3 Sakit tak berdarah

596 38 10
                                    

Satu Minggu Kemudian

"Nona Lalisa Manoban"

lisa yang mendengar namanya di panggil segera bangun dari tempat duduknya di ruang tunggu depan ugd, ia kini di arahkan oleh perawat untuk segera masuk ke dalam karna akan segera di menjalani pemeriksaan lanjutan hari ini

iapun masuk ke dalam di ikuti diana yang setia mendampinginya dan kini ia segera berbaring di brankar yang sudah di sediakan di dalam sana, keadaan cukup sepi hanya terlihat beberapa pasien yang tengah berobat

"permisi" ucap perawat yang mengahmpiri lisa sambil membawa alat tensi darah dan juga sturasi jantung untuk menganamnesa pasiennya terlebih dulu "apa yang anda keluhkan?" sambung perawat tersebut sambil mulai menensi darah lisa

"aku hanya ingin memeriksa jahitan ini" jawab lisa sambil melihat tangannya yang mulai terasa terikat kencang karna sedang di cek tekanan darahnya

"oohhh anda ingin membuka jahitan?" tanyanya lagi sambil melihat tekanan darah lisa yang mulai terlihat hasilnya "tekanan darahnya normal, mohon menunggu sebentar saya panggilkan dokternya dulu" perawat tersebutpun kembali merapikan alatnya dan kembali ke nurse stationnya

sementara diana kini tengah berdiri sambil melihat lisa yang berbaring di atas tempat tidur, namun lisa malah menghadap ke arah lain karna tak ingin melihat wajah diana

sreekkk

"permis...ssi" dokter jennie membuka gorden dan terbata saat melihat pasiennya kini

lisa yang melihat dokter yang ia kenal itu kini wajahnya berbinar, berbeda dengan wajahnya yang muruh malas sedari tadi saat berdua dengan diana saja

"halo dokter" jawab diana yang mengangguk saat melihat dokter yang sebelumnya menangani lisa sebelum pulang beberapa hari lalu

"eoh ya halo" jawab jennie yang segan rasanya, namun ia tetap berusaha profesional saja setelah bertemu dengan lisa beberapa hari lalu saat di mall bersama han so hee sahabatnya "bagaimana keadaan pacar mu nona, apa ada keluhan?" sambungnya berbicara pada diana

diana yang mendengar jennie memanggil lisa sebagai pacarnya itu wajahnya berbinar, tak heran ia bahagia dan juga merasa senang saat orang lain mengetahui jika lisa adalah kekasihnya namun sebaliknya dengan lisa yang bibir atasnya malah menyerit ke atas tanda tak setuju

"begini dok, kekasi-..."

"aku ingin memeriksa jahitan luka ku dok, apa sudah bisa di lepas" potong lisa saat diana ingin menjelaskan pada jennie

jennie dan diana kini melihat ke arah lisa yang tepatnya lisa kini tersenyum ke arah jennie sambil agak bersandar setengah tubuhnya agar jennie melihatnya, namun jennie jelas tak mau menatap lisa terlalu lama karna rasanya enggan sekaligus kikuk setelah pertemuan sebelumnya karna lisa seolah bersikap terlalu kasar pada kekasihnya itu fikir jennie

"boleh aku melihatnya terlebih dulu?" ucap jennie seolah meminta ijin pada diana yang langsung mengangguk mengiyakan sementara si pemilik luka malah tak di tanya olehnya dan jennie segera akan membuka perban lisa kini

"dokter tak memeriksa detak jantung ku dulu?"

"eoh?" jennie malah bingung sendiri dengan pertanyaan lisa, memang seharusnya itu prosedur yang harus di jalankan dokter sebelum pemeriksaan lanjutan namun lisa bukan memiliki luka dalam dan tak mengharuskan jennie memeriksa lisa di bagian lain "ahaha itu tak perlu" ucapnya tertawa canggung

"sayang dokterkan lebih faham, kau tak-..."

"ssstttt, diana sebaiknya kau menunggu di luar saja" potong lisa untuk kedua kalinya saat diana berbicara, ia terlihat sangat tak suka dengan keberadaan diana

SOUR CANDY (JENLISA GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang