Part 12

272 44 9
                                    

Dita fikirannya sangat bercabang kali ini,ia tidak bisa fokus hanya pada satu kasus yang ia dan teman-temannya tengah selidiki. masalah alexa saja belum ada titik terang sekarang ada lagi yang membuat otak dita berfikir yaitu masalah sunny yang meninggal dengan sangat ganjal. dita tidak akan memikirkan sunny sejauh ini jika saja gadis itu tidak berhubungan dengannya terlebih dahulu. dita pun sangat menyayangkan kejadian tempo lalu,kenapa harus terjadi? jika saja ia tidak mengetahui sunny dan tidak ada masalah dengannya pasti saja otak dita tidak akan runyam seperti ini. memang  dita bukan polisi ataupun detektif yang memecahkan kasus-kasus juga masalah,tapi ini dita! si gadis yang keingin tahuannya tinggi jika sesuatu yang ia ketahui disekitarnya ada yang tidak beres apa lagi kasus kematian dengan ketidak jelasan seperti dua nama yang ada di otaknya kini. ketahuilah satu penyesalan dita selama hidupnya, ia tidak bisa membantu kakanya dan tidak mengetahui apakah ia hidup ataukah sudah tiada dan dita sangat-sangat menyesal akan itu.

jinny datang lalu duduk di sebelah dita kala gadis itu melihat bahwa dita hanya melamun saja selepas obrolan mereka terakhir kali.

jinny mengaduk-adus jus jeruknya dengan mata yang terus saja memperhatikan wajah dita tanpa ucapan yang keluar dari bibirnya. dirasa ada yang tidak beres, jinny pun memberanikan diri menyenggol bahu dita dengan pelan,alhasil gadis manis khas wajah indonesia itu pun akhirnya tersadar dari lamunannya.

dita menoleh dengan wajah yang masih terkejut"jinny,kenapa?"tanya dita

alis jinny menukik"harusnya aku yang bertanya, kau kenapa dita? aku perhatikan sedari tadi kau hanya melamun saja. apa yang kau fikirkan?"papar jinny dengan bibir yang mulai menyedot jus jeruk yang tadi ia abaikan.

dita sedikit menghela nafas"tidak, aku tidak memikirkan apapun jinny."jawab dita dan sudah pasti ia berbohong.

"yasudah jika tidak ingin bercerita tidak apa, tapi ayo kau ikut kita ke mall untuk berbelanja ya. kita harus bersenang-senang supaya otak kita tidak berasap nanti."ujar jinny dan mulai beranjak dari duduknya.

dita tersenyum dan hanya mengangguk untuk menyetujui ajakan si gadis berahang tegas itu.dita berjalan mengikuti langkah jinny menuju ke kamar gadis itu kembali,untuk bersiap-siap.fyi saja dita melamun panjang tadi itu di dapurnya jinny setelah ia berdiskusi bersama yang lain ia meminta ijin untuk minum sebentar nyatanya ia malah terlalu lama berada di dapur jinny.

disela jalannya,jinny menoleh ke arah dita."dit kau mau mandi dulu tidak? soalnya yang lain pun mandi dulu dan kau nanti akan melihat tingkah mereka seperti kucing berebut ikan di kamarku. percayalah itu sungguh sangat membuatku kesal"sepertinya jinny begitu frustasi memiliki teman yang sangat di luar nalar seperti mereka dan dita terkekeh akan ke frustasian yang jinny alami.

"tapi aku tidak membawa baju"jawab dita memang adanya.

"jangan sungkan,kau ini sahabatku sama seperti mereka, pakailah saja dulu bajuku"mendengar kata sahabat yang keluar dari mulut jinny membuat mata bulat dita karang berkaca-kaca.

"terimakasih jinny,aku beruntung memiliki sahabat seperti kau dan yang lainnya"jinny mengangguk dan menggandeng tangan dita untuk memasuki kamarnya.

baru saja mereka membuka pintu, jinny dan dita membelalak karena di suguhkan dengan baju milik jinny yang sudah keluar-keluar dari tempatnya.
"yaakk... kenapa kalian mengacak-acak lemariku" teriak jinny dengan menghentakkan kakinya kesal.

empat sekawan yang sedang berebut baju pun menoleh ke arah sumber suara

"jinny lihatlah,lea merebut baju pilihanku"soodam mengadu terlebih dahulu yang mengakibatkan protesan dari lea yang menyangkal.

"jangan percaya, bahkan aku dulu yang menemukannya, dia saja yang memang rusuh"ujar lea membela diri.

"eonnie aku dan minji tidak berebut, kami hanya menyukai bajumu dan sayangnya pilihan kita sama, jadi mau tidak mau deh. hehe"ujar ji yeongju dengan cengiran tanpa berdosannya.

Guardian AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang