ミ Chapter 07 ミ

3.1K 552 104
                                    

- ͙۪۪̥˚┊❛ [ 𝖧𝖺𝗉𝗉𝗒 𝖱𝖾𝖺𝖽𝗂𝗇𝗀 ] ❜┊˚ ͙۪۪̥◌

Sinar sang mentari perlahan naik, menyinari langit yang sebelumnya begitulah gelap. Suara kicau burung mengiringi naiknya sang mentari, juga suara berisik khas dapur yang mulai dipenuhi oleh kepulan asap.

Pagi hari ini begitu cerah menyambut hari.

"Huwaaa Reoo tolonggg." Suara Nagi memanggil Reo. Laki-laki bersurai layaknya salju itu tengah di dikejar-kejar oleh hamster peliharaan (Name) yang dibeli beberapa hari yang lalu.

"Reooo tolongg. Sei gak mau di ngep sama tikus gendut inii," teriak Nagi.

Reo yang melihat Nagi hanya bisa menghela nafas berat. Sudah menjadi kesalahan Nagi karena berani-beraninya mengganggu hamster yang sedang tidur.

"Urus sendiri. Aku mau masak sama (Name)," ucap Reo.

"Huwaaa toloongg!"

Pada akhirnya Reo hanya mengabaikan Nagi dan beralih untuk membantu (Name) memasak.

Reo bertugas memasukkan beberapa bahan makanan yang akan di masak dalam bentuk kecil dengan ada mendorongnya dari atas telenan.

Tak hanya dirinya, beberapa sahabatnya pun ikut membantunya.

"Hiyaaa, wortel dataangg!" teriak Isagi sembari mendorong beberapa potongan wortel dengan potongan dadu kecil ke atas teflon.

"Bawang juga segera datang!" Kini sang laki-laki pemilik surai berwarna cyan yang berteriak sembari mendorong masuk potongan bawang ke dalam teflon.

(Name) tersenyum hangat menerima perlakuan dari Hiori dan juga Reo. "Terima kasih," ucapnya sembari menggoyang-goyangkan teflon dari pegangan teflon tersebut.

Dua manusia kecil itu hanya terkikik pelan. Mereka berdua kemudian mendorong mangkuk-mangkuk kecil yang berisikan bahan lain yang di butuhkan agar dibawa mendekat. Hal tersebut mereka lakukan agar (Name) tak kesusahan ketika akan mengambil bahan lain.

"(Name)! Tempura udangnya sudah selesai!" Dari arah belakang terdengar suara teriakan dari beberapa sumber suara.

Mau tak mau (Name) memutar tubuhnya menghadap ke arah sumber suara. Irisnya lalu menatap udang yang sudah terbalut dengan tepung roti yang tersimpan rapi di atas piring.

Usai melihat tempura udang tersebut selesai dan tinggal digoreng, lantas ia beralih menatap Yukimiya, Kurona, Nanase, dan Isagi yang sudah belepotan karena tepung.

"Astaga berantakan sekali kalian. Tapi tak pa, terima kasih!" ucap (Name) dan akhirinya kembali dengan acara memasaknya.

"Sama-sama!" teriak mereka bersamaan.

Kita beralih kepada Chigiri, Kunigami, Nagi, Kaiser, Otoya, dan Karasu. Mereka tengah berusaha untuk mengaduk-aduk adonan puding yang tengah di panaskan di atas kompor.

Bermodalkan mereka yang saling menduduki satu sama lain, membuat mereka bisa melakukan kegiatan tersebut. Di awal (Name) tak percaya, mengingat jika mereka begitu kecil dan takutnya malah terbakar atau tidak tercemplung ke dalam adonan puding.

"Ser! Rambut lo awasin anjai! Ntar keinjek sama gue, tau rasa lo," ucap Otoya yang merasa risih dengan rambut bagian belakang Kaiser yang begitu panjang.

"Susah bego. Gue lagi megangin ni cewek biar gak jatuh," jawab Kaiser.

"Cocot lo minta di pukul. Gue cowok! Bukan cewek!" ujar Chigiri tak terima. Laki-laki bersurai merah jambu itu tengah fokus mengaduk dengan slay. Jangan lupakan juga rambutnya yang di cepol layaknya seorang perempuan.

𝐏𝐚𝐤𝐞𝐭 : 𝐁𝐥𝐮𝐞 𝐋𝐨𝐜𝐤 [ 𝐄𝐍𝐃 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang