Bab-9

2.2K 132 4
                                    

Keesokan harinya di sekolah tepatnya kini kelas nya Trio Freak mendapatkan jam pertama nya dengan pelajaran olahraga yang sangat tidak mendukung jiwa kemageran duo boti kita ini. Dari pagi sampai akhir nya selesai jam pelajaran pertama mereka berdua terus terusan mengeluh kecapean.

"Ehhhhh anjg lah cokk cafek bet anjgg anjg"-Zen

"Ihh iya cok panes bet lagi"-Edrick

"Cek ilahh lu berdua kagak jantan bet"
"Emang dasarnya boti lu berdua"-Kia

"Iya weh kalian belok kah?"-???

"EH ANJG KAGET GW COK"-Kia

"Lu siapa dah?"-Edrick

Tampa mereka sadari dari tadi mereka di perhatikan oleh 2 orang yang berada di samping mereka.

"Kamu nanyak?"
"Iyaa iya kenalin gw Anggi dan di samping gw Angga kita dari kelas 3-G IPA, ya kebetulan kita berdua lagi adem di sini eh tau tau nya kalian nongol aja, kita juga udah kenal kalian kok"-Anggi

"Kita? Lu aj gw kagak"-Angga

"Ohh gitu eh bentar kalian mirip loh kalian kembar kah?"-Zen

"Iya kami kembar nama aja hampir mirip karena bapak ama emak kita ga ada ide buat kasi nama ya gak ga"-Anggi

"Hm."-Angga

"Sok kull banget kembaran lo gi"-Kia

"Emang gitu dia, btw kalian mau bolos?"-Anggi

"Hooh kita mau bolos ke warung soto nya bang jago"-Edrick

"Ohh gitu, yaudah"-Anggi

Selesai mereka basa basi yang basi sekali mereka pun melanjutkan aksi bolos mereka ke warung soto bang jago. Sesampai mereka di sana mereka langsung duduk dan memesan minuman dan makanan sambil mengobrol hal hal rendom.

Sampai mereka sudah selesai makan di warung soto mereka langsung ingin ke tempat parkir montor mereka, sampai ada suara Notifikasi dari hp Zen.

"Duh siapa sih"
"Si njg malah si duda ngechet nap sih ganggu bet"

"Duh siapa sih""Si njg malah si duda ngechet nap sih ganggu bet"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Guys gw pulang duluan ya"-Zen

"Loh kenapa?"-Edrick

"Hooh tiba-tiba apa jangan-jangan?"-Kia

"Iy lo tau lah ki, lo nanti pulang bareng edrick aj gw duluan"

Zen langsung meninggalkan mereka berdua langsung otw ke kediaman Alexander. Sesampainya di sana dia langsung ke kamarnya bersama Raditya, di kamarnya sudah terliat Raditya yang sedang duduk di pinggir kasurnya, tidak menggunakan sehelai baju cuma menggunakam celana panjangnya saja.

Melihat kedatanga Zen, Radit langsung menyuruh Zen ke dirinya dan langsung di turuti oleh Zen.

Dia bingung dengan tingkah Radit yang tiba tiba memeluk nya dan mencium cium muka nya Zen, Zen yang heran pun langsung memberontak dan bertanya.

"Aishh kenapa sih? Tiba tiba gini?"-Zen

"Mau peluk..."-Radit

Cup~
Cup~
Cup~
Cup~
Cup~

Zen sudah pasrah dengan tingkah Radit yang tiba tiba manja ke dirinya, dia cuma membalas dengan mengelus elus rambut Radit dengan lembut. Mungkin Zen sudah mulai terbiasa atau nyaman? Dengan sikap Radit yang seperti ini.

Dia teringat dengan anaknya yang sendaring tadi tidak melihatnya di mana mana saat dia pulang.

"Cakra mana?"-Zen

Radit yang mendengar Zen bertanya keberadaan Cakra bukanya dirinya langsung melepaskan pelukan nya dan berhenti mencium cium Zen.

"Ngapain nanya Cakra.. cuma ada saya."-Radit

"Hah? Terus cakra di mana?? Hilang!?"-Zen

"Di kamar."-Radit

"Oh yaudah, udah selesai peluk cium peluk cium nya?"-Zen

Tidak ada jawaban dari Radit dia cemburu karena zen bertanya tentang keberadaan Cakra bukanya fokus dengan dirinya, sama anak sendiri cemburu.

Sangat terlihat Radit sedang cemberut tidak mau berbivara dengan Zen, Zen yang melihat itu cuma bisa geleng geleng karena tidak ada pilihan lagin dia langsung berpindah ke pangkuan Radit sambil kembali memeluk Radit dan mencium pipinya.

Radit kaget dengan aksi tiba tiba Zen langsung mengambil kesempatan memeluk pinggang ramping nya Zen dengan erat.

"Kenapa?"-Zen

"Gpp.. sy cuma kamu memerhatikan saya sekarang."-Radit

"Jadi? Lo cemburu gw nanyain soal Cakra? Pff itu anak lo sendiri loh? Masak cemburu"-Zen

"Hm.. mau nen"-Radit

Tanpa basa basi Radit langsung membuka kancing seragam Zen tampa menunggu izin darinya.
Zen yang tiba tiba mendapatkan perilaku itu langsubg terdiam mencerna apa yang di katakan radit.

"E-eh? Apa?"

(Syok dikit, maaf ya beb singkat" aja maaf kalo belum memuaskan tapi tunggu aja di bab selanjutnya whwhwhwh)

Mommy ZenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang