Bab-7

2.8K 135 0
                                    

Saat ini mereka masih di posisi yang sama belum mulai bergerak mereka saling menatap satu sama lain, sampai Radit memulai permainannya diawali dengan mencium Zen tetapi mulut Zen tidak mau terbuka sedikit pun karena kesal Radit menggigit bibir bawahnya agar mulutnya Zen terbuka, Zen yang kaget bibirnya di gigit pun mendesah dan membuka mulutnya

"Ahh~ emh~"-Desahan Zen di sela sela ciuman panas mereka

Tangan Radit tidak tinggal diam perlaha lahan tangannya membuka kancing bajunya Zen dan memainkan nipel pink nya Zen

"Emh~ R-ra~ Ahh~ dit~"

Radit melepaskan ciumannya dan kembali melihat Zen yang menghirup nafas dengan rakus dan melihat liurnya yang mengotori mukanya Zen, Tangan Radit beralih ke bawahnya dan mengelus elus bagian penis nya Zen yang sudah menegak

"Ahh~ R-ra~ s-stop akhh~"

"Hm~ sepertinya sudah menegak bagaimana? Langsung ke inti sayang?~"

Perlahan Radit membuka celananya dan Celananya Zen, Zen yang kaget melihat penisnya Radit yang begitu besar dan lumayan panjang

"(S-sial i-itu terlalu b-besar!)"-batin Zen

"R-rah~ a-anunya k-kamu kegedean!"

"Tidak apa apa sayang~ nanti juga keenakan kok~"

Radit membalikan badan Zen menghadap ke tembok dan membelakanginya itu mereka lakukan sambil berdiri, dan tampa pemanasan Radit langsung memasukan penisnya dalam satu hentakan, yang membuat Zen merasa kesakitan.

"AHK!~ AHHH!~ S-SAKIT~ EMH!~"

"Ahh~ emhh~ s-stop!~ AHH!~"

"U-udah~ ahh~ s-stop ra!~"

"Ini baru mulai honey~ kau nikmati saja ya~ emh~"

2 jam kemudian mereka masih melakukan aktivitas itu Radit terus memaju mundurkan pinggangnya dengan cepat tan masuk terlalu dalam.

"Ahhh~~ t-terush yah~~ emh~ nyah~~ R-Ra Ahh~ dit~ c-cepat Ahh~"-Desahan Zen yang kali ini menikmatinya

"Tentu kalau itu yang kau mau~"-Radit langsung mempercepat lagi gerakannya dan memperdalam miliknya yang membuat Zen merasakan sensasi nikmat tercampur aneh dan sakit, Zen terus mendesah ke enakan.

"Ahh~~ d-dad-dy~~ ahh~ emh~ more ahh~~ nyah~ m-master~~ emh~"

"D-dad-dy~ ahh"

"Yes call me daddy baby~ uh~"

"A-ku m-au ahh~~ emhh~ ke-luar ahh~"

"Bersama"

Crot
Crot
Crot

Mereka pun keluar secara bersamaan sperma Radit yang tercampur sperma Zen memenuhi dalamnya Zen, kini Zen jujur sungguh merasa nikmat karena anunya dimasukkan oleh Radit yang lama kelamaan merasa nikmat

"(Ah~ c-capek gw njg! T-tapi gw akui r-rasannya enak, E-EH APA YANG GW PIKIRIN!)"-batin Zen

Selesai melakukan ronde 1 Radit pun membalikan Zen menghadapinya (masih berdiri) dan melihat muka Zen yang sangat lah memerah dan muka serta tubuhnya di penuhi oleh cairan putih kental tersebut, Radit yang melihat cairan itu yang di muka Zen pun menjilatinya sambil berkata

"so how baby?, Lanjut Ronde 2?"-Tanya Radit sambil menjilati muka nya sampai turun ke leher

"H-em ah~ i-iya"-Jawaban Zen mengangguk pelan

"Em ternyata kamu menikmati nya ya"-lalu Radit menggendong Zen ala bridal style menuju ke kasur nya dan melanjutkan ronde 2 di kasur.

Mereka melanjutkan nya sampai ronde 5 karena Zen tidak kuat lagi dan hari sudah menjelang malam, karena sudah selesai melakukan aktivitas di kasur mereka pun mandi, yaaa mandinya pun bareng karena Zen tidak mampu lagi untuk berjalan.
Selesai mereka mandi mereka pun di suruh Alexa untuk turun makan bersama, karena Zen tidak bisa jalan dia pun mengulurkan kedua tangannya ke arah Radit yang masih mengancing piyama nya, kode untuk ingin di gendong ke bawah.

Mommy ZenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang