12 || Feng Yue dan Hujan.

58 29 51
                                    

Malam Hari

"Saya dengar anda jatuh sakit setelah berlari?"-Tanya Lin Yan

"Begitulah"-Jawab Feng Yue

"Minumlah obat ini, lebih enak jika dicampurkan dengan arak."-Ucap Lin Yan

"Obat apa itu? Aku alergi pada beberapa obat."-Saut Feng Yue

"Tenang saja ini bukan obat obat biasa, ini herbal. Rasanya sangat amat pahit jika diminum dengan air putih, maka baiknya diminum dengan arak saja"-Jelas Lin Yan

"Terimakasih"-Ucap Feng Yue

Lin Yan hanya mengangguk dan pergi keluar dari kamar asrama Feng Yue dan Fun Bie.

"Fun Bie kan lagi keluar juga ngambil sayur sayuran di kebun, gapapa kali ya aku pergi sebentar ke danau? Ah gapapalah"-Ucap Feng Yue seraya mengambil arak dari atas meja dan berjalan ke arah danau.

Di Danau

"Ruangan tua? Dingin.. Cocok untuk minum arak"-Ucap Feng Yue

Ia memasuki ruangan itu, kotor dan berdebu namun masih layak ditinggali. Didalam ada sebuah tempat duduk jendela, tepat setelah ia memasuki ruangan itu langit yang sendu kini hujan. Dia duduk di dejat jendela dan menggabungkan obat herbal itu dengan arak hangat yang menggoda.

 Dia duduk di dejat jendela dan menggabungkan obat herbal itu dengan arak hangat yang menggoda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Posisi Feng Yue
(IB; PDR Garriott on Pinterest)

Slurp......
Suara ketika Feng Yue meminum arak obat tersebut, arak yang hangat dan obat yang manis ketika bercampur arak itu sangatlah pas untuk keadaan hujan. Ia menyeruput arak itu ditemani suara danau yang terjatuhi air hujan.

Sudah botol ke 5 dari arak itu, Feng Yue sudah mabuk. Sepenuhnya mabuk. Ia berjalan ke arah halaman ruangan itu, menari dengan sangat indah ditengah tengah hujan yang seakan ikut menari dengannya. Gerakan yang sangat anggun, gerakan berputar membuat helaian rambutnya ikut berputar dengan indah, hanfunya yang panjang mendekat kemuka Feng Yue menutupinya. Dengan lembut surai hanfunya perlahan membuka tirai wajah itu. Tak terpungkiri indahnya tarian itu.

Angin berhembus membuat surai surai rambut Feng Yue berterbangan ke arah angin berhembus dikala ia mabuk, angin yang membuat pohon pohon menari dengan indahnya. Diantara hutan pohon itu, Lin Yan berjalan mendekati ruangan itu. Diam diam mengamati tarian Feng Yue ditengah hujan, tiap tetes hujan terasa begitu indah. Namun ditengah keindahan itu karena fisik Feng Yue yang lemah ia terpelincir dan akan segera jatuh ke tanah.

Dengan sigap ia berlari ke arah Feng Yue, menopang tubuhnya yang sudah tak berdaya. Menyadari dirinya ditopang Feng yue menengadahkan kepalanya pada muka orang yang menyelamatkannya, Iris mata berwarna hitam itu samar samar menjadi emas namun hanya sebentar saja pupil matanya yang membesar melihat iris mata Kuning terang milik Lin Yan. Seketika wangi itu muncul lagi, ya. Wangi api yang menyengat namun didampingi oleh wangi dedupaan yang kalem dan menenangkan, sekali lagi wewangian itu memikat dan menghipnotis seluruh tubuh Lin Yan.

"Lin Yan...?"-Ucap Feng Yue lemah

"Kau mabuk, istirahat lah di kanar asrama mu"-Jawab Lin Yan

"Tidak tidak tidak, aku mau menari saja"-Ucap Feng Yue seraya menjauhkan diri dari topangan Lin Yan

Namun tenaganya tak cukup untuk menopang dirinya sendiri, lagi lagi ia terjatuh. Kali ini ia terjatuh ke arah belakang, sekali lagi Lin Yan menopangnya. Wajah kedua orang itu sangat dekat sekarang, nafas Feng Yue yang berbau alkohol kini beradu dengan nafas Lin Yan yang berbau mint.

"Kamu mabuk, mandi lalu tidur. Istirahatkan badanmu yang lemah ini Feng Yue"-Ucap Lin Yan seraya menggendong Feng Yue didalam dekapannya.

 Istirahatkan badanmu yang lemah ini Feng Yue"-Ucap Lin Yan seraya menggendong Feng Yue didalam dekapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Contoh Pose Nya
(IB; Till The End Of The Moon)

Sesampainya di kamar Feng Yue & Fun Bie

Lin Yan meletakkan tubuh Feng Yue perlahan lahan ke atas kasur, sekali lagi ia menatapi wajah gadis itu. Tidak ada perubahan apapun, hanya terdapat hiasan kepala dan hanfu yang sudah diganti. Tentu saja diganti oleh Fun Bie.

"Kak Lin makanlah dulu Cream Soup yang ku buat, hangat loh!"-Ucap Fun Bie

"Tidak usah, porsi itu kan untuk kalian berdua awalnya jika saya ikut makan supnya tentu tidak cukup untuk kalian. Buat Feng Yue saja saya tidak terlalu kebasahan tadi tapi Feng Yue benar benar basah."-Tolak Lin Yan

"Batas minumnya hanya 2 botol, kenapa dia minum 5 botol ya?"-Pikir Fun Bie

"Mungkin dia sedang lelah, makanya terus meminum arak itu"-Jawab Lin Yan

"Tetapi kondisi tubuhnya membaik loh semenjak terakhir kali ia bermimpi buruk"-Ucap Fun Bie

"Didalam arak itu ia memasukkan obat herbal yang saya berikan, jadi mungkin sudah sedikit membaik"-Ujar Lin Yan

BRUKKK!!!!!

Mendengar suara barang jatuh itu Lin Yan dan Fun Bie serentak lari kedalam kamar untuk mengecek hal yang jatuh itu, bukan barang jatuh. Tetapi Feng Yue disekap seseorang tak dikenal.

"BERIKAN GADIS POLOS ITU ATAU AKAN KU BUN*H WANITA INI!!!!"-Ancam sang penculik, didalam genggamannya terdapat Feng Yue yang lemas tidak berdaya. Mengeluarkan sepatah dua patah kata saja membutuhkan banyak tenaga baginya.

"Jangan harap."-Jawab Lin Yan

Penculik itu mengacungkan pisau ke leher Feng Yue, namun sebelum itu terjadi Lin Yan lebih cepat mengalihkan pisai itu dari tangan sang penculik.
Terjadi pertempuran sihir yang hebat disana, sihir sang penculik terlihat aneh dan terlihat cukup kuat untuk mengimbangi Lin Yan. Karena penculik itu kehabisan energi spiritual ia pergi menyerah dan keluar dari kamar Feng Yue dan Fun Bie.

"Feng Yue!! Apa kau tidak apa apa?"-Ucap Lin Yan khawatir

"Lin Yan! Apakah orang itu sudah pergi??"-Tanya Feng Yue seraya memeluk erat Lin Yan.

"Sudah, ia sudah pergi."-Jawab Lin Yan













.













.













.













.













.













To Be Continued

The Phoenix Of The MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang