Doyoung, seorang mahasiswa yang pendiam, sering kali tinggal di kampus larut malam untuk belajar. Aula kampus yang megah dan luas selalu menjadi tempat favoritnya. Suasana hening dan lampu yang redup menciptakan atmosfer yang cocok untuk fokus. Namun, suatu malam, pengalaman yang menyeramkan mengubah pandangan Doyoung tentang tempat ini selamanya.
Hujan turun dengan deras, menghentikannya untuk pulang. Doyoung memutuskan untuk tetap berada di aula. Semakin malam, semakin sepi kampus, dan suara langkah kakinya terdengar begitu nyaring di lantai marmer yang dingin. Dia mulai merasa cemas, tetapi berusaha mengabaikannya.
Ketika dia merasa lelah, dia beranjak dari kursinya dan berjalan menuju mesin penjual minuman. Tapi ketika dia melewati pintu kaca menuju lobi, dia mendengar suara langkah yang aneh di belakangnya. Doyoung berbalik dengan cepat, namun tak ada siapa-siapa. Dia menggelengkan kepala dan kembali ke kursinya.
Saat dia mulai kembali pada pekerjaannya, dia merasakan ada yang aneh. Udara menjadi sangat dingin, dan suara langkah kaki yang aneh semakin keras. Doyoung memutuskan untuk meninggalkan aula, tetapi pintu keluar tiba-tiba terkunci dengan sendirinya. Dia panik.
Malam semakin larut, dan suasana kampus semakin menyeramkan. Doyoung merasa seolah-olah ada sesuatu yang mengintainya. Dia mencoba untuk menghubungi teman-temannya, tetapi tidak ada yang menjawab. Ponselnya mati tiba-tiba. Dia benar-benar terisolasi.
Doyoung merasa semakin terjebak. Suara-suara aneh mengisi aula. Terdengar bisikan-bisikan yang tidak jelas, seakan ada entitas tak terlihat di sekitarnya. Dia mencoba untuk tetap tenang dan mencari cara untuk keluar. Namun, setiap pintu dan jendela tampaknya terkunci erat.
Ketika dia merasa semakin putus asa, dia melihat sosok bayangan muncul di ujung aula. Bayangan itu tidak memiliki wajah, hanya kegelapan yang menakutkan. Doyoung mencoba berbicara, tetapi suaranya tidak keluar. Entitas itu mendekat dengan cepat.
Doyoung mencoba lari ke arah lain, tetapi bayangan itu terus mengikuti, semakin mendekat. Keringat dingin mengalir dari wajahnya saat dia berusaha menemukan jalan keluar. Entitas itu akhirnya berhenti beberapa meter dari Doyoung.
Tiba-tiba, bayangan itu mengeluarkan suara berbisik, "Doyoung, kau seharusnya tidak ada di sini." Suara itu menusuk telinganya seperti pisau. Doyoung merasa terjatuh dalam ketakutan yang mendalam.
Entitas itu mendekatinya dengan cepat dan meraih lengan Doyoung. Dia merasakan dingin menusuk tulangnya saat tangan bayangan itu menyentuhnya. Doyoung berteriak, tetapi suaranya mati terhenti.
Ketika matahari mulai terbit, mahasiswa lain menemukan aula kampus tersebut dalam keadaan kosong. Hanya kursi Doyoung yang ditinggalkan sendirian. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi pada Doyoung, dan aula kampus itu sejak itu dihindari oleh semua orang. Kisah horor tentang Doyoung yang menghilang dalam aula kampus menjadi legenda yang terkenal, mengingatkan semua orang akan bahaya menghabiskan malam sendirian di tempat yang sunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story Horor || Treasure
ContoKisah horor pendek yang dialami sekumpulan remaja