[Zee POV]
📍Natio Family, Home.
⏱️06.30"Assalamualaikum.." Ucapku saat memasuki rumah. Ku lihat diruang tamu sudah terdapat Tante Aya bersama anaknya yaitu Ka Chika dan Freya serta Tante Gaby bersama pasangan dan anak-anaknya yaitu Mpok Ariel, Ka Oniel, Olla, dan juga Adel. Kenapa jadi ada mereka juga disini? Fikirku heran.
"Hai Zee, Apa kabar sayang?" Tanya tante Gaby dan merangkul bahuku.
"Baik Tante, Tante sendiri gimana?" Tanyaku balik.
"Puji tuhan, baik juga dong.." Jawab Tante Gaby lagi lalu melepas rangkulannya dipundakku.
Akupun langsung menyalami Tante Aya dan Mpok Ariel. Lalu berjalan menuju dapur untuk menemui Bunda dan Mami. Namun baru dua langkah aku berjalan, sebuah suara menahanku.
"Lu ga mau salaman sama kita juga, Zee?" Ucap Olla yang berada disamping Mamanya sedang memakan cemilan yang ada dimeja. Aku menoleh..
"Ngga. Buat apa? Yang ada bosan gue ketemu lu mulu dimana-mana. Disekolah, ditongkrongan, dimanapun. Ada aja lu sama kembaran lu itu" Jawabku sambil melirik ke Adel yang sedang fokus dengan Handphone-nya.
"Gue diem loh dari tadi" Ucap Adel dengan tatapannya yang sinis padaku. Membuatku tertawa.
"Itu berarti kita jodoh, Zee" Jawab Olla santai sambil tetap mengunyah cemilannya.
Aku segera mengambil bantal sofa lalu melemparkan ke wajahnya dengan pelan.
"Kurang ajar lu!" Ucapnya namun aku langsung berlari ke dapur.
Saat sedikit lagi sampai dapur, tiba-tiba lenganku ditarik oleh seseorang, entah siapa dan langsung membawaku masuk ke dalam sebuah kamar yang berada didekat tangga dapur.
Saat aku menoleh untuk memastikan dia siapa? Ternyata itu adalah Christy, Kembaranku.
"Apaan sih, Toy.. kirain siapa.." Ucapku kesal padanya.
"Zoy! Kamu harus tau ini!" Ucapnya panik.
"Apaan? Santai aja dong. Panik banget kayaknya" Jawabku santai.
"Ya gimana ga panik coba! Bunda sama Mami tuh undang Sirkel mereka ke sini, Zoy! Semuanya!" Ucap Christy sangat panik.
"Ya terus kenapa emangnya? Terserah Mami sama Bunda dong harusnya.." Jawabku yang membuat Christy kesal.
"Ih bukan gitu masalahnya! Kamu tuh faham ga sih Sirkel Mami sama Bunda yang mana? Sirkel Group Idol mereka dulu Zoy! Sirkel Jeketiii!!" Jawabnya sedikit berteriak padaku.
"Owh, Sirkel Jeketi.. EH APA?! SIRKEL JEKETI?!" Ucapku yang tersadar dan langsung membulatkan kedua mataku. Reflek aku langsung berlari keluar kamar ini untuk mencari Bunda dan Mami.
Tak butuh waktu lama, aku langsung melihat mereka sedang membantu para Asisten Rumah Tangga untuk menyiapkan acara sarapan bersama itu. Segera aku menghampiri mereka.
"Bunda Mamii..!" Panggilku sedikit tergesa pada mereka.
"Kenapa sih Zoy teriak-teriak gitu. Bukannya salam atau peluk gitu" Ucap Bunda Gre kesal namun tetap sambil fokus pada pekerjaannya menyiapkan makanan.
"Kok Bunda sama Mami ga bilang sih ke Aku kalau teman-teman yang Mami sama Bunda maksud itu Sirkel Jeketi kalian?" Ucapku protes pada mereka.
"Loh emang kamu ga faham maksud kita? Bukannya tiap Mami sama Bunda ngundang temen ke acara kecil gini, pasti bakal cuman ngundang mereka ya?" Jawab mami shani heran.
"Tapikan terakhir kalian ngundang mereka itu pas aku masih kelas 7 smp, Mii.. Biasanya juga ngundang temen-temen kantor Mami atau temen-temen Rumah Sakit Bunda.." Ucapku merengek pada Mami dan Bunda.
"Tau nih Mami sama Bunda. Harusnya-kan konfirmasi dulu ke kita" Sambung Christy yang tiba-tiba datang.
"Ini kalian berdua kenapa dah? Bukannya bagus ya kita ngundang mereka? Kan banyak temen-temen kalian juga" Jawab Mami lagi.
"Tau nih. Pada kenapa sih? Aneh banget. Dulu kalian malah ngerengek mulu minta Bunda sama Mami ngundang temen-temen Sirkel Jeketi kita supaya kalian bisa main juga sama temen-temen kalian. Lah sekarang malah cemberut gitu. Sekarang juga Bunda perhatiin kalian udah jarang banget ngundang temen-temen kalian buat main ke rumah" Kali ini giliran Bunda yang heran.
"Huh.. Kali ini situasinya udah beda bun.." Jawabku lesu.
"Beda gimana tuh maksudnya?" Tanya Mami.
"Intinya Mami sama Bunda ga bakal faham-lah.." Jawab Christy mewakilkan.
"Ya ga bakal faham lah kalau kalian ga jelasin ke kita" Ucap Bunda.
"Iya.. Coba jelaskan sekarang kalian ini kenapa?" Usul Mami.
"Hadeh.. Nanti aja deh. Udah banyak orang juga" Jawabku tak bersemangat.
"Yaudah, janji ya kalian bakal cerita ke Bunda sama Mami habis acara ini?" Ucap Bunda memastikan.
"Janji bunda.." Jawabku dan Christy bersamaan namun tak bersemangat.
"Yaudah sana main gih sambil nunggu kita siapin sarapan.." Ucap Bunda menyuruh kita pergi. Lalu aku dan Christy pun menghampiri yang lain.
[Zee POV end]
••••
[Gracia POV]
"Aneh banget anak-anak kamu, Ci.." Ucapku pada Ci Shani yang sedang fokus mengaduk panci sop.
"Anak-anak kita, Ge.." Jawab Ci Shani menegurku.
"Iya itu maksudnya, Ci.."
"Mereka lagi dalam masa labil kayak kita dulu. Jadi kita harus sabar-sabar yaa menghadapi anak-anak gadis kita. Kisah-kisah kita dulu jadikan pelajaran buat mereka sekarang" Ucap Ci Shani lembut sambil tetap fokus mengaduk dan sesekali tersenyum ke arahku.
"Siap Kapten! Kita berjuang ngadepin mereka sama-sama yaa!" Jawabku dengan gaya hormat yang diangguki oleh Ci Shani. Lalu ia pun menepuk-nepuk puncak kepalaku seolah aku adalah anak kecil. Selalu seperti itu dan akan selalu seperti itu.
[Gracia POV end]
••••
TBC!
Masukan, silahkan komen. Janlupa pencet bintang😙
KAMU SEDANG MEMBACA
J48-Family
Teen Fiction𝙲𝙴𝚁𝙸𝚃𝙰 𝗙𝗜𝗞𝗦𝗜 '𝗴𝗮𝗯𝘂𝘁' 𝚈𝙰𝙽𝙶 𝙳𝙸 𝙺𝙰𝚁𝙰𝙺𝚃𝙴𝚁𝙸𝙽 𝙾𝙻𝙴𝙷 𝙰𝙽𝙶𝙶𝙾𝚃𝙰 𝚂𝙰𝙽𝙶𝙶𝙰𝚁 𝚃𝙰𝚁𝙸 𝙸𝙱𝚄𝙺𝙾𝚃𝙰. 𝘛𝘦𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘒𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘨𝘢, 𝘗𝘦𝘳𝘴𝘢𝘩𝘢𝘣𝘢𝘵𝘢𝘯, 𝘥𝘢𝘯 𝘊𝘪𝘯𝘵𝘢. 𝗗𝗜𝗦𝗖𝗟𝗔𝗜𝗠𝗘𝗥‼️ -𝟭𝟬𝟬𝟬𝟬...