Seharusnya....
Chenle dan Ryuha sudah menjadi 2 pasang sayap yang mengepak ke udara dan mencari arah yang berbeda. Melepaskan sebuah ikatan yang berakhir dengan kebencian.
Namun faktanya keduanya masih berpijak di tempat yang sama. Tak bisa berpi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ryuha tidak pernah menyangka akan melihat kembali sosok Zhong Chenle yang berdiri di depan pintu rumahnya. Seseorang yang telah menjadi masa lalunya sekaligus trauma seumur hidup untuknya.
Tidak! Bahkan Ryuha tidak pernah berharap untuk bertemu kembali dengannya. Tapi tampaknya takdir tidak akan pernah membiarkan Ryuha hidup tenang.
"Aku datang mau jemput Yihua." Tegas lelaki itu.
"Ja-jadi.. dia putrimu ?" Ryuha bertanya dalam satu gumaman lirih.
Betapa bodohnya dia karena tidak menyadarinya, menyadari bahwa gadis kecil yang tadi dia bawa adalah putrinya sendiri.
"Ya."
"Dia sedang bermain di dalam. " Ryuha menyingkir dari ambang pintu. Chenle menangkap itu sebagai isyarat bahwa dia sedang dipersilahkan untuk masuk.
Chenle duduk di salah satu sofa ruang tamu Ryuha yang sederhana dan menatap wanita itu yang melangkah ke lantai atas. Beberapa menit kemudian 2 orang bocah turun bersama Ryuha. Salah satunya adalah Yihua sementara yang lain adalah Yiyun, putranya sekaligus saudara kembar Yihua.
Pandangan Chenle tak terlepas sama sekali dari Yiyun. Bahkan ketika bocah itu juga menatapnya, Chenle tak segan membalas tatapan itu dengan sangat intens.
Sebuah senyuman simpul terulas di wajah tenangnya. Menyadari tentang betapa miripnya Yiyun dengan dirinya.
"Ini pasti Yiyun." Kata Chenle. Ryuha hanya bergumam untuk menjawabnya.
"Papa.. kenapa lama jemputnya ???" Yihua menghambur memeluk papanya sementara Yiyun berdiri di samping Ryuha dan menatap pemandangan itu.
"Hai Yiyun." Chenle tersenyum menatap putranya dan mengabaikan pertanyaan Yihua.
Dilihat dari wajah dingin Yiyun tampaknya Ryuha tidak mengenalkan sosok papa nya pada sang putra.
"Selamat siang." Bocah itu menunduk dengan sangat sopan. Tatapannya mirip dengan Chenle bahkan wajah dinginnya pun sama.
"Kau membesarkannya dengan sangat baik. Dan aku ga nyangka kita akan bertemu lagi setelah sekian lama." Kata Chenle. Lelaki itu menatap Ryuha dengan tatapan yang sulit untuk Ryuha terima.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
