"Kalian sudah boleh pergi ke kamar tidur kalian masing masing. Karena baru beberapa kamar yang dibenarkan atas kebocoran, maka hanya tersisa 1 kamar untuk 2 orang. Kamar tersebut masih sedikit bocor dan usang, ada yang bersedia?"-Tanya Fang Chai
"Saya dan Fun Bie bersedia"-Jawab Feng Yue
"Baiklah, terimakasih atas pebgertiannya Feng Yue"-Ucap Fang Chai
Mereka semua pergi mengambil barang bawaannya, begitupun Wei Ren dan Wei Dwan walaupun sedikit tidak suka tetapi mereka terpaksa untuk membawa barang tersebut sendirian.
"Tcih dasar kepala akademi tua! Aku tidak akan betah tinggal disini!!"-Marah Wei Ren
"Bertahanlah Wei Ren, siapa tahu kita adalah phoenix? Bukankah jika kita phoenix dapat membullynya dengan sering dan lebih asik?"-Jawab Wei Dwan
"Kamu selalu benar adikku Dwan!! Oh astaga sampai si anak miskin itu menyentuhmu aku pastikan dia tidak bisa hidup tenang!!!"-Ucap Wei Ren sembari mengepalkan tangannya.
Yap betul, Wei bersaudara ini sangat dekat. Dekat sekali, bahkan sudah seperti permen karet yang tidak bisa dipisahkan sama sekali.
Sedangkan Feng Yue dan Fun Bie menggendong barang mereka yang tidak terlalu berat ke arah kamar mereka yang berada di dekat aula utama Akademi Suci Fenhwan.
Kamar Fun Bie dan Feng Yue
(IB; ArtStation on Pinterest)"Huft, kamarnya tidak terlalu buruk sih! Setidaknya lebih baik daripada gubukku yang dulu sih, tapi tak apa! Kita bisa membuatnya lebih bagus lagi. Iya kan Feng Yue?"-Ucap Fun Bie semangat
"Huum, mungkin bagian bocornya bisa kita akali dulu. Kurasa bisa mulai dari situ terlebih dahulu sih"-Jawab Feng Yue seraya menengok nengok sekitarannya.
Tak ada apa apa selain debu dan sarang laba laba yang begitu banyak, kasurnya masih layak pakai sih cuman perlu diganti saja seprainya harus diganti karena sudah cukup berdebu. Bagaimana tidak? Akademi Suci Fenhwan hanya dipakai ketika ada kelompok yang terpilih oleh sang peramal, namun itupun sudah 20.000 tahun yang lalu sejak phoenix memunculkan dirinya.
"Fun Bie, bawa seprai tidak?"-Tanya Feng Yue sembari fokus membersihkan kasur yang berdebu dan usang.
"Sepertinya bawa, sebentar ya aku selesaikan dahulu meja makan satu ini baru ku ambilkan untukmu"-Jawab Fun Bie sambil mengelap meja makan
Yup, mereka sedang gotong royong membersihkan kamar mereka. Dikala orag lain sibuk istirahat dan tidur siang mereka adalah kamar tersibuk yang masih bekerja dikala semua orang beristirahat.
"Selamat siang Fun Bie, Feng Yue."-Sapa seorang laki laki
"Huh?"-Ucap Feng Yue seraya menengok ke depannya.
Tak lain dan tak bukan lagi, itu adalah Lin Yan. Berpakaian hanfu biru muda bercampur putih yang elegant, membuat kesan bangsawannya terlihat lebih sederhana namun tetap mewah. Berdiri didepan mereka tepatnya didepan jemuran Feng Yue.
"Ah Lin Yan, siang."-Jawab Feng Yue
"Oh Tuan Yan! Siang Tuan Yan!"-Ucap Fun Bie seraya senyum dengan sangat lebar.
"Rajin sekali, baru datang saja kalian sudah membersihkan kekacauan disini."-Pujian Lin Yan seraya melihat lihat sekitar kamar Feng Yue dan Fun Bie.
"Hanya merapihkan beberapa kekacauan, tidak dapat disebut rajin Lin Yan."-Ucap Fang Yue sembari tersenyum kecil
"Nah aku setuju dengan kak Fang! Tuan Lin Yan terkadang berlebihan"-Gumam Fun Bie
"Saya bisa mendengarmu berguman Fun Bie, ambillah air sebanyak 5 kali dari sungai."-Ujar Lin Yan seraya memberikan hukuman
Dengan wajah ngambek Fun Bie pun berjalan melewati Feng Yue dan Lin Yan untuk mengambil air sesuai dengan hukuman yang diberikan Lin Yan kepadanya.
"Bukankah Laoshi Yan harus mengajari kami nanti sore? Mengapa tidak istirahat saja terlebih dahulu?"-Tanya Feng Yue
"Jangan terlalu formal Feng, toh kita bertiga sudah mengenal cukup lama bukan?."-Jawab Lin Yan
"Ah.. Saya terlalu terbiasa di kediaman Wei.. Maaf."-Ucap Feng Yue
"Tidak apa apa."-Lin Yan
"Saya akan pergi mengambil sepr-"
Ucapan Feng Yue terpotong saat dia tersandung batu yang ada didepannya. Namun seketika Lin Yan muncul didepannya, menopang Feng Yue yang akan jatuh ke tanah angin yang berhembus membawa bunga sakura yang berguguran tersangkut dikepala Feng Yue. Aroma matahari yang tak dapat di deskripsikan itu seakan memenuhi penciuman Feng Yue, begitupun Lin Yan. Aroma api yang bercampur dengan dupa yang menenangkan itu menghipnotisnya, seolah olah tubuhnya tak dapat bergerak."Maaf Lin."-Ujar Feng Yue sembari menunduk
"Tidak apa apa, sebagai Guru tentu aku harus menjaga seluruh murid muridku"-Jawab Lin Yan
"Terimakasih banyak atas bantuan Guru Yan."-Ujar Feng Yue sekali lagi
"Heheyy, lihat apa yang aku bawa??"-Ucap Fun Bie yang datang dengan kegirangan
Ditangan kirinya terdapat sekantung penuh daging sapi yang segar, ditangan kanannya terdapat sayur sayuran semacam selada anggur dan kentang.
"Dimana 5 gucci air yang aku suruh Fun Bie?"-Tanya Lin Yan
"Itu sudah ku taruh di halaman belakang, yuk kita bakar bakaran! Sebagai perayaan lolos Kompetisi Peramal!"-Ajak Fun Bie
"Tentu saja, ayo!"-Jawab Feng Yue.
Bakar Bakaran
(IB; Pinterest on Pinterest)
.
.
.
.
To Be Continued.....
KAMU SEDANG MEMBACA
The Phoenix Of The Moon
Fantasy"Phoenix itu berbahaya, kamu ku tugaskan untuk membunuhnya." Ucap Kaisar Langit. Tai Lin Yan Dewa Matahari abad ke 400 keturunan dari Kaisar langit terdahulu, ia mendapatkan misi untuk membunuh sang Phoenix. Hewan api yang ganas dan kejam, siapa san...