The Phoenix Of The Moon

16 || Hanya Perasaan Kasihan.

"Pernahkah kau bahkan mencintaiku seperti kau mencintai Mei Ma untuk sedetik saja Xiun Jie? Atau bahkan hanya perasaan kasihan yang akan muncul jika kau melihat aku??"

"Aku? Mencintaimu? Apalagi seperti Mei Ma?  Huh. Sadarlah Fu Nie. Sejak awal Dewa Agung sepertiku tidak ditakdirkan untuk menikah dengan Klan Siluman hina seperti dirimu. Hanya rasa kasihan yang membuatku menyetujui pernikahan ini."

.
.
.

"Nyonya Fu Nie, saya dengar esok hari akan ada upacara pengangkatan selir pertama Dewa Agung. Apakah anda mau menghadirinya? Secara tertulis Dewa Agung mengundang anda untuk hadir"-Ucap Biu Tun

"Saya akan menghadirinya."-Dingin Fu Nie.

Wanita yang awalnya hangat dan ceria itu, kini mendingin seiring berjalannya waktu. Kasih sayang dan perhatian yang biasa sering ia dapatkan di tempat tinggalnya kini jarang sekali ia dapatkan, hati yang penyayang itu perlahan mulai membeku karena kesendirian dan kesepian yang ia terima terus menerus.

Tok...
Tok....
Tok.....

"Masuk."-Ucap Fu Nie

Tampak seorang pria berhanfu biru terang memasuki ruangan, itu adalah Shi Wan, kakak dari Fu Nie.

"KAKAK!!!"-Teriak Fu Nie seraya berlari memeluk Shi Wan

"Apa kabarmu Fu Nie?"-Tanya Shi Wan

"Aku baik baik saja, bagaimana denganmu dan ayah?"-Ucap Fu Nie

"Aku baik-baik saja, ayah juga sudah turun tahta, jadi ia bisa lebih bersantai sekarang. Aku menggantikan ayah untuk mengurusi pekerjaan Laut Selatan. Bagaimana denganmu? Apakah Xiun Jie memperhatikanmu?"-Tanya Shi Wan

"Eeee... Itu.... Iya!! Dia sangat menyayangiku, bahkan luka sekecil semut saja akan dipanggilnya tabib surgawi!! Dia benar-benar menaruh banyak perhatian padaku!!"-Jawab Fu Nie guna menenangkan kakaknya

"Lalu mengapa aku dengar esok ia akan mengangkat selir pertamanya?"-Ucap Shi Wan

"Ah itu.... Ia merasa sangat kasihan pada salah satu pelayan dari klan Pixiu, jadi ia mengangkatnya menjadi selir!"-Jelas Fu Nie

Benar, wanita itu sangat mencintai Xiun Jie bahkan setelah semua yang dilakukan Xiun Jie padanya. Ia masih melindungi Xiun Jie dari masalah besar yang akan menimpanya jika ayah dan kakaknya tahu bahwa Xiun Jie berlaku kasar dan tidak pantas pada Fu Nie.

"Kalau begitu bersiaplah, aku akan menemanimu pergi ke aula untuk pengangkatan Selir pertama Xiun Jie. Ku tunggu kau diluar Fu Nie"-Ucap Shi Wan seraya berjalan keluar dari kamar Fu Nie.

Fu Nie yang sudah menahan rasa sakit yang ia rasakan saat berbicara dengan kakaknya itu sekarang terjatuh lemas, Biu Tun segera membantu Fu Nie dan menopang tubuhnya untuk kembali berdiri.

"Nyonya, apakah anda yakin ingin pergi ke aula?"-Tanya Biu Tun

"Saya yakin, jika saya membatalkan kunjungan saya ke aula. Kakak pasti akan curiga. Ambilkan hanfu ku."-Jawab Fu Nie.

Biu Tun bergegas mengambil hanfu dan riasan rambut untuk dikenakan oleh Fu Nie, wanita yang pucat itu tetap memaksakan senyuman yang sudah lama hilang di pipinya. Rasa sakit hati semakin menyiksanya, tak tertahan lagi  air mata itu kini membasahi pipinya. Wanita ceria itu kini terisak dengan rasa sakit yang tak tertahankan lagi, ia hanyalah wanita polos yang selalu dimanjakan di kediamannya namun miris hidupnya harus bertemu dengan pria yang tidak mencintainya.