"NATASYA!!!"Gadis berambut hitam itu mungkin akan sepenuhnya menghilang jika saja Sirius Black tidak segera meneriakkan namanya, menyadarkan Natasya dari mimpi buruk yang hampir merenggut nyawanya.
Peluh bahkan membasahi seluruh tubuhnya membuat pria berambut coklat di sebelah Sirius menatapnya khawatir.
"minumlah Nat, ini akan sedikit menenangkan mu" Remus menyodorkan gelas berisi air putih yang langsung diteguk Natasya sampai habis.
perempuan itu menatap sekeliling, ruangan yang tak asing dengan banyaknya buku yang mengelilingi dinding membuatnya yakin kalau ia berada di rumahnya sedikit mengherankan karna kedua pria itu juga berada bersamanya.maksudnya dimana sosok yang seharusnya lebih bertanggung jawab untuk berada disini?
"Si Potter itu pergi kemana?"
baik Remus dan Sirius keduanya sama-sama bungkam, menatap satu sama lain. bingung mau menjelaskan dari mana. tidak mungkin mereka mengatakan bahwa James sedang Haha-hihi di dunia muggel bersama kekasihnya Lily.
yang ada Natasya bisa mengamuk dan membunuh mereka.
ingat seberapa brutalnya gadis itu jika sudah dimakan oleh amarahnya? mereka bahkan sangat kesusahan menahan tubuh sang gadis saat mengamuk di ruang rekreasi griffindor.
"mungkin lebih baik jika dia tidak ada disini" suara lain menjawab dari arah pintu, mengalihkan perhatian ketiganya. sosok cantik dengan surai pirang platina yang menyapa mereka dengan senyum manisnya.
"Pandora!" Natasya terlihat antusias, berlari memeluk tubuh sahabatnya "demi merlin! apa ini benar-benar dora ku?" mengabaikan dua pria yang berada di belakangnya Natasya membawa Pandora ke lantai bawah meninggalkan Sirius dan Remus yang masih termenung di kamarnya.
mungkin keduanya akan tetap seperti itu jika saja sosok dengan pakaian serba hitam tidak segera menyadarkan mereka berdua.
"bergabunglah.. para elf sudah menyiapkan jamuan untuk kita semua" Regulus memilih untuk segara angkat kaki, muak melihat wajah bodoh saudaranya.
dan disinilah mereka berlima berada.
duduk mengelilingi meja dengan banyaknya makanan pedas yang hanya dimakan oleh Natasya dan Pandora, kedua perempuan itu bahkan mengabaikan ketiga pria tampan yang memandangi tingkah laku mereka dengan tatapan yang berbeda-beda.
seakan dunia ini hanya diisi oleh mereka dan makanannya.
Remus tertawa kecil, memilih untuk memakan beberapa coklat yang berada di meja lain, meninggalkan Sirius yang menatap kedua gadis yang dikenalinya dengan jijik.
serius?
jika itu pandora, iya masih biasa sedikit menerima keanehan gadis itu.
tapi yang ia bahas kini adalah Natasya teman masa kecilnya yang selalu sirius samakan dengan Walburga ibunya. sosok yang menjunjung tinggi tatak rama dan tingkah laku bangsawan itu sungguh terlihat sangat berbeda.
gadis itu seakan menampilkan wujud yang berbeda, sosok yang tak pernah ia lihat selama ini dalam diri sang gadis, melebur tergantikan oleh senyum cerah yang menghiasi wajahnya.
saat tengah mengamati Natasya, mata sirius tidak sengaja menangkap aksi Regulus yang kedapatan memandangi Natasya dengan senyum yang teramat tipis. hampir membuatnya berteriak seperti mandrake saking kagetnya.
apa ia melewatkan sesuatu?
jangan bilang kalau adiknya itu...
menyukai calon istri sahabatnya!
"JANGAN REGGIE!!!" pukulan tangan Sirius ditambah teriakan pemuda itu sukses mengalihkan perhatian semua orang. remus yang menikmati coklat dari kejauhan pun dapat dengan jelas mendengarnya.
berlari mendekati sahabatnya yang menunjuk-nunjuk sosok Regulus dengan wajah yang bisa dibilang mengerikan.
setidaknya mata yang melotot dengan mulut yang berbicara melantur itu menjelaskan bahwa sirius sedang punya masalah dengan pikirannya.
"kau kenapa padfoot? apa kau terkena demam musim panas?" Remus menggoncang tubuh Sirius. pemuda itu terlihat panik sekarang sama halnya dengan Natasya dan Pandora.
"bisa saja dia digigit oleh serangga tak terlihat" Pandora menyuarakan pendapatnya "tapi biasanya binantang itu hanya menyerang anjing saja" lanjutnya.
tak berbeda jauh dari itu, Natasya sibuk menatap sekeliling rumahnya mamastikan keberadaan seseorang yang mungkin dapat memicu kelakuan pria itu "apa ibumu ada disini siri? dimana? katakan kau melihatnya dimana?"
konyol!
ingin sekali Sirius meneriaki mereka semua bahwa penyebab pria itu kehilangan kewarasannya bukan karna demam musim panas, serangga aneh atau bahkan Walburga ibunya! tidakkah mereka lihat bahwa tangan sirius kini menunjuk kepada siapa?
kenapa mereka menjadi sekumpulan idiot begini!
sementara itu...
dibalik tingkah konyol orang-orang di depannya, Regulus memilih untuk menegak tehnya menonton mereka dengan sedikit minat. setidaknya dengan menyaksikan mereka dapat sedikit mengurangi rasa letih pemuda itu dari misi yang dihadapinya.
"tidak ada cara lain, kita harus memukul kepalanya dengan pedang griffindor!" usul Pandora kelelahan.
"Kau akan membunuhnya Pandora!" tentu saja usulan itu di tolak mentah-mentah oleh Remus dan Natasya, yang benar saja! Sirius akan langsung tewas ditempat jika mereka benar-benar melakukan cara itu.
"ibuku punya golok di rumah"
Natasya menjerit "kau tidak membantu Reggie!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Stories of Natasya Romanoff
FantasyBagian terbaik dari suatu perjuangan dan pengorbanan. tentang Natasya romanoff dan James potter yang terjerat dalam rumitnya takdir serta Regulus Black yang penuh misteri : : : [saya hanya meminjam karakter dari buku harry potter karya J.K Rowling] ...