22 || Anak Terkuat.

5 0 0
                                    

"Wei Huen?? KITA MEMPUNYAI KETURUNAN?!!" Girang Youfang

"selamat menjadi ayah, Youfang" Ucap Weima seraya tertawa kecil.

Gadis kecil itu melihat ke arah Youfang lalu tersenyum, ia berlari ke arahnya dan memeluknya begitu erat.

"Ayah!" Ucap gadis girang itu

Heile benar benar tidak habis pikir hubungan yang terlarang itu telah berjalan sangat jauh dari sebelumnya, kini ia merasa tenggelam dalam penyesalan.

Ia hanya bisa membeku melihat kejadian itu, batin dan pikirannya tengah beradu argumen haruskah melaporkan ini kepada para penjaga atau tetap masih harus menunggu?.

Tekatnya bulat kali ini, ia akan memberitahukan hubungan ini pada Jenderal Bintang 5 Kekaisaran. Ia tahu bahwa jika dibiarkan akan semakin jauh mereka berjalan, ia harus menghentikan ini.

"Kaisar, saya izin pergi ke toilet. Perut saya sangat sakit" Ucap Heile

"Pergilah" Jawab Youfang

Ia memberi hormat lalu berjalan keluar dari aula yang penuh dengan aura sesak itu, ia berjalan menghampiri salah seorang penjaga kekaisaran.

"Dimana Jenderal Bintang 5?" Tanya Heile

"Menjawab Penasihat, Jenderal sedang dinas menjaga di camp Selatan" Jawab penjaga tersebut

"Kalau Jenderal Bintang 1?" Tanya Heile lagi

"Jenderal Bintang 1 sedang ada dinas juga ke pulau Yebe Utara" Jawab si Penjaga

"Terimakasih" Ucap Heile seraya berjalan meninggalkan penjaga tersebut

Ia berjalan ke lapangan berkuda dan bertemu juru kuda disana, ia tahu ia harus sesegera mungkin pergi mengabari Jenderal Bintang 1. Disisi lain ia mengirim merpati surat pada Jenderal Bintang 5.

"Juru Kuda, apakah kuda ku tersedia untuk dinaiki?" Tanya Heile

"Ah Penasihat, tersedia biar aku ambilkan." Jawab Juru Kuda tersebut

Heile masih terdiam membayangkan akan menghianati tuannya sendiri demi negaranya. Namun apa boleh buat? Ia harus.

"Penasihat ini kuda yang anda minta" Ucap Juru Kuda seraya memberikan tali kuda tersebut

"Terimakasih" Jawab Heile

"Omong omong, anda mau kemana tuan?" Tanya Juru Kuda

"Saya... Saya akan pergi ke Timur untuk mencari hadiah untuk Kaisar.." Jawab Heile

"Apakah kaisar meminta sesuatu?" Tanya Juru Kuda

"Iya, dia meminta Kerang Laut Timur." Jawab Heile.

Dia menggiring kuda itu keluar dari kandang lalu menaikinya dan pergi meninggalkan kekaisaran. Ia bingung harus pergi kemana terlebih dahulu, ia memutuskan untuk pergi ke Yebe Utara.

Ia menarik tali kuda tersebut setelah berjarak beberapa meter dari kekaisaran ke arah Utara untuk pergi ke pulau Yebe, ia memutuskan bertemu Jenderal Bintang 1.

Sesampainya diperbatasan antara Alam Langit dan Alam Manusia ia harus menghadapi penjaga gerbang terlebih dahulu.

"Penasihat, mau kemana?" Tanya penjaga gerbang

The Phoenix Of The MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang