Jeongwoo adalah seorang mahasiswa yang sering kali tinggal di kampus hingga larut malam. Dia adalah seorang pecinta basket yang fanatik, dan lapangan basket kampus adalah tempat favoritnya untuk menghabiskan waktu luangnya. Namun, satu malam, pengalaman horor yang mengerikan menunggunya di lapangan basket itu.
Pada malam itu, langit gelap dan angin bertiup kencang. Jeongwoo datang ke lapangan basket dengan membawa bola basketnya. Dia berniat untuk berlatih beberapa tembakan bebas sebelum pulang ke asramanya. Ketika dia tiba di lapangan, dia merasa sepi, bahkan terlalu sepi. Tidak ada seorang pun di sekitarnya, dan biasanya ada beberapa orang yang bermain basket di sana pada malam hari.
Jeongwoo mencoba mengabaikan perasaannya yang aneh itu dan mulai berlatih. Dia memasukkan beberapa tembakan bebas dengan sempurna, tetapi ketika dia mengambil tembakan berikutnya, bola basketnya tiba-tiba menghilang dari tangannya. Jeongwoo bingung dan mencari-cari bola itu di sekitarnya, tetapi tidak dapat menemukannya.
Kemudian, dia mendengar suara aneh, seperti tawa yang datang dari kejauhan. Jeongwoo mencoba untuk tidak terlalu terpengaruh, mengira bahwa mungkin ada beberapa orang yang bermain lelucon dengannya. Dia memanggil-nama orang, "Siapa di sana? Ini tidak lucu!" Namun, suara tawa hanya semakin kuat dan terdengar lebih dekat.
Jeongwoo merasa cemas, tetapi dia tidak bisa meninggalkan lapangan tanpa bola basketnya. Dia memutuskan untuk mencari bola itu lagi. Saat dia berjalan melintasi lapangan dalam kegelapan, dia melihat bayangan yang mencurigakan di pojok lapangan. Bayangan itu seolah-olah bergerak dan berubah bentuk.
Jeongwoo mendekat perlahan dan dengan hati-hati, mencoba melihat apa yang ada di bayangan itu. Tiba-tiba, bayangan itu berbalik mendadak, dan Jeongwoo melihat wajah yang mengerikan yang mengeluarkan tawa yang menakutkan. Wajah itu seolah-olah tidak memiliki mata dan mulut, hanya matakosong yang menatapnya.
Jeongwoo berteriak kaget dan bergegas melarikan diri dari lapangan basket. Dia bisa merasakan bahwa sesuatu yang sangat jahat berada di sana dan dia tidak ingin tahu apa itu. Saat dia melarikan diri, dia mendengar langkah-langkah cepat yang mengikutinya, dan suara tawa yang mengerikan semakin mendekat.
Akhirnya, Jeongwoo mencapai pintu keluar lapangan basket dan dengan sekuat tenaga membukanya. Dia melarikan diri ke jalan dan berlari menuju asramanya. Dia tidak berhenti sampai dia berada di dalam kamarnya dengan pintu terkunci rapat.
Jeongwoo tidak tidur semalaman. Dia terlalu ketakutan dengan pengalaman yang baru saja dialaminya. Dia tidak tahu apa yang dia temui di lapangan basket, tetapi dia yakin itu adalah sesuatu yang tidak manusiawi.
Pagi tiba, dan Jeongwoo merasa lega karena dia sudah selamat dari pengalaman yang menakutkan itu. Dia memutuskan untuk tidak pernah lagi pergi ke lapangan basket pada malam hari. Namun, dia tidak pernah bisa melupakan wajah mengerikan yang dilihatnya di sana.
Selama berbulan-bulan, Jeongwoo menjalani hidupnya tanpa pernah kembali ke lapangan basket. Dia berusaha melupakan semuanya. Namun, satu malam, dia mendengar suara tawa yang sangat akrab dari luar jendela kamarnya. Suara tawa yang sama yang telah menghantui mimpi buruknya sejak malam itu.
Jeongwoo membeku dalam ketakutan. Dia tahu bahwa sesuatu yang jahat telah menemui nya lagi. Suara tawa itu semakin mendekat dan mendekat, dan Jeongwoo tahu bahwa dia harus berhadapan dengan ketakutan terbesarnya sekali lagi.
Akhirnya, pintu kamarnya terbuka dengan sendirinya, dan bayangan mengerikan itu muncul di ambang pintu. Jeongwoo tidak punya pilihan selain menghadapinya. Dia tahu bahwa dia harus mengungkapkan misteri di balik wajah itu.
Bayangan itu perlahan-lahan mendekat dan Jeongwoo bisa melihatnya dengan jelas. Ternyata, itu adalah wajahnya sendiri, tetapi terdistorsi dan mengerikan. Wajah itu mengejeknya dengan tawa yang mengerikan.
Jeongwoo tidak bisa memahami apa yang terjadi. Mengapa wajahnya sendiri menghantui nya? Dia terjatuh ke lantai dalam kepanikan, sementara wajahnya sendiri terus mengejeknya.
Malam itu berakhir dengan kecemasan yang tidak terhingga bagi Jeongwoo, dan dia tidak pernah lagi mengunjungi lapangan basket kampus setelah itu. Pengalaman horor yang mengerikan itu selalu menghantui nya, dan dia tidak pernah bisa melupakan wajah mengerikan yang dilihatnya di ambang pintu kamarnya.
Sejak malam itu, cerita tentang pengalaman horor Jeongwoo di lapangan basket kampus menjadi legenda di antara mahasiswa. Mereka menghindari lapangan pada malam hari, takut akan bertemu dengan wajah mengerikan yang menghantui Jeongwoo.
![](https://img.wattpad.com/cover/284067665-288-k152768.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story Horor || Treasure
Historia CortaKisah horor pendek yang dialami sekumpulan remaja