ミ Chapter 09 ミ

3.2K 592 141
                                    

- ͙۪۪̥˚┊❛ [ 𝖧𝖺𝗉𝗉𝗒 𝖱𝖾𝖺𝖽𝗂𝗇𝗀 ] ❜┊˚ ͙۪۪̥◌

"(Name). Bukan benda hidup, bukan benda mati, tapi ini itu satu hal yang begitu besar bahkan lebih besar dari planet Jupiter. Apakah itu?" tanya seorang laki-laki mini bersurai pirang dengan helaian belakangnya berwarna biru.

(Name) memasang mode berfikir sejenak, lalu menggelengkan kepalanya dengan kedua bahunya yang mengangkat. "Aku gak tau. Emang apa itu?"

Laki-laki itu, Kaiser, menyeringai lebar sebelum menjawab. "Cintaku padam-"

"Gombal tross, buaya lo, Ser!"

Gombalan maut Kaiser itu harus terpotong karena sebuah bola mengenai kepala belakangnya. Dan pelakunya adalah laki-laki berkulit eksotis dengan rambut berwarna kuning dan pink yang memiliki gaya melawan gravitasi.

Kaiser yang menerima perlakuannya itu langsung memberikan tatapan bombastic side eyes.

"Apa sih lo pragos, ganggu gue aja yang lagi ngapel," ucap Kaiser dengan sinis.

Laki-laki berkulit eksotis itu berdecih pelan dengan kelakukan Kaiser yang selalu memberikan gombalan maut pada (Name) dari matahari terbit sampai matahari yang kini sudah di tengah-tengah.

Terlalu buaya bule Jerman satu ini.

"Emang (Name) nya mau sama lo? Gak kali. Mana mungkin modelan jamet kayak lo disukai sama (Name)," ujar Shidou dengan nada ketus sembari memoyongkan sedikit bibirnya.

Kedua mata Kaiser langsung melotot mendengarnya. Tangannya kemudian terulur untuk menyomot bibir laki-laki itu dan menariknya.

"Diem lo. Gue yang lagi fall in love, kok lo yang repot," balasnya dengan kedua bola matanya yang memutar malas.

Tanpa mereka sadari, gadis bersurai biru tua yang semulanya berada di meja makan, kini sudah pergi dan berada di dalam kamarnya. Gadis itu kini sedang berbaring di atas kasur dengan posisi terlentang.

Di dalam kamarnya, tak ada kericuhan. Mengingat jika para manusia chibi kini tengah menonton di ruangan tengah. (Name) inginnya pergi bergabung, tapi posisinya sudah nyaman untuk berbaring dan tak mau kemana-mana.

Disaat itu, tiba-tiba muncul seorang laki-laki dari balik bantal yang ia gunakan untuk tidur itu. Hal tersebut membuatnya sedikit terkejut dan khawatir.

"Ehhh? Kamu tidak apa-apa?" tanya (Name) sembari menyampingkan tubuhnya agar menghadap pada laki-laki mini itu.

Nampak visual udara yang ditiup keluar dari dalam mulut laki-laki itu. "Gak pa-pa kok, hehe."

"Oh iya, (Name) habis darimana?" tanyanya.

Sang gadis menghela nafas pendek. "Aku habis dari meja makan. Habis dengerin gombalan Kaiser," jawabnya yang membuat sang laki-laki tersenyum.

"(Name) gak capek dengerin Kaiser yang dari tadi ngegombal terus?" tanya laki-laki itu dengan kepala sedikit memiring.

(Name) terkekeh pelan seraya menyentuh pucuk kepala sang lelaki. "Gak dong. Aku anggap hiburan aja sih, Ness. Soalnya jarang juga aku di gituin sama cowok," jawabnya.

Satu alis milik Ness sedikit terangkat mendengar kata 'tidak pernah'. Bukannya (Name) dulu punya kekasih? Apa dia tidak bisa bersikap manis padanya?

"Hee? Bukannya dulu (Name) punya kekasih?"

Sang gadis menghela nafas panjang. Dari sini, ia harus menjelaskannya. Jika tidak, Ness akan selalu menerornya dengan cara mengikutinya kemanapun sembari bertanya pertanyaan yang belum di jawab.

𝐏𝐚𝐤𝐞𝐭 : 𝐁𝐥𝐮𝐞 𝐋𝐨𝐜𝐤 [ 𝐄𝐍𝐃 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang