Jeno tiba tiba berdiri dari tempat mengundang seluruh perhatian seisi kelas, termasuk kembarannya. Jaemin menengadah kan kepalanya memperhatikan raut yang ditunjukan oleh Jeno. Terlihat begitu suram dengan alisnya yang mengkerut, juga kepalan tangan yang ada dikedua sisi tubuhnya.
Jaemin turut bangkit dari kursinya, memegang pundak kembarannya dan menggerakkannya "Jeno, ada apa?" Jeno tak menjawab, ia hanya menolehkan kepalanya ke arah Jaemin dengan raut kesalnya. Jeno mengedarkan pandangannya, menatap seluruh isi kelas yang juga menatap ke arahnya.
"Kita bahas ini nanti saja" lalu Jeno kembali duduk. Pun dengan Jaemin.
Semua aktivitas kelas kembali normal setelah si kembar kembali pada posisi semula.
Jeno semakin mengepalkan kedua tangannya, kesal dengan kejadian yang menimpa kakaknya dan ia tak bisa kesana untuk menolong. Jika saja kedua orang tua mereka tidak pulang hari ini, Jeno dan Jaemin bisa meninggalkan kelasnya dan bergegas menuju kampus Jaehyun untuk menolongnya.
Kang Seulgi, ku pastikan kau tidak akan hidup tenang.
Begitu sampai di rumah sakit, Jaehyun langsung dilarikan ke unit gawat darurat untuk diperiksa keadaannya. Doyoung telah menunggu di sana untuk mengetahui kondisi sahabatnya. Rasa khawatir bercampur dengan rasa bersalah menyerang Doyoung bersamaan, membuat pria Kim itu tidak tenang dalam diamnya.
Pikiran buruk memenuhi kepalanya, takut takut Jaehyun kenapa kenapa. Doyoung terus menyalahkan dirinya sendiri karena telah mencelakai Jaehyun.
Tak berselang lama Doyoung menunggu, akhirnya dokter yang memeriksa keadaan Jaehyun keluar. Dengan segera Doyoung mendekatinya dan menyerang dokter itu dengan berbagai macam pertanyaan.
"Dokter, bagaimana keadaan Jaehyun? Apa dia baik baik saja? Bagaimana kondisi kandungannya? Apa berpengaruh pada kandungannya? Apa dia mengalami keguguran?"
Dokter itu meminta Doyoung untuk tetap tenang "tuan, anda tenang saja. Pasien Jaehyun baik baik saja, juga kandungnya. Karena usia kandungan nya masih muda, jadi tidak terlalu berpengaruh pada janinnya, juga pasien Jaehyun tidak keguguran. Hanya mungkin karena jatuh, pasien mengalami syok ringan saja" jawabnya, menjelaskan secara rinci keadaan sahabatnya.
Doyoung akhirnya dapat bernafas lega mendengar penjelasan dari dokter itu, walau belum sepenuhnya lega, tetap saja mengetahui Jaehyun baik baik saja membuat dirinya cukup tenang.
"Kalau begitu, apakah saya sudah boleh menemuinya sekarang?"
Dokter itu mengangguk, dengan segera Doyoung berlari menemui Jaehyun. Doyoung mencari satu persatu kasur yang ada di sana, dan begitu matanya menemukan tirai yang tertutup rapat, Doyoung segera mendekatinya dan menyibakkan tirai itu hingga terbuka sepenuhnya.
Dibalik tirai itu menampilkan Jaehyun yang terbaring di atas kasur dengan infus yang dipasang di lengannya. Jaehyun menampilkan senyumannya. Senyuman yang dapat membuat siapa saja luluh karenanya. Doyoung mengambil satu langkah mendekat, masih dengan raut khawatirnya, duduk di kursi yang telah disediakan di sana.
Doyoung meraih tangan Jaehyun, dan menggenggamnya. Perlahan kedua mata Doyoung terasa begitu hangat "syukurlah kau tidak apa apa" ucapnya. Jaehyun mengangguk lemas dengan tak melunturkan senyumannya.
"Tapi, kenapa tangan mu dipasang infus?" Tanyanya.
Jaehyun mengarahkan pandangannya pada kantong infus yang menggantung di atasnya "kata dokter aku kekurangan nutrisi, karena hamil aku harus banyak makan makanan bernutrisi. Juga, dehidrasi. Ternyata aku kekurangan cairan" jawabnya. Masih dengan senyumnya.
"Kekurangan nutrisi? Kau bilang kedua adikmu menjaga dan merawat mu dengan benar, tapi kenapa kau masih tetap kekurangan nutrisi?!" Doyoung mulai kesal begitu mendengar jawaban Jaehyun.
"Orang tuaku sudah berada di rumah sejak kemarin. Dan mereka mendapati perutku yang buncit ini" Jaehyun menunjuk perutnya "dan mengira, aku kelebihan berat badan, jadi sejak itu mereka mengurangi porsi makan ku makanya-"
"Makanya kau kelaparan hari ini di kampus?!" Doyoung memotong ucapan Jaehyun, dan pria Jung itu menganggukkan kepalanya.
"Kau tahukan, aku membawa dua bayi sekaligus, jadi makan satu porsi saja akan tetap terasa kurang" imbuh Jaehyun.
Doyoung menghela nafas panjangnya. Kesialan yang terus menimpa sahabat nya benar benar membuat hatinya remuk. "Aku akan diperbolehkan pulang setelah infus ini habis" ucapnya lagi.
Doyoung terdiam sejenak, mencari cari solusi untuk sahabatnya agar selalu aman, dan tidak menderita lagi seperti ini "Jaehyun, apa kau masih akan tetap bungkam tentang ayah mereka?" Doyoung lagi lagi mempertanyakan dalang dibalik hamilnya Jaehyun. Dan pria Jung itu juga lagi lagi enggan untuk menjawabnya.
"Besok aku akan membawakan mu bekal. Aku akan memasakkan sesuatu yang sehat agar bayi bayi mu dapat tumbuh dan berkembang sehat juga" kata Doyoung.
Mendengar itu, Jaehyun kembali mengukir senyuman di wajahnya. Apa yang dikatakan sahabatnya itu bagaikan angin segar yang menerpa dirinya. Kepala Jaehyun mengangguk dengan semangatnya dan itu membuat Doyoung menjadi gemas akan sahabatnya.
Setelah infus yang dipasangkan di lengan Jaehyun habis, barulah pria Jung itu diperbolehkan untuk pulang dan disarankan untuk banyak istirahat dan mengkonsumsi makanan yang bergizi untuk kandungan nya.
Doyoung berencana akan mengantarkan Jaehyun pulang, tapi sebelum itu "Doyoung, bukannya hari ini kita harus pekerjaan kita?" Tanya Jaehyun yang membuat langkah mereka tiba tiba berhenti.
"Tak perlu khawatir, biar aku saja yang mengerjakannya. Kau tak perlu memikirkan nya" jawab Doyoung, mencoba untuk memenangkan Jaehyun.
"Benarkah? Baiklah kalau begitu!" Jaehyun begitu senang mendengarnya, akhirnya beban yang dipikulnya berkurang walau hanya sedikit. Tapi dapat membuat Jaehyun berjalan sambil berloncat loncat. Seperti anak kecil yang baru saja mendapatkan hadiahnya.
Doyoung gemas melihat tingkah sahabat nya, bagaimana bisa makhluk di depannya ini mendapatkan takdir yang tragis. "Jaehyun, berhati hatilah!" Serunya, yang dihiraukan oleh Jaehyun.
![](https://img.wattpad.com/cover/312239460-288-k34132.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Hyung
Fanfiction"Kak Jahyun hanya milik kami!!!" "Dan tak ada yang bisa memiliki kak Jaehyun selain kita!!!"