu naik ke lantai atas. Di sana, ia menemukan kamar-kamar yang gelap dan kosong. Suara langkah itu semakin kuat, menghantui telinganya. Junkyu memasuki salah satu kamar dan menerangi ruangan itu dengan senter ponselnya.
Namun, cahaya senter tak banyak membantu. Ruangan itu masih tetap kelam. Junkyu mendengar suara bisikan yang merayap di telinganya. "Kau tak boleh berada di sini," bisikan itu berkata dengan suara serak.
Junkyu merasa jantungnya hampir copot. Ia berbalik untuk keluar dari kamar itu, tetapi pintu terkunci dengan sendirinya. Ia berusaha membuka pintu dengan keras, tetapi sia-sia. Keringat dingin mengalir di wajahnya.
Saat itu, Junkyu melihat sesosok bayangan di pojok ruangan. Bayangan itu semakin mendekat, membawa aura yang mencekam. Junkyu merasa kesadarannya mulai memudar dan kehilangan kendali atas dirinya.
Malam itu, Junkyu tidak pernah kembali. Hanya meninggalkan sebuah misteri di Rumah Angker yang semakin menambah reputasinya sebagai tempat yang tak dapat dihuni oleh manusia.
Hingga sekarang, penduduk desa masih menceritakan kisah hilangnya Junkyu, dan Rumah Angker tetap menjadi tempat yang menakutkan. Tidak ada yang berani mendekatinya, takut akan nasib yang sama seperti Junkyu.
...
Ingat ya ini cuman cerpen!🙂
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story Horor || Treasure
Short StoryKisah horor pendek yang dialami sekumpulan remaja