ミ Special Chapter : 01 ミ

1.8K 222 30
                                    

-   ͙۪۪̥˚┊❛ [ 𝖧𝖺𝗉𝗉𝗒 𝖱𝖾𝖺𝖽𝗂𝗇𝗀 ] ❜┊˚ ͙۪۪̥◌

Semilir angin lembut menerpa. Memberikan sebuah rasa dingin pada hari yang begitu panas. Matahari nampak telah berada di tengah-tengah. Tiada awan yang berarak disekitarnya.

Terdengar suara tawa anak-anak yang begitu riang gembira menikmati sebuah permainan dengan seorang gadis bersurai biru tua yang menjadi pemimpinnya.

"Kakak! Ayo kita berputar lagi!" Anak laki-laki itu berteriak keras sembari menarik kembali tangannya yang terhubung dengannya.

"Ayo putar lagi!!" Gadis kecil menimpali. Melakukan hal yang sama namun dengan temannya yang sama-sama saling memegangi tangan.

Lagi, anak-anak kecil itu berputar-putar di atas rumput hijau. Kaki-kaki kecil mereka bergerak begitu lincah dan membuat putaran begitu cepat.

Hingga dunia mereka sudah seperti berputar-putar, kaki mereka seketika melemas dan langsung saja tubuh-tubuh mungil mereka terhempas ke atas rumput.

Mereka berbaring di atas rumput dengan rasa pusing di kepala mereka. Bahkan jika divisualkan, dua buah spiral berputar-putar pada mata mereka.

"Kalian ini lincah sekali..." Keluh gadis bersurai biru tua yang tengah terduduk di atas rumput.

Kedua mata gadis itu menutup menetralkan rasa pening di kepalanya juga menikmati hembusan angin yang menerpa wajahnya.

"Oho, kau menjadi baby sitter sekarang, (Name)?" Nama gadis itu terpanggil. Membuat sang pemilik nama tersebut membuka kedua matanya dan menolehkan kepalanya mencari sumber suara.

Dua bola mata berwarna hitam itu melebar ketika melihat sosok pemuda bersurai hitam dengan ujungnya yang berwarna hijau. Iris berbeda warna milik pemuda itu menatap obsidian sang gadis.

Air wajah gadis itu menjadi masam seketika.

"Mau apa kau, Oliver?" tanya gadis itu dengan ketus. Ia benar-benar tak menyukai pemuda bernama Oliver Aiku itu berdiri di depan. Terlebih lagi ketika matanya menatap gadis berjalan bersamanya.

Pemuda itu mendengus. "Kasar sekali," ucapnya dengan senyuman miring di bibirnya.

"Sayang, siapa dia?" tanya gadis yang memeluk lengannya.

Pemuda bersurai dwiwarna itu terkekeh pelan. "Yang di depan itu mantan pacarku," jawabnya.

Telapak tangan gadis itu mengepal. Meremas rerumputan hingga beberapanya tercabut dari tanah. Rahang gadis itu mengeras.

"Jika kau menghampiri ku cuman karena ingin pamer pacar barumu, lebih baik kau pergi sekarang juga Oliver." (Name) berucap dengan ketus. Ia mengambil nafas lalu kembali berucap. "Enyah dari hadapan ku dan lakukan hal romantis bersama pacarmu itu."

"Jangan menggangu waktu bahagia ku."

Satu alis Aiku terangkat. Ia tertawa kecil mendengar ucapan (Name) yang menyiratkan rasa tak sukanya. "Bilang saja kau iri karena tak punya seorang pacar, bukan?"

Kini, giliran sang gadis yang mengangkat sebelah alisnya dan mengulas senyum licik di bibirnya.

"Hah! Kau salah besar menjawab seperti itu, Oliver." Nada gadis itu berubah dengan nada penuh ejekan.

Aiku semakin merasa tertantang untuk menjawab ucapan mantan pacarnya itu. "Lalu, kau sudah punya? Jika begitu, dimana pac–"

"Disini, bodoh." Suara keras namun terdengar bass itu mampu membuat kepala dengan surai berbeda warna itu menoleh.

Iris Aiku menatap dua pemuda yang berjalan ke arahnya. Pemuda itu berkulit tan dengan rambut berwarna kuning pucat dengan gradasi pink di ujung rambutnya. Jangan lupa gaya rambutnya yang melawan gravitasi. Tatapannya begitu angkuh dengan satu alisnya terangkat.

𝐏𝐚𝐤𝐞𝐭 : 𝐁𝐥𝐮𝐞 𝐋𝐨𝐜𝐤 [ 𝐄𝐍𝐃 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang