Part 3 (All Family‼️)

1.4K 70 0
                                    

[Author POV]


📍Natio Harlan Home
⏱️07. 00

"Udah datang semua ya? Sekarang sarapan yuk. Udah siap semua tuh makanannya" Ucap Gracia yang baru datang dari dapur.

Semua orang yang ada di Ruang Tamu ini pun beranjak ke ruang makan khusus yang telah disiapkan oleh Shani dan Gracia. Terdapat 2 Meja besar yang berbentuk lingkaran di Ruang Makan mewah ini. Terdapat 20 kursi di meja Para Orang Tua dan 20 Kursi di Meja Para Anak-anak.

Para anak dan orangtua pun duduk di tempatnya masing-masing.

------

Urutan duduk:

Orangtua:
Anin - Sisca - Desy - Gracia - Shani - Feni - Okta - Gaby - Ariel - Jinan - Cindy - Gita - Eli - Indah - Celine - Aya - Kembali ke Anin.

Anakanak:
Christy - Jesslyn - Fiony - Olla - Jessi- Oniel Chika - Muthe - Marsha - Lulu - Kathrine - Ashel - Dey - Freya - Ara - Azizi - Flora - Mira - Adel - Eve - Kembali ke christy.

------


"Ini siapa yang sok ngide kasih nama gini sih tempat duduknya?" Heran Christy.

"Ya pasti Mami sama Bunda kamu-lah" Jawab Olla.

"Random banget Mami sama Bunda buat nama-nama segala di kursi. Buat apaan coba?" Heran Zee sama.

"Tapi malah bagus ga sih?" Ucap Flora.

"Bagus darimana nya!" Protes Adel.

"Ya baguslah biar pada ngobrol sama semuanya, ga deket sama orang yang itu-itu mulu. Yang buaya pada mencar juga dari incarannya" Jawab Jessi santai sambil menyantap Dessert Jelly yang telah disedia-kan.

"Muntung lu emang paling mantap dah, Jess! No Filter banget!" Seru Lulu sambil mengacungkan jempolnya pada Jessi.

"Ya buat apa di Filter sih? Kita semua tuh udah temanan sejak di rahim. Lebay banget segala di Filter-filter" Jawab jessi lagi.

"Suka-suka lu deh, Jes.." Tanggap Chika lelah.

"Jadi takut gue sama Jessi" Ucap Ara sok serius.

"Iya ih sama.." Jawab Zee dan Adel bersamaan.

"Bilang aja kalian bertiga takut gue bongkar semua kelakuan kalian. Iya-kan?" Sarkas Jessi dengan wajah santainya lagi.

"Gosah lo bongkar juga kita udah tau kok, Jes.." Jawab Muthe yang diangguki oleh semuanya. Zee, Adel, dan Ara pun kembali tertawa.

"Udah-udah, skuy-lah makan" Ucap Christy menengah.

"Jujur ini agak gimana gitu yaa.. Orang-orang buat acara tuh makan malam bareng gitu, lah ini malah sarapan bareng. Kocag sih.." Ucap Ashel berusaha mencairkan suasana.

"Bunda sama Mami gue emang paling beda" Jawab Christy sambil memakan makanannya.

"Tapi seru juga sih meskipun gue agak kesel ya karena di hari libur, gue harus bangun pagi juga demi sarapan bareng ini" Jujur Olla.

"Tapi kangen ga sih kayak gini lagi. Dulu kita sering gini kan?" Ucap Freya mengingatkan teman-temannya dengan masa kecil mereka.

"Sebelum negara api menyerang itu mah.." Jawab Oniel dengan senyum paksa-nya.

"Padamin api-nya yuk.." Ajak Lulu tiba-tiba.

"Udah terlanjur besar api-nya. Susah.." Jawab Mira yang membuat semua menoleh padanya. Namun Mira hanya acuh dan tetap fokus pada makanannya.

Terdengar hembusan nafas lelah dari beberapa orang. Dilubuk terdalam di hati mereka, mereka sama-sama ingin semuanya kembali seperti dulu. Damai tanpa apapun. Namun kini, segala rasa cinta telah menghancurkan persahabatan mereka yang sudah terjalin sejak mereka bahkan masih dalam kandungan.

"Gosah di fikirin-lah. Tetap pakai aja terus topeng kita masing-masing walau sebenarnya saling menyakiti dalam diam" Ucap Fiony mengakhiri obrolan mereka pada makanan pembuka itu.

Hening.. Mereka berkutat dengan fikiran masing-masing sambil tetap memakan makanan mereka. Dan hanya mereka-lah yang mengetahui isi kepala masing-masing.

••••

Sementara itu dimeja para orang tua..

"Harusnya lu berdua sediakan mejanya tuh 17 aja. Liat deh kelebihan tiga-kan?" Ucap Desy pada Shani dan Gracia.

"Siapa bilang kelebihan? Ngga kok" Jawab Gracia.

"Lah terus yang dudukin tiga kursi itu siapa, Gre?" Tanya Okta heran.

"Liat aja ntar juga dateng tuh, tapi dua orang aja sih. Biasa telat bangun paling. Tinggal sendirian sih, ga ada yang bangunin kan jadinya" Jawab Gracia membuat teman-temannya penasaran.

"Ga boleh gitu, Ge.." Tegur Shani pada pasangannya itu.

"Maaf, Ci.." Cengir Gracia pada Shani.

"Udah anak dua, tapi kelakuan lu berdua masih tetap sama yaa.." Timpal sisca pada Shani dan Gracia.

"Ya-iya-lah! Yakali berubah. Emang kelakuan lu berdua udah beda sekarang?" Tanya Gracia memastikan pada Sisca dan Desy.

"Berubah! Dia makin galak" Jawab Desy perwakilan.

"Ah elah itu mah emang dari dulu kali" Jawab Jinan mengejek Sisca.

"Ner-bener lu, Nan.." Balas Sisca.

"Tapi emang bener sih, Nan.." Ucap Ariel mendukung Jinan.

"Terserah kalian deh. Bully aja terus gue" Pasrah Sisca yang membuat semuanya tertawa.

Tiba-tiba..

"Maaf telat.." Ucap seseorang dari arah pintu.

"Puchi.." Ucap Aya dan Anin bersamaan.

"Daddy.." Ucap Ashel dan Flora dengan lirih.

"Papah.." Ucap Chika dan Freya tak kalah lirih.

Sekarang semua pandangan mata teralih pada Puchi, Daddy Ashel dan Flora serta Papah dari Chika dan Freya. Semua terkejut dengan kehadirannya. Pasalnya mereka terakhir melihat Puchi adalah 4 tahun yang lalu. Tepatnya adalah saat terakhir mereka berkumpul seperti ini. Hari dimana semuanya terungkap.


[Author POV end]

•••••


TBC!

Waduh siapa tu yang datengg?👀
Janlupa vote yaa!

Guys biar enak voting2 pendapat kalian, follow dong Instagram author @secretmotion48__ dan Twitter @secretmotiom48 . Bakalan ada vote2 menarik, spoiler tipis2 buat part selanjutnya dan kemungkinan mau update Alternate universe dg pemeran yg sama kayak di cerita j48-Family ini, dan bisa ngobrol bareng juga seputar cerita ini. Jadi di Follow yaa!😊😊🙏🏻

J48-FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang