1 || Wanita Dan Gubuk Misterius

174 59 38
                                    

"Tai Lin Yan, Selamat pagi"- Ujar Seorang pelayan wanita dari suku Pixiu.

"Pagi, Qyan Dan Li. Ini masih sangat pagi dan bahkan matahari belum menunjukkan cahayanya. Ada keperluan apa membanguniku?"-Tanya Lin Yan seraya duduk di atas kasur.

"Izin menjawab Dewa.. Kaisar Langit Tai Chin Le memanggil anda untuk segera ke aula langit. Ada yang mau ia tanyakan kepada Anda"-Jawab Dan Li sembari membungkuk

"Ah, begitu rupanya. Baiklah, terimakasih atas infonya."-Ucapnya sembari berjalan keluar dari kamarnya.

"-Ucapnya sembari berjalan keluar dari kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aula Langit

"Lin Yan, kemarilah Nak"-Kaisar Langit

Lin Yan berjalan mendekati tahta langit yang Sedang diduduki oleh Kaisar Langit.

"Menghadap ayahanda."-Ucao Lin Yan seraya memberi hormat kepada Kaisar Langit.

"Lin Yan, kamu sudah mebginjak usia yang dewasa. Maka sudah saatnya aku memberikanmu misi ini. Ibumu, permaisuri langit sakit sakitan dan tiada obat yang bisa menyembuhkannya. Hanya Air Mata Suci Phoenix yang dapat menyembuhkannya. Aku memberikanmu misi untuk membunuh Phoenix dan mengambil air matanya demi kesembuhan ibumu. Apakah kanu bersedia??"-Kaisar Langit

"Saya Bersedia Ayahanda."-Jawab Lin Yan

"Bagus. Aku mengutus kanu ke bumi alam manusia untuk mencari Phoenix dan membunuhnya. Tanggak 7 Bulan 7 nanti akan ada peramal tahunan yang akan meramal seluruh gadis. Kanu harus datang kesana memata matai sekuruh gadis tsb. Biasanya jika gadis tsb Phoenix, peramal tsb akan menghantikan ramalannya dan menolak gadis itu."-Jelas Kaisar Langit

"Baik. Dapat dimengerti, mohon izin untuk pamit"-Ucap Lin Yan seraya turun ke alam manusia.

 Dapat dimengerti, mohon izin untuk pamit"-Ucap Lin Yan seraya turun ke alam manusia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tai Lin Yan (Alam Manusia)
(IB; Loner on Pinterest.)

"Begini ya Alam Manusia??"-Lin Yan

Dia berjalan menyusuri hutan itu dan bertemu sebuah gubuk tua ditengah tengah pohon bambu.

"Gubuk?"-Ucapnya heran seraya mendekati gubuk itu.

Dia membuka pintu yang sudah rapuh itu dengan perlahan, didalamnya sudha oenuh dengan jaring laba laba. Sangat tampak seperti gubuk tua yang sudah lama ditinggalkan oleh pemiliknya, banyak bahan makanan yang sudah membusuk. Juga kasur tua yang berdebu dan sudah tidak layak ditiduri.

"Siapa yang betah tinggal disini? Bahkan akupun tidak kuat dengan bau busuk bahan makanan disini."-Ucap Lin Yan.

"Permisi Tuan....?"-Suara kecil seorang wanita tepat dibelakang Lin Yan

"Ah, kamu pemilik gubuk ini ya?"-Tanya Lin Yan seraya membalikkan badan menghadap wanita itu.

"Iya, saya hanya numpang tinggal disini Tuan. Saya tidak punya tempat tinggal..."-Jawab wanita itu

"Ah begitu, hanya sedikit saran. Sebaiknya kamu membuang makanan yang sudah membusuk itu. Tidak baik untuk kesehatan."-Lin Yan

"Ah kalau itu dibuang.... Aku tidak punya makanan lagi untuk dimakan...."-Ujar Wanita itu sembari melihat makanan yang sudah busuk

"Berapa umurmu?"-Tanya Lin Yan

"Unur saya 17, tetapi hari ini saya berulabg tahun dan berumur 18 tahun."-Jawab wanita itu.

"Tanggal 7 minggu depan akan diadakan peramalan tahunan. Mengapa tidak coba ikut? Kalau kamu terpilih hidupmu akan lebih terjamin."-Lin Yan

"Saya tidak pantas karena dekil dan bau... Lagipula silsilah keluarga saya tidak jelas tuan. Saya tidak pantas"-Jawab wanita itu sedih

"Ikut saya, saya akan meng makeover kamu"-Ucap Lin Yan seraya menarik tangan wanita itu

"Tidak tuan, saya tidak pantas mendaoatkan perhatian itu dari tuan. Apalagi tuan terluhat seperti seorang bangsawan, saya sangat tidak pantas..."-Jawab wanita itu

"Tidak apa apa, saya memang suka membantu orang lain."-Lin Yan


.



.




.





To Be Continued....

Kamus kata:
Makeover: Mendandani orang lain Dengan pakaian atau makeup agar terlihat lebih baik.

Selanjutnya...:

"Terimakasih tuan! Saya sangat mendambakan anda sebagai idola saya!"........

The Phoenix Of The MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang