14 akankah di mulai dari nol?

340 25 0
                                    

Hampir 1 tahun berlalu...

Han so hee baru saja memarkirkan G-wagonnya di depan sebuah restoran yang terlihat autentik dengan nuansa khas negeri gajah putih, iapun turun dari pintu kemudi di ikuti seorang wanita cantik yang juga turun dari pintu penumpang dengan agak kesusahan karna harus sedikit melompat

brukkk

dughhh

"tak bisakah kau menutupnya lebih pelan sedikit jennie?" han yang sudah menutup pintu terlebih dulu dan berjalan ke depan mobilnya itupun menoleh saat Jennie menutup pintu mobil kesayangannya dengan cukup kuat

"hihi tak bisa wleee... sudah ku bilang jika ingin mengantar ku jangan gunakan truk ini" jennie meledek dengan menjulurkan lidahnya sambil berjalan menuju tempat han berdiri dan sedikit kesal karna han tak juga faham jika jennie tak suka dengan mobil tersebut

"kenapa wanita hobi sekali membanting pintu mobil? Suka tak suka tak perlu membantingnya"

"memangnya kau bukan wanita huh? Jangan memperpanjang masalah kecil. Besok-besok aku tak mau kau antar" sambil menarik tangan han dan menggandengnya jennie menoleh dengan agak memopoutkan bibirnya

"hei yang mulia kau yang memaksa untuk ku antar hanya untuk makan siang dan harus sejauh ini dan sekarang kau protes dengan keluhan ku karna ulah mu? Astaga apa otak mu itu terbuat dari batu?" han menarik tangannya dari rangkulan jennie yang menggandeng tangannya sambil melihat jennie dengan wajah sebal karna han sudah menuruti permintaan sahabatnya itu tapi jennie terus memprotesnya

jennie mengerti jika han sebal dengannya maka dari itu jennie menahan tangan han agar tetap dalam rengkuhannya, han hanya bisa menyeritkan stengah bibirnya sambil menghembuskan nafasnya malas karna celotehan jennie yang mengganggu telinganya, jika di teruskan bisa saja hal ini akan terus berlanjut hingga kembali fajar dan begitulah Jennie dan Han yang tak bisa saling menahan emosi mereka saat keduanya bersama, namun tetap saja Han maupun Jennie tak ada yang akan merasa tersinggung atau bahkan marah hingga berhari-hari atas keributan yang mereka buat hingga akhirnya memreka memilih untuk saling masa bodoh dan memilih masuk ke dalam restoran untuk segera makan siang

"selamat siang..." sambut salah seorang pegawai saat melihat keduanya masuk ke dalam restoran yang cukup penuh di jam makan siang seperti sekarang ini

jennie maupun han melihat sekitaran untuk mencari tempat yang kosong dan masih bisa mereka tempati untuk makan siang, namun pandangan jennie seketika berhenti saat melihat meja di dekat jendela dengan tiga buah kursi yang hanya di isi oleh satu orang yang tak sedang makan karna di mejanya hanya terlihat secangkir kopi atau mungkin teh

"selamat siang nona, apa anda sudah memesan tempat?"

"belum, apa..."

"bisakah kita duduk disana?" tunjuk jennie memotong ucapan han tanpa mengalihkan pandangannya dari meja di dekat jendela tersebut

"hah?'' keduanya sedikit bingung

"maaf nona, tapi meja di sana sudah ada yang menempati. kami akan carikan meja yang kos..."

"tidak, aku ingin disana. apa kau bisa membantu ku untuk duduk bersamanya di sana. pleaseee?" jennie bersikeras dengan kemauannya, ia sedikit memaksa dengan wajah manisnya yang bisa membuat hati terenyuh dengan wajah kucing yang menggemaskan

"kita cari tempat lain saja, aku tak mau makan dengan orang yang tak ku kenal" han sedikit menarik tangan jennie

"ayolah... ku mohon kali ini saja" jennie seolah memohon dan lagi-lagi han hanya bisa pasrah dengan permintaan jennie yang aneh-aneh

"tapi nona, kami..."

"ck, biar aku yang akan berbicara dengan wanita itu'' jennie tak mau menunggu lama-lama, belum pelayan itu menyelesaikan ucapannya jennie melepas tanggannya dari gandengannya dengan han

SOUR CANDY (JENLISA GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang