2 Perut yang lapar

548 32 25
                                    

lisa kini tengah bersandar di atas tempat tidurnya, walaupun televisi besar di kamarnya tengah menyala tapi Lalisa Manoban yang tengah bermain game di telepon genggamnya dan ia tak menonton acara tv tersebut.

dari semalam hingga siang lisa belum keluar dari dalam kamar pribadinya yang bahkan tak boleh di injak oleh diana, ia memilih tetap berada di kamarnya saja karna malas bertemu diana

krrruuukkk

suara perut lisa terdengar membuat ia mengusap perutnya yang terasa mulai kelaparan karna sedari malam dia tak menyentuh makanan yang diana buatkan untuknya dan bahkan ia memilih untuk minum dari keran saja karna tak mau keluar dari dalam kamarnya

ia sekilas mendongak ke arah ceiling kamarnya dan terlihat tengah berfikir, namun tak lama ia sepertinya menemukan ide brilian untuk mengatasi rasa laparnya dan kini ia mengeluarkan aplikasi gamenya untuk mencari kontak seseorang di sana

tuuuttt

"yoboseo..."

lisapun duduk menegak dan wajah lisa berubah cerah saat panggilan teleponnya terhubung "seulgi-yaa apa kau sedang sibuk?" tanya lisa pada sahabatnya yang bernama seulgi di sebrang panggilan teleponnya

"tidak juga, ada apa nona muda? apa kau membutuhkan sesuatu?"

"hehe aku lapar" ucap lisa sambil menyeringai "bisa tolong buatkan aku sesuatu untuk di makan?" sambungnya meminta bantuan sahabatnya itu

"oh tentu saja lalisa, kau ingin ku buatkan apa?"

"apa saja, aku sangat lapar rasanya"

"hmm ya kebetulan restoran mu ini masih sepi pengunjung"

seulgi adalah sahabat sekaligus seorang chef di restoran milik lisa, seulgi adalah sahabat lisa sedari lama saat seulgi menjadi menjadi mahasiswa perikanan di thailand

"ya mungkin karna masih pagi seulg, bersabarlah sebentar lagi jam makan siang dan pasti kalian kerepotan" ucap lisa yang mendengar seulgi mengeluh tapi benar yang lisa katakan jika ia memang sudah hafal jam berapa restorannya akan ramai

"ya, ini saja kami sedang bersiap untuk serangan orang-orang lapar siang nanti. so... kau mau ku buatkan apa nona muda?"

"hahaha seulgi-yaa berhenti memanggil ku begitu. buatkan aku apa saja asal bukan makanan untuk orang sakit" jawab lisa yang sepertinya tak mau makan makanan yang sehat walaupun kini ia tengah dalam keadaan sakit

"hahaha kau sudah mengira aku akan membuatkan mu khao tom ya? baiklah jika begitu aku akan buatkan yang lain agar luka mu cepat sembuh nee"

"hehe ya tentu, apa saja asal perut ku tidak berteriak lagi" ucap lisa sambil kembali mengusap perutnya yang terasa perih dan mengeluarkan bunyi pelan

"nde, algesemida.. eeh tunggu sebentar, kau ingin aku buatkan untuk dua orangkan?"

"terserah kau saja, tapi sepertinya dia sedang memasak karna wanginya sampai ke kamar ku" tutur lisa yang sebenarnya mencium aroma masakan yang masuk ke dalam lubanh hidungnya yang sensitif karna perutnya yang lapar

"haissttt jika dia memasak, untuk apa aku membuatkan makanan untuk mu lalisa? kau ingin dia membunuh ku?"

"ck, buburnya saja tak ku sentuh dari semalam, untuk apa aku sekarang aku menelfon mu?"

"makanya jangan menuruti ego mu, makan saja apa yang dia buat"

"jangan menceramahi ku"

"haisttt, yasudah yasudah jika begitu aku akan buatkan mu makanan sekaligus untuk makan mu nanti. tunggulah tak akan lama"

SOUR CANDY (JENLISA GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang