18. Find the truth

333 39 3
                                    

Chenle tidak pernah membayangkan hal ini akan terjadi. Duduk berhadapan lagi dengan Huang Renjun dan berbincang serius seperti rekan bisnis.

Kejadian 6 tahun yang lalu memang telah mengubah hubungan mereka, dari yang awalnya teman baik sekarang jadi musuh.

"Aku mabuk malam itu, seseorang membawaku ke hotel saat aku ga sadar. Dan keesokan harinya aku terbangun bersama Ryuha di sampingku."

Zhong Chenle terdiam, jarinya mengetuk-ngetuk meja dengan wajahnya yang gundah. Ini adalah penjelasan yang sama yang Renjun utarakan padanya 6 tahun lalu, dan dulu Chenle tidak percaya padanya.

Tapi entah kenapa sekarang rasanya berbeda. Menghadapi masalah ini dengan kepala dingin membuat otaknya bisa berpikir rasional. Ini semua mulai terasa masuk akal.

"Kalau kau mengira aku meniduri Ryuha, kau salah. Tapi kalau kau berpikir aku ke Korea karena mengikuti Ryuha, itu memang benar."

Chenle kembali mengalihkan tatapannya ke arah Renjun. Dia memilih diam dan menunggu Renjun melanjutkan penjelasannya.

"Perceraian kalian membuatku merasa bersalah. Ryuha ga punya siapapun disini, dan aku kasihan sama dia. Aku menolongnya hanya untuk menebus rasa bersalahku, ga lebih." Renjun menjeda dan mengambil nafas

"Kau mungkin ga percaya, tapi aku...."

"Aku percaya." Chenle menyelanya. Pernyataannya membuat Renjun terkejut.

"Aku pikir aku bertindak gegabah di masa lalu dan dibutakan oleh kebencian sampai ga bisa memahami fakta."

"Syukur kalau kau sadar. Ryuha banyak menderita karenamu."

" Ya aku tau. Aku minta maaf."

"Aku sedang menikmati waktu menganggur ku sebelum kau datang mengganggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aku sedang menikmati waktu menganggur ku sebelum kau datang mengganggu." Mark memutar kursinya, wajahnya terlihat lelah dengan dasi berantakan.

"Ada temen datang bukannya di sambut, malah mengeluh." Chenle menyindirnya, dia duduk di depan meja Mark dan melihat lelaki itu mendesah.

Mark dulu adalah teman kuliah Chenle, mereka akrab bahkan sampai sekarang. Lelaki itu bekerja sebagai ahli IT di kantor polisi.

"Jadi aku harus bilang selamat datang di kantor polisi, jangan lupa datang kembali lain kali ?"

Chenle tergelak, matanya berubah menjadi garis lurus ketika dia tertawa.

"Ga gitu juga sih."

"Kenapa ya orang-orang cuma datang padaku saat susah sementara saat senang ga pernah datang ?" Mark lagi-lagi mengeluh.

"Yaa itulah gunanya kantor polisi." Balas Chenle.

Chenle merogoh saku blazernya, mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan sebuah foto di hadapan Mark.

"Ini... Mantan istrimu kan? Kenapa? "

Mark tau masalah perceraian Chenle 6 tahun lalu, tapi dia tidak pernah tau alasannya.
Dan saat Chenle menyodorkan foto seorang wanita setengah telanjang di atas ranjang bersama Huang Renjun akhirnya Mark tau penyebab perceraian mereka.

"Tolong cari tau kebenaran foto itu." Kata Chenle.

"Sudah 6 tahun berlalu, kenapa baru sekarang?"

Chenle mengetuk-ngetuk jarinya di meja, tatapannya kosong, menatap lurus jam digital Mark yang berkedip-kedip di atas meja.

"Entahlah, mungkin aku bodoh saat itu." Ada nada penyesalan dalam nada bicara Chenle.

Meskipun Chenle bilang dia percaya dengan penjelasan Renjun kemarin, namun lelaki itu tetap ingin mencari tau siapa sebenarnya yang mencoba menjebaknya dan apa alasannya.

Mark mengamati foto Chenle dengan saksama sebelum kembali bicara.

"Secara kasat mata ini bukan editan."

Chenle mengangguk, lalu dia bersandar. Kakinya bersilang dengan mata menatap Mark.

"Renjun bilang dia mabuk, seseorang membawanya ke hotel tapi dia tidak tau siapa. Mereka di jebak."

Mark mengangguk mengerti. Kasus seperti ini memang sering terjadi dan dia sudah sangat hafal dengan polanya.

"Aku akan cari tau, tapi ini ga gratis."

"Mau pakai apa? Dollar? Won? Euro??"

"No.. no.. I don't need your money dude."

"Terus??"

Mark tersenyum dengan dua alis naik turun.

"Kasih aku tutorial.." Mark terlihat ragu-ragu melanjutkan kalimatnya dan itu membuat Chenle mendekat karena penasaran.

"Tutorial apa?"

"Gimana cara hamilin cewek?"

Tawa Chenle pecah bahkan hampir membuatnya terjungkal dari kursi.

"Ga usah ketawa!!"

"Sejin belum hamil ya?" Mereka sedang membicarakan istri Mark yang belum hamil juga setelah 7 tahun pernikahan mereka.

"Kalau sudah ga mungkin aku tanya."

"Kau bertanya ke orang yang tepat Mark. Aku ahli dalam hal itu."

"Cih.."

"Beri aku kabar nanti aku kirim tutorialnya."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
STAND BY ME  | ZHONG CHENLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang