Bab-6

3K 161 1
                                    

Pagi hari ini hari dimana Radit akan membawa Cakra kembali ke Alexander's house, saat ini pada pukul 06.30 di hari minggu kali ini Zen tumben tumbennya bangun duluan karena dia merasa ada orang yang memeluknya dari belakang karena penasaran dia pun berbalik badan dan orang yang memeluknya itu adalah Radit, saat ini muka mereka dekat samapi samapi hampir berciuman, karena mukanya terlaru dekat Zen tampa sadar mukanya sudah memerah bukan karena hampir berciuman tetapi orangnya bangun karena merasakan pergerakannya.

"Hem kamu sudah bangun?"-Radit dengan suara kas orang yang baru bangun.
Karena Zen malu mukanya terlalu deket dia pun membalikan pandangannya ke arah lain, Radit yang melihat tingkah laku Zen pun hanya tersenyum karena dia merasa tingkah laku 'calon istri' nya itu menggemaskan.

"S-sono lu jauh jauh dari gw, jangan deket deket"-Zen mendorong Radit supaya dirinya menjauh

"Em tapi ada satu syarat"-Radit

"Dih apaan dah isi syarat segala gk ada ye"-Zen masih berusaha mendorong tubuh kekar milik Radit

"Ya sudah saya tidak mau melepaskan pelukan ini"-Radit mempererat pelukannya itu

"E-eh y-ya udah cepatan anjg!"-Zen

"Kasih saya 'morning kiss'"-Radit

"Dih ogah gilak gw ngasih lu ciuman!"-Zen

"Ya sudah kalo itu mau kamu"-Radit masih memeluk Zen dengan erat, ya karena gk di kasih kiss sama ayang:<

"Ck lepasin anjg!"-Zen
Radit tidak menjawabnya tetapi dia masih memeluk Zen

"(Ck apaan sih ni anak!)"-Zen
"Ya udah"

Cup~

Zen mencium pipinya Radit dengan lembut, ya ini terpaksa supaya dia bisa keluar dari pelukan maut ini
"Udah lepasin"-Zen

"Saya maunya di bibir"-Radit tersenyum tipis

"Gk mau! Udah- ahh~ j-jang~ an!~"-Zen merasa geli di lehernya karena Radit menjilat,mencium,menggigit lehernya tampa di sadari ternyata Radit membuat karya yang sangat amat indah baginya.

"Lihatlah karya yang saya buat~"-Radit melepaskan pelukannya dan bangun, dia lalu melihat anaknya yang sudah mulai terbangun karena suara aneh yang di keluarkan oleh mommy nya.

Di sisi Zen yang sadar kalo Radit membuat kissmark di leher nya itu pun mengusapnya dan kissmark yang di buat Radit itupun tidak hilang malah memerah, karena kesal Zen pun tidak mau berbicara dengan Radit (udah ngambek nih uke nya:v)
"(Ck dasar om mesum!)"-batin Zen

Saat ini Cakra sudah terbangun, dia kaget karena ada dady nya di sana di kira dady nya gk mau tidur barengnya sama momy nya ternyata salah,karena senang Cakra pun langsung memeluk dady nya yang ada di sampingnya

"Hehe akra kiya dady endak mau bobok bayeng momy cama akra"-Cakra

"Iya... Nanti Cakra pulang ya sama daddy"-Radit

"Capi... Akra mau momy icut uga"-

"Begitu ya?"-Radit menatap Zen yang masih terdiam dengan muka cemberutnya.

Karena Zen sadar Cakra sudah bangun dia langsung berdiri dan menyuruh mereka ke ruang makan untuk sarapan, lalu dia pergi meninggalkan Cakra dengan Radit. Saat di meja makan Lenzi bertanya ke Radit bahwa kapan Cakra akan ikut pulang bersama nya.

"Ahh setelah ini Cakra akan ikut saya pulang"-Radit
"Tetapi saya mau izin terlebih dahulu ke mama"-Sambungnya

"Izin apa nak?"-Lenzi

"Izin untuk ajak anak mama untuk tinggal dengan saya boleh?"-Radit tersenyum lalu menatap ke arah Zen yang terkejut mendengar hal itu, jujur saja dia belum siap tinggal bareng om om mesum:v

Mommy ZenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang