Seharusnya....
Chenle dan Ryuha sudah menjadi 2 pasang sayap yang mengepak ke udara dan mencari arah yang berbeda. Melepaskan sebuah ikatan yang berakhir dengan kebencian.
Namun faktanya keduanya masih berpijak di tempat yang sama. Tak bisa berpi...
Wajah Chenle berada sangat dekat dengannya. Tangan lelaki itu berada di pinggang Ryuha, menarik tubuh gadis itu untuk mendekat. Ryuha sama sekali tidak mengelak meskipun dia terlihat panik ketika Chenle memiringkan kepalanya dan bersiap mendaratkan ciumannya.
"Zhong Chen..mmh.."
Kedua bibir mereka bertemu. Mata Ryuha langsung terpejam erat ketika merasakan lumatan lelaki itu. Bau maskulin yang menguar dari tubuh Chenle dan bercampur dengan aroma beer terasa menggelitik penciuman Ryuha.
Gadis itu tegang, dia bersikap pasif di antara ciuman lelaki itu, tapi dia sama sekali tidak melawan dan seakan membiarkan Chenle melakukan apapun semaunya.
Chenle tidak menyerah meskipun Ryuha tidak membalasnya. Lelaki itu memiringkan kepalanya ke arah yang berlawanan dan terus melumat bibir Ryuha.
Gadis itu tampaknya mulai terbuai, terlihat dari bagaimana kedua tangannya yang tanpa sadar mengalung di leher Chenle dengan bibirnya yang terbuka seolah ingin menyambut cumbuan lelaki itu.
Chenle tersenyum sangat tipis sebelum melepaskan ciumannya. Mereka masih berada di posisi yang sama dan terlibat saling pandang.
"K-kamu mabuk ya?" Suara Ryuha terdengar sangat lirih dan serak.
"Enggak." Jawab Chenle. Dia seratus persen sadar dengan aksinya. Otaknya hanya sedikit gila karena Ryuha bukan karena beer.
"Terus kenapa begini? Kita udah ga punya hubungan apa-apa loh. Ga seharusnya begini."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kalau sudah tau begitu harusnya kamu nolak. Kamu dorong dadaku bukannya malah ngalungin tangan di leherku."
Ryuha melotot seolah baru tersadar dimana letak tangannya sekarang. Dan Chenle terkekeh ketika wanita itu reflek menarik tangannya. Tapi Chenle sama sekali tak melepaskan rengkuhannya. Kedua tangan Chenle masih bertengger manis di pinggang Ryuha.
"Bibir kamu masih semanis dulu."
"Zhong Chenle !!" Ryuha mendengus dengan wajah kesal tapi Chenle tau wanita itu tidak benar-benar kesal. Dia hanya malu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
