Pertemuan

144 19 0
                                    



kementrian sihir tidak akan bisa melaksanakan keinginan mereka tentang titah pernikahan antara dirinya dan juga gadis bernama Natasya Romanoff apabila kedua belah pihak tidak menyetujuinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kementrian sihir tidak akan bisa melaksanakan keinginan mereka tentang titah pernikahan antara dirinya dan juga gadis bernama Natasya Romanoff apabila kedua belah pihak tidak menyetujuinya.

terkecuali dengan satu kemungkinan dimana salah satu pihak bersikap egois dan menandatangani-nya maka pernikahan akan secara sah berlangsung walau dengan syarat yang memungkinkan keduanya untuk berpisah apabila dalam jangka waktu satu tahun pihak yang tidak setuju tetap teguh pada keyakinannya.

dan James menyangkal kemungkinan itu dirinya sangat yakin kalau gadis yang di anggapnya sebagai ular derik dari slytherin itu juga akan dengan senantiasa menolaknya tanpa perlu membaca sampai akhir isi perkamen tersebut.

lalu apa ini?

bisakah seseorang menjelaskan padanya?

kenapa ada banyak sekali undangan dari berbagai macam butik di Diagon Alley yang merancang khusus baju pernikahan di dalam mansion-nya. siapa yang mau menikah?

tidak mungkin ayahnya, iya kan?

"Kurasa kau harus memastikannya pada Romanoff, prongs. gadis itu cukup gila asal kau mau tau" Sirius membantu Euphemia membereskan beberapa surat yang sudah di buka dan di acak oleh sahabatnya itu.

dahi James mengerut "Ibu yakin ini bukan untuk ayah?" jujur sekalipun namanya terpampang jelas ia masih berharap kalau si pengirim salah menuliskan nama ayahnya dengan namanya.

"aku akan membunuh ayah mu, kalau itu benar terjadi. lagi pula apa salahnya untuk memastikannya pada gadis Romanoff itu James?" ucap Euphemia menyetujui saran Sirius.

James berdecak "ini berbeda, aku bahkan tidak tau dimana rumah perempuan itu" jelasnya.

Sirius yang sama tidak taunya membantu berpikir, bagaimanapun ia tidak mau hubungan sahabatnya dengan Lily yang di perjuangkan pria itu dari tahu pertama kandas dengan mudahnya.

walau sebenarnya ia menikmati wajah frustasi sang sahabat.

Sirius menjentikkan jarinya, tentu saja kenapa ia baru ingat kalau perempuan itu sangat dekat dengan adiknya.

"kita pergi ke mension keluarga ku!" ucapan sirius memunculkan keheningan bagi kedua orang potter.

"kau mau memicu perang dengan ibumu Padfoot? bahkan sebelum kita sempat untuk membuka pintu aku yakin kita sudah tidak bernyawa akibat kutukan tak termaafkan dari berbagai arah" James tidak bercanda, ia ingat bagaimana penampilan Sirius saat pertama kali hinggap di rumahnya.

penuh luka akibat mantra cruciatus.

sirius menghela napas "kalau begitu ayo pergi ke mansion rosier"


maka disinilah mereka berdiri tepat di depan mansion bergaya klasik yang lebih terlihat seperti rumah hantu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

maka disinilah mereka berdiri tepat di depan mansion bergaya klasik yang lebih terlihat seperti rumah hantu. entah dimana para penghuninya.

"ini pertanyaan yang selalu mau aku tanyakan kepada mu sebagai orang yang paling banyak menghabiskan waktu dengan slytherin. Padfoot" james membuka obrolan.

"Apa itu?"

"kenapa kebanyakan keluarga pure blood sangat suka dengan kediaman bergaya klasik dengan warna-warna suram?" tanya James.

Sirius yang mendengarnya berdecak kesal, pertanyaan tidak bermutu lainnya yang keluar dari mulut James fleamont potter "Lalu kau berharap apa? merah muda? jangan harap aku tau karna jujur saja aku sendiri pun enggan mencari tau" kesal Sirius

"well~ apa yang dilakukan due ekor kucing liar di kediaman ku?"

suara dingin dengan nada menusuk itu mengalihkan perdebatan James dan Sirius, berbalik menatap pria berambut pirang dengan mata sedingin es- Evan rosier yang menatap keduanya dengan angkuh.

James berjalan menuruni tangga berhenti beberapa langkah dari salah satu kerabat Natasya Romanoff- gadis gila yang membuatnya harus masuk kedalam kediaman para ular.

"aku akan langsung ke-intinya" Wajah James mengeras. berbanding terbalik dengan saat dirinya berbicara pada Sirius "Dimana rumah Jalang it-.."

Bugh! satu pukulan hinggap dengan sempurna di rahang Potter muda. Sirius langsung maju menghadang Evan yang ingin kembali menghajar sahabatnya yang sudah tersungkur di tanah.

disusul suara lantang seorang perempuan yang menghentikan aksi pria pirang itu bersama dengan kedatangan dua pria lainnya. bergegas menghampiri mereka.

"Hentikan Evan! kalau kau melanjutkannya aku bisa kehilangan suami ku"

Pastikan kalau saat ini Sirius dan Berty tidak bermimpi, yang tadi itu sungguh keluar dari mulut seorang Natasya, iya kan?

perempuan dengan dress vintage berwarna emerald itu mengambil alih tubuh James dari Sirius yang tentu saja langsung di tolak oleh empunya.

"menjauh lah Romanoff, kau membuatku Jijik" James dengan Sadar mengatakan itu, tak memperdulikan Evan yang sudah menodongkan tongkatnya tepat di hadapan wajah James, entah kutukan macam apa yang akan dilayangkan pemuda itu setelah menyaksikan sepupu tercintanya di hina dengan jelas di depan wajahnya.

Natasya tertawa pelan, menampilkan kesan anggun khas keluarga bangsawan "hati-hati dengan ucapan mu potter. karna hal yang menjijikan ini sebentar lagi akan menjadi bagian hidup mu" mengakhirinya dengan tawa sinis, Natasya melenggang melewati kedua Griffindor.

"ayo bicarakan di dalam agar para elf dapat menjamu kalian dengan benar"










The Stories of Natasya RomanoffTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang