Junghwan - Tangga Kampus

34 3 0
                                    

Junghwan adalah seorang mahasiswa yang tengah menjalani tahun pertamanya di sebuah universitas ternama di kota. Dia adalah seorang yang pendiam dan kurang suka bergaul, lebih suka menghabiskan waktunya di perpustakaan atau di sudut-sudut sepi kampus. Namun, ada satu tempat di kampus yang selalu membuatnya merasa tidak nyaman: tangga tua di Gedung Pusat.

Gedung Pusat adalah bangunan tua yang sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu. Tangga yang menghubungkan lantai atas dan bawah adalah salah satu bagian terlama dari gedung ini. Tangga ini terbuat dari kayu yang sudah usang, dengan langkah-langkah yang sering berderit ketika seseorang melangkah di atasnya. Tidak hanya itu, pencahayaan di tangga ini juga sangat minim, bahkan saat siang hari sekalipun.

Awalnya, Junghwan menganggap ketidaknyamanan ini hanya karena suasana kuno dan kurangnya pemeliharaan gedung. Tapi seiring berjalannya waktu, dia mulai merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan tangga tersebut. Pertama-tama, dia mulai mendengar suara-suara aneh ketika dia sendirian di tangga itu. Terdengar seperti bisikan-bisikan pelan yang sulit dipahami.

Pertama kali dia mendengar suara itu adalah ketika dia sedang berjalan turun dari lantai atas menuju lantai bawah. Tidak ada orang lain di sekitarnya, tapi suara-suara itu semakin jelas. Rasanya seperti ada seseorang yang berbicara padanya, tapi dia tidak bisa mengartikannya. Suara-suara itu membuatnya merinding, dan dia segera berlari keluar dari tangga tersebut.

Namun, pengalaman ini hanya awal dari teror yang akan dialami oleh Junghwan di tangga kampus itu. Malam berikutnya, dia kembali ke Gedung Pusat untuk mengambil bukunya yang terlupakan di perpustakaan. Dia tahu dia harus melewati tangga itu lagi, tapi dia berusaha untuk tidak terlalu takut.

Ketika dia berada di tangga tersebut, pencahayaan yang minim membuatnya kesulitan untuk melihat apa-apa. Dia meraba-raba langkah-langkah kayu yang berderit di bawah kakinya. Tapi tiba-tiba, dia merasa ada sesuatu yang memegang tangannya. Itu seperti tangan yang dingin dan kasar, meraih pergelangan tangannya dengan kuat. Dia langsung terlonjak dan berteriak, berusaha melepaskan diri dari cengkeraman itu.

Namun, ketika dia berbalik untuk melihat siapa yang memegang tangannya, tidak ada siapa-siapa di sana. Dia berdiri sendirian di tengah tangga yang gelap, dengan tangan yang masih merasakan dinginnya sentuhan yang aneh tadi. Itu membuatnya semakin panik, dan dia lari secepat mungkin keluar dari Gedung Pusat.

Keesokan harinya, Junghwan mulai mencari tahu lebih banyak tentang sejarah Gedung Pusat dan tangga misterius itu. Dia mendatangi perpustakaan universitas dan mencari buku-buku yang mungkin berisi informasi tentang gedung tersebut. Setelah beberapa jam mencari, dia menemukan buku tua yang berisi sejarah kampus.

Buku itu menceritakan bahwa Gedung Pusat adalah salah satu bangunan tertua di kampus, dan tangga itu adalah bagian dari bangunan asli yang dibangun lebih dari seratus tahun yang lalu. Tangga itu memiliki sejarah yang kelam, karena beberapa mahasiswa perempuan dilaporkan hilang di sekitar gedung tersebut pada tahun-tahun awal berdirinya kampus ini.

Kisah-kisah horor tentang tangga itu juga tercatat dalam buku tersebut. Ada laporan bahwa beberapa orang melihat penampakan-penampakan aneh di sekitar tangga itu, seperti bayangan-bayangan gelap yang bergerak-gerak dan suara-suara aneh yang terdengar di tengah malam. Bahkan, ada yang mengklaim bahwa tangga itu adalah pintu masuk ke dunia lain.

Junghwan semakin terobsesi dengan misteri ini, dan dia memutuskan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Dia membawa alat perekam suara dan kamera untuk merekam aktivitas di tangga tersebut. Malam itu, dia kembali ke Gedung Pusat, siap untuk mengungkap misteri di balik tangga itu.

Saat dia berjalan di tangga tersebut, dia mulai merekam suara-suara aneh yang terdengar di sekitarnya. Suara-suara itu semakin kuat, dan dia bisa mendengar bisikan-bisikan yang menyeramkan. Tiba-tiba, kamera yang dia bawa mati dengan sendirinya, dan alat perekam suara menghasilkan suara aneh yang tidak bisa dijelaskan.

Ketika Junghwan mencoba melanjutkan perjalanannya ke lantai bawah, dia merasa ada sesuatu yang menghalangi jalannya. Dia melihat sesosok bayangan hitam yang mengambang di depannya. Bayangan itu semakin mendekat, dan dia merasakan kehadiran yang sangat menakutkan.

Ketakutan yang luar biasa membuatnya berlari melewati bayangan itu dan meluncur ke lantai bawah dengan kecepatan tinggi. Begitu dia sampai di lantai bawah, dia terengah-engah dan penuh keringat. Dia yakin bahwa ada sesuatu yang sangat jahat di tangga kampus itu, sesuatu yang tidak bisa dijelaskan oleh akal sehat.

Setelah pengalaman mengerikan itu, Junghwan tidak pernah lagi melintasi tangga tersebut. Dia memutuskan untuk menghindari Gedung Pusat sama sekali dan mencari rute lain ke kelas-kelasnya. Meskipun dia tidak tahu pasti apa yang ada di tangga kampus itu, dia yakin bahwa itu adalah sesuatu yang tidak seharusnya dihadapi oleh siapa pun.

Misteri tangga Gedung Pusat tetap menjadi rahasia gelap yang menghantui kampus itu. Tidak ada yang tahu dengan pasti apa yang ter

jadi di sana, dan cerita-cerita horor tentang tangga itu tetap menjadi pembicaraan yang mencekam di antara para mahasiswa. Junghwan, bagaimanapun, tahu bahwa dia tidak akan pernah melupakan pengalamannya yang menakutkan di tangga kampus tersebut, dan dia akan terus menjaga jarak dari tempat yang penuh teror itu.

Short Story Horor || Treasure Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang