Part 9 (ZeeShel)

994 64 11
                                    

[Author POV]

Setelah memperlambat laju mobil, Zee pun akhirnya sampai di depan Gerbang Rumah Ashel.

"Udah lama banget ga main kerumah ini, padahal dulu hampir tiap hari ngapel" Gumam Zee tanpa sadar.

"Eh ngomong apa sih, Zee? Lupakan! Lupakan!" Ucap Zee sambil menepok-nepok jidat-nya.

Karena tak ingin masuk dan tak juga di buka-kan Pagar oleh Satpam yang menjaga Rumah Ashel, ia pun ber-inisiatif untuk mengirim pesan kepada Ashel. Ia tau Satpam tak membukakan-nya Pagar karena ia baru saja mengganti mobil-nya kemarin, yang otomatis Satpam rumah Ashel tak mengenali mobil keluaran terbaru milik-nya tersebut.

Zee memukul Stir-nya pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zee memukul Stir-nya pelan. Ia benar-benar kesal hari ini. Bagaimana tidak? Pertama, ia dengan terpaksa harus menemani mantan-nya. Kedua, harus meminta izin Mommy Ashel untuk membawa Ashel jalan? Namun itu adalah konsekuensi jika ia ingin mengajak Ashel jalan. Akhirnya dengan terpaksa Zee menyalakan kembali mobil-nya dan memencet Klakson, lalu menurunkan kaca jendela mobil-nya agar Satpam rumah Ashel membukakan-nya Pagar.

Setelah Satpam memastikan, Pagar pun terbuka dan Zee segera menjalankan mobil-nya menuju pekarangan rumah Ashel.

Dua kali ia memencet bel rumah sebelum akhirnya pintu di buka oleh Flora adik Ashel.

"Eh, Ka Zee.. Nyari Ka Ashel ya?" Tanya Flora yang sedikit terkejut karena Zee benar-benar mau datang untuk menemani sang Kakak. Padahal ia fikir, Mantan dari kakaknya ini pasti akan menolak ajakan dari sang Kakak.

"Ngga. Aku cari Mommy kamu ada?" Jawab Zee dan bertanya balik.

"Oh mommy.. Ada kok di Dapur. Ntar aku panggil yaa. Ka Zee ayo masuk aja, duduk dulu" Ajak Flora pada Zee. Zee pun mengangguk dan ikut masuk. Sementara Flora memanggil Mommy-nya.

Tak lama kemudian, Anin datang.

"Hai Zee sayang.. Udah lama banget nih ga main ke sini" Sapa Anin sambil mengelus pundak Zee. Merasa rindu dengan anak sahabatnya sekaligus mantan dari anak sulungnya ini meski baru ketemu tadi pagi.

"Maafin Zee ya, Aunty.. Karena udah jarang main ke sini" Jawab Zee merasa bersalah.

"Heii.. Kamu ga salah, Sayang. Ngapain minta maaf? Aunty faham kok, kamu lagi berusaha untuk Move On dari Ashel-kan?" Ucap Anin yang membuat Zee hanya menunduk tak menjawab.

"Aunty sebenarnya senang banget tau Zee, kamu bisa jadi pacar Ashel dulu. Karena Aunty tau kamu tulus mau bahagiain dia dan mau jaga dia sepenuh hati kamu. Kamu bener-bener bisa balikin tawa dan senyum dia yang sempat hilang gara-gara Daddy-nya. Dan setelah kamu putusin Ashel, dia bener-bener kehilangan semuanya lagi, Zee. Aunty jadi sedih. Tapi Aunty faham kok sama keputusan kamu. Makasih yaa karena masih mau nemenin Ashel sekarang.." Ucap Anin dengan tulus.

"Sama-sama, Aunty. Makasih juga udah ngertiin Zee" Jawab Zee mengangkat kepalanya dan tersenyum.

"Jadi sekarang mau ngapain ini ceritanya?" Tanya Anin ingin tau maksud Zee yang ingin bertemu dengannya.

J48-FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang